Ariana sangat ingat dulu saat dia sudah mengenal Rifki setelah ia mengenal Dave terlebih dulu saat masa orientasi siswa. Saat itu Ariana dikenalkan dengan Rifki oleh Dave yang katanya temannya sejak kecil. Memang, Rifki cukup tampan dengan badannya yang jangkung dan kulit tan nya yang menurut para siswa perempuan dia sangat eksotis -atau kata lain seksi. Maka saat Rifki ikut ekskul sepak bola di pertengahan kelas 10 ia langsung menjadi terkenal dan dikagumi siswa perempuan karena fisik, keahliannya memainkan bola di lapangan dan juga sifat sok dinginnya yang misterius menambah nilai plus untuk pemuda itu. Namun, setelah naik ke kelas 2 dimana 1 tahun sudah ia lewati bersekolah di SMA, pemuda itu tak pernah terlihat menggandeng satu gadis pun di sekolah maupun di luar. Dengan kepopulerannya di sekolah, tentu sangat mudah untuk Rifki memiliki pacar lebih dari satu. Tapi nyatanya tidak ada satupun gadis yang terdengar atau terlihat dengannya. Dan Ariana, memang gadis unik dari segala sisi. Seorang fujoshi, otaku, dan penggila Kpop juga seorang penulis cerita bertema gay sejak berumur 14 tahun di blog miliknya, langsung tahu bahwa Rifki memiliki rasa pada teman sejak kecilnya. Dave.
Cowok blasteran Indo-Korea itu memang sangat manis. Ariana beruntung bisa dekat dengan Dave karena kalian tahu kan? Seorang fujoshi mendekati cowok tipe-tipe seperti Dave pasti hanya ingin memenuhi fantasy nya saja.
Tapi dekat dengan Rifki adalah sebuah bencana. Gara-gara kedekatannya dengan Rifki yang mempunyai banyak penggemar perempuan, Ariana jarang memiliki teman perempuan dikarenakan mereka iri dengan kedekatan mereka. Maka dari itu Ariana sering berjalan-jalan sendirian di lingkungan sekolah seperti bocah yang tak memiliki teman.
Saat itu, seusai pertandingan, Ariana pernah menghampiri Rifki yang sedang duduk dengan teman setimnya dan mengangsurkan minuman padanya karena suruhan Dave waktu itu yang sedang sibuk dengan pacarnya si Ardani. Setelah itu, sebelum ia keluar dari sekolah, para fangirls Rifki menghadangnya. Ariana bukanlah gadis yang feminim, maka dari itu saat mereka menjambak rambutnya, Ariana menendang dan memukul mereka dengan kepalan tangannya.
"Hei kalian salah kalo mau ngajak berantem sama gue. Lo semua takut kehilangan Rifki yang kalian puja-puja?! Ambil sana. Tch!" lalu dengan mengibaskan rambutnya sombong, Ariana memandang remeh mereka, "Wah... Andaikata Rifki itu artis Kpop, gue beruntung banget ya bisa sedekat ini dengannya."
Dan para gadis itu berteriak frustasi saat Ariana pergi dengan tawa kemenangannya.
.
.
Tapi kali ini ia tidak bisa tertawa dengan mudah. Err... Sebenarnya ia ingin tertawa sih, tapi jika ia tidak lagi sayang nyawanya.
Lima orang gadis yang mengaku penggemar berat Rifki, kini sedang mengerubunginya dengan sorot mata benci di belakang gedung sekolah. Tiga diantara gadis itu dulunya juga pernah melabraknya saat pertandingan itu.
"Hei Ana! Kan gue udah bilang, jangan kecentilan deh di depan Rifki!"
Ariana hanya membalasnya dengan pandangan bosan.
"Ih Lita, tuh dia malah gitu ke kita! Sebel deh! Harusnya dulu kita gundulin aja deh rambutnya."
Gadis yang satunya lagi menggeram jengkel. Hanya saja Ariana masih diam meski makian terus saja ia terima.
"Ihhh! Sok cantik banget sih dia jadi cewek. Padahal kan cantikan juga gue!"
"Sepertinya dia pake pelet deh biar si Rifki suka sama dia."
Ucapan terakhir dari gadis yang berbandana itu membuat Ariana tak bisa lagi menahan ketawanya.
"Astaga... Kalian bawa gue kesini buat ngehibur gue ya? Lucu banget sih kalian?"
KAMU SEDANG MEMBACA
Girlfriend Or Boyfriend? (Love You More book II)
Teen FictionSetelah merelakan cinta pertamanya untuk bersama dengan orang lain, Rifki Alvin Pratama berusaha untuk move on dari Dave, sahabatnya sekaligus cinta pertamanya. Namun, ia bingung atas jalur seksualnya setelah melupakan cinta pertamanya yang dulunya...