7. Sky

7.8K 302 8
                                    

Arjuna hanya mengeryit melihat sesosok perempuan dengan nafas yang tersenggal-senggal beridiri tepat disisi mejanya. Perempuan itu berusaha mengatur nafas, lalu memberi kode pada Arjuna agar melepas earphone-nya.

"Imel--Jun, Imel..." perempuan itu belum bisa mengatur jelas nafasnya, dia menarik nafas lalu menghembuskannya "Imel pingsan"

Arjuna langsung berdiri dan matanya melotot sempurna "kau bilang apa?"

Perempuan itu terdiam, raut wajahnya seperti tak percaya dengan ekspresi Arjuna yang spontan ini.

"Heh..kau bicara apa!? Kau sedang bercanda !" Bentak nya.

Membuat perempuan itu langsung mengubah tatapan dengan tatapan kesal "aku tidak bercanda! Imel pingsan, dan sekarang dibawa keklinik" jelas nya.

Sontak Arjuna langsung melewati perempuan itu yang masih sangat-sangat kaget dengan respon Arjuna mendengar kabar tentang Imel.

"Dimana Imel ?" Sodor Arjuna ketika sampai klinik kampus bertepatan dengan seorang mahasiswi fakultas kedokteran yang bertugas untuk jaga klinik yang keluar dari ruangan tersebut.

"Juna?" Mahasiswi itu mengeryit. Tentu saja, semua tahu bahwa Arjuna pria idaman yang tidak pernah dikabari dekat dengan siapapun dikampus. Jangankan wanita, dengan sesama pria saja tidak. Lalu, kenapa ini Arjuna menanyakan seorang Imel yang kurang bahkan tidak buming dikampus ?

"Dimana dia? Bagaimana keadaannya" tanya Arjuna lagi dengan Naomi yang sudah berada disampingnya dengan nafas tersenggal-senggal.

Mahasiswi itu segera sadar "Dia didalam, aku sudah ngasih sirup untuk mengurangi nyeri pada magh-nya. Tapi tampaknya magh yang dialaminya sudah kronis, dia harus segera dibawa kerumah sakit, dia butuh cairan karena dari tadi dia meringis kesakitan dan juga muntah yang berwarna kuning. Aku rasa dia bukan hanya telat makan, jelas dia tidak makan sama sekali" jelasnya.

"Baiklah" Arjuna segera masuk kedalam ruangan diikuti Naomi.

Nampak Imel yang merintih meringkuk sambil memegangi perutnya dan perempuan yang tadi membantu Imel berdiri disisi ranjang sambil mengelus Imel, mencoba menenangkan.

"Aku akan membawanya kerumah sakit" ucap Arjuna cepat sambil mengangkat tubuh Imel dengan ala bridal style, yang meringis kesakitan menutup matanya karena kesadarannya yang belum utuh "tolong bawakan barang-barangnya" pinta Arjuna tanpa melihat Naomi.

Naomi langsung memungut semua barang-barang Imel.

"Naom--kalungnya" ucap perempuan itu menyodorkan kalung yang bermata lingkaran batu berwarna hijau dengan lubang di tengahnya.

"Makasih mbak, aku luan yah" pamit Naomi meraih kalung itu lalu mengejar langkah Arjuna.

Semua mata tertuju pada sosok Arjuna yang sedang memopah tubuh Imel yang tidak sadarkan diri, dari klinik sampai parkiran itu jaraknya sangat jauh. Wajah Naomi saja ikut memanas, ngerasa kalau mata juga ikut menatap dan mencibirnya.

'Damn--kau akan menjadi trending topik Mel' batinnya mencoba mensejajarkan langkahnya dengan Arjuna, dengan cepat Naomi memasukkan barang-barang Imel kejok belakang mobil Arjuna.

"Juna" panggilnya

Arjuna yang baru meletakkan Imel dibangku dekat kemudi langsung berbalik dengan kesal "Apalagi?"

Naomi langsung kesal "ini kalung Imel" sodornya "jangan sampai hilang. ini itu--"

"Ia-ia" potong Arjuna langsung meraih dengan cepat kalung itu dari tangan Naomi dan tergopoh-gopoh masuk kedalam mobil dan tancap gas

"Skypaper"Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang