OMG-1

312K 11.2K 129
                                    

"Morning Sweetheart! Apa tidurmu nyenyak? Kuharap begitu. Aku sudah tidak sabar bertemu denganmu Darl, rasa rindu ini seakan membunuhku.
I really miss you, i want to kiss you, now!"

Vlow tidak bisa berhenti tersenyum membaca pesan singkat dari kekasihnya; Jack.

Berulang-ulang kali gadis itu membaca isi pesan singkat yang begitu manis tanpa rasa bosan sedikit pun. Vlow juga merindukan lelaki itu.

Tapi mau bagaimana lagi, jarak mereka yang berjauhan membuat Vlow dan Jack melakukan hubungan jarak jauh.

Vlow dan Jack berpacaran sudah hampir 2 tahun. Lama bukan?
Menurut Vlow itu sangat lama. Karena biasanya kalau Vlow berpacaran hanya bertahan hitungan minggu saja. Titik!

Jack yang berada di Prancis sedangkan Vlow di Jakarta.

Pertemuan awal mereka yang tanpa sengaja saat Vlow masih dalam tahap penyelesaian pendidikannya di Prancis membuat Vlow mengenal Jack. Yang ternyata Jack mempunyai keinginan besar untuk mengenal Vlow lebih jauh.

Vlow yang memang lahir di Prancis karena ayahnya asli orang Prancis sedangkan ibunya asli Indonesia.

Bagaimana pertemuan ayah dan ibunya? Itu ceritanya sangat panjang. Tapi satu hal yang mengesankan bagi gadis itu adalah cerita dari ke dua orang tuanya yang selalu mengatakan, berjuang bersama melewati semua masalah bersama, menikmati kebersamaan dan menerima perbedaan. Menjadikan perbedaan itu indah.

Sementara itu, Jack orang asli Indonesia. Tapi Jack mirip seperti orang luar negeri. Vlow sering merasa takjub dengan ketampanan Jack. Dia bukan seperti orang Indonesia.

Yang paling dia sukai dari Jack adalah mata lelaki itu yang berwarna biru. Itu anehkan bagi orang Indonesia? Ya, sangat aneh.

Saat ini Jack masih menyelesaikan pendidikannya hingga sampai S3. Sedangkan Vlow hanya sampai S1.
Karena Vlow memang tipikal gadis yang tidak mau repot-repot belajar lama-lama.

Vlow menghela napasnya pelan. Dia menatap pantulan dirinya kembali di cermin meja riasnya. Ada secuil senyum di sana namun rasa gugup itu lebih terlihat di wajahnya.

Bagaimana tidak? Baru saja dia mengirimkan surat lamaran kerja di salah satu perusahaan terkenal di Jakarta, dan tadi malam dia sudah menerima surat panggilan kerja. Bahkan ada nomor asing yang menghubunginya pagi buta tadi.

Vlow menghela napasnya kembali.
"Semoga pakaian yang kupakai tidak masalah," desahnya pelan. Dia hanya menggunakan dres berwarna putih gading dengan jas berwarna hijau muda dan menggunakan flat shoes yang senada dengan dres yang dia pakai.

Panggilan dadakan itu membuat Vlow yang belum mempersiapkan apa pun terpaksa memakai pakaian seadanya tapi masih tetap sopan.

Diraihnya tas dan kunci mobilnya, lalu dia keluar dari apartemen itu dengan langkah cepat memasuki lift dan menekan angka 1 yang langsung menjuru pada parkiran di apartemen mewah itu. Sesekali dia melirik jam di tangannya.

Setelah sampai di parkiran, Vlow berlari menuju mobilnya, dan dengan tergesa-gesa dia menghidupkan mesin dan setelah itu dia meninggalkan area parkiran itu.

Dalam perjalanan pun, Vlow terus berusaha menormalkan pernapasannya dan berusaha menghilangkan kegugupannya.

Hingga dia sampai di area perkantoran yang benar-benar mewah itu. Setelah memarkirkan mobilnya, Vlow merapikan rambutnya terlebih dahulu. Lalu turun dan melangkah dengan sedikit kaku.

Dia berhenti melangkah dan mendongakkan kepalanya ke atas.

"Wow..." gadis itu merasa takjub melihat area perkantoran itu.

OH MY GIRLTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang