Harusnya ini aku lakukan sejak dulu, dulu sekali. Terlalu bodoh hingga sangat terlambat sekali aku menyadari bahwa memang kau tak punya hati. Aku telah kalah sekalah kalahnya. Aku bukan yang kau mau. Dan pada akhirnya aku hanya melukai diriku sendiri. Berjuang setengah mati melawan rindu tanpa kau tahu itu, melawan sesak yang tak pernah usai, mengubah diriku menjadi perempuan jahat karena rasa cemburu ini. ya, seharusnya kulakukan sejak dulu, melepasmu. Tidak ada yang aku dapatkan dari penantian panjang ini, tapi aku tetap bersyukur semua ini telah berakhir. Pada akhirnya hatiku dapatkan apa yang dia mau.
Seharusnya kulakukan sejak dulu, seharusnya aku menyadarinya sejak dulu. Bahwa kau memang tak pantas mendapatkan cintaku, ketulusanku. Kau tak pernah tahu dan tidak akan pernah mau tahu sedalam apa rasaku untukmu, sebanyak apa aku menyebut namamu dalam do'aku, sesering apa namamu muncul di setiap hela nafasku, sebanyak apa air mata yang telah jatuh karenamu, sebanyak apa aku merindukanmu, segila apa aku menginginkanmu, sebanyak apa khayalanku bersamamu. Kau tidak akan pernah tahu karen kau tidak pernah mau tahu itu. Seharusnya aku sadar sejak dulu. Ah betapa sia-sia waktuku, kau benar-benar tidak seberharga itu.
Melepasmu, kali ini benar-benar aku harus pergi dari rasa yang sudah berlarut-larut ini. Rasa yang mematikan logikaku, rasionalku. Rasa yang membuatku menjadi serakah, pendendam, jahat, dan hitam. Melepasmu, seharusnya kulakukan sejak dulu.