Ren menatap pantulan dirinya kembali di depan cermin besar yang ada di walk in closet. Senyum itu terus terukir indah di bibirnya.
Ren merasa dirinya sudah seperti anak ABG saja yang sangat antusias menemani kekasihnya kencan. "Kencan, eh?" Ren terkekeh sendiri saat menyadari kekonyolannya.
Dia menghela napasnya pelan, mengacak rambutnya yang dia sengaja berantakan sedikit membuat penampilannya semakin cool.
Ren tersenyum lagi lalu keluar dari walk in closet. Meraih ponsel, dompet, dan kunci mobilnya yang tergeletak di atas meja.
Senyum di wajah Ren mengembang kembali saat menemukan ponsel Vlow yang tertimpa tas tangan milik Vlow.
Ren mersih ponsel itu dan memasukkan ke dalam laci meja di samping tempat tidur.
Setelah itu, Ren melangkah dengan pelan menuju pintu keluar, dia mengunci pintu dari luar lalu melangkah menuju apartemen di sebelah apartemennya. Ren menghela napasnya lalu menekan bel apartemen Vlow.
Tidak berapa lama, pintu itu terbuka. Dan muncullah seorang gadis memakai dres tanpa lengan berwarna putih sebatas lutut dengan sepatu yang senada dengan dresnya.
Wajah alami Vlow sudah kembali fresh dan cantik tanpa make-up dengan rambut di kucir kuda memperlihatkan leher jenjangnya yang putih dan mulus.
Tanpa sadar, Ren mendekat. Dia melepaskan ikatan rambut Vlow masih dengan tatapan memuja darinya.
"Begini lebih cantik." Puji Ren mengelus pipi Vlow yang merona.
Vlow berdeham pelan, "sampai kapan kita berdiri terus seperti ini?" tanya Vlow sembari menutup dan mengunci pintu apartemennya.
Lalu Vlow menarik tangan Ren dan menggenggam tangan lelaki itu dengan erat membuat debaran jantung Ren semakin menggila. Ren balas menggenggam tangan Vlow lebih erat.
Dia menatap Vlow yang menunggu lift terbuka dan saat mereka masuk ke dalam lift pun, Ren menatap Vlow dengan terang-terangan membuat wajah Vlow semakin merona.
Lift terbuka, Ren menarik lembut tangan Vlow keluar dan mereka melangkah menuju parkiran.
Ren membukakan pintu penumpang saat mereka sudah ada di depan mobil Ren dan Vlow masuk masih dengan senyum yang tersungging di bibirnya.
Saat Vlow sudah duduk, Ren memutari mobil dan masuk. Dia melirik Vlow sebentar, memastikan gadis itu sudah memakai sabuk pengaman atau belum, ternyata sudah. Ren juga memasang sabuk pengaman lalu menghidupkan mesin mobilnya.
"Siap?" tanya Ren menolehkan kepalanya kepada Vlow. Setelah mendapat anggukan dari Vlow, Ren melajukan mobilnya dengan kecepatan sedang.
Hening
Vlow bungkam, dan Ren juga sama. Entah kenapa, Ren sangat sulit mengeluarkan kata-kata untuk sekedar berbasa-basi.
"Ren, aku hidupkan musik ya?" suara lembut itu merasuki dan menyerap pada pendengaran Ren membuatnya mulai bermain dengan pikirannya sendiri.
Tidak mendapat jawaban dari Ren, Vlow tidak menyerah, "Ren..." sentuhan lembut di lengannya membuat Ren kembali ke alam sadarnya.
"Hmm, apa tadi?" tanya Ren melirik Vlow sebentar lalu kembali fokus pada jalanan di depannya. Vlow diam, merasa kesal karena tadi Ren tidak meresponsnya. Dia mengerucutkan bibirnya membuat Ren merasa gemas.
"Vlow, tadi kamu bilang apa?" tanya Ren dengan lembut.
Vlow mendengus kesal, "tidak jadi!" jawabnya ketus lalu membuang wajahnya ke samping; ke arah kaca jendela mobil.
KAMU SEDANG MEMBACA
OH MY GIRL
ChickLit[Ada Part di Private] Bagaimana perasaan mu jika kau Terus-terusan di tolak oleh orang yang kau cintai? Terluka? ya, aku Terluka. Sampai saat ini luka itu masih ada dan dalam. Dan aku membencinya! Seri OMG : Amour Vrai