Part 7

138 13 0
                                    

                      Enjoy.....

                       

                       ~@@~

"Mustahil hilang begitu saja!!" Gue meraba-raba tiap daerah perapian. "Tapi begitu adanya." Kata Aris merasa sedikit putus asa.

"Kita sudah lama mencari di sini Jean, tapi nihil." Aris menghela nafas panjang sambil bersender di sisi kanan perapian.

Kriet........dug........ seketika terlihat lubang menganga cukup besar, di sebelah kiri tempat Aris bersender.

" Good job....." Gue tertawa senang. Aris hanya terdiam tak percaya. "Ayo kita menyusuri jalan ini." Ajak gue bersemangat.

Aris menahan lengan gue dan berkata. "Jean ini sudah menjelang malam bagaimana besok saja kita lanjutkan, toh mereka datang lusa kan ?" Aris melihatku dengan tatapan memohon.

"Baiklah tapi bagaimana cara menutup lubang itu ?" Tanya gue sambil menunjuk lubang besar tadi. Gue kembali meraba ke dalam sebelah kanan mulut gua tadi dan voila........ seperti sulap lubang itu kembali tertutup dengan mudahnya.

Kita kembali ke kemah dan memikirkan semua petunjuk tadi.

"Aris..... kita harus menelusuri lubang itu besok." Kata gue yakin.

                          ~~~
                     Esok hari
                          ~~~

"Bangun ris, hari ini kita jadi kan menelusuri lubang misterius itu."
Kata gue sambil menarik Aris bangun.

"Ah..... benar tapi kita harus makan dulu kan ?" Aris bangun sambil mengucek matanya.

"Udah gue bikinin sarapan makan sana cepat!!" Perintah gue galak. "Siap bos....." kata Aris semangat.

Setelah sarapan dan mandi gue dan Aris berangkat.

"Siap ris.....?" Tanya gue yang udah semangat. "Oke...." Aris mengacungkan jempolnya.

"BERANGKAT......" seru gue.

Kita masuk rumah tua dn langsung menuju perapian. Seperti kemarin lubang terbuka lebar. Aris segera masuk, di ikuti gue.

Saat lubang tadi ingin di tutup, gue langsung lari ke arah depan perapian dan gue meraba sisi atas bagian dalam perapian.

Gue merasa ada bagian cembung di salah satu sisi. Saat gue tekan sedikit, sisi yang gue tekan bergeser membentuk lubang.

Gue  meraba bagian dalam lubang, gue menyentuh benda yang langsung gue tarik.

Dan ternyata benda yang selama ini gue dan Aris cari. Ada di dalam situ. Gue tertawa senang sambil berlari menuju lubang di samping perapian.

"Aris.......gue nemu benda yang kemarin........" Teriak gue senang.

"Bener......lo gak bercanda kan Jean?" Kata Aris sambil melongo menatap gue heran.

"Lihat menurut lo gue boong apa nggak?" Gue menunjukan barang temuan gue tadi.

"Wuih....bener tapi kita harus cepet-cepet masuk Jean hari sudah mulai siang."

"Oke...." Gue menutup gua dengan cara persis dengan kemarin dan menyalakan senter.

Lorong ini tidak terlalu kecil untuk kita lewati. Setiap jalan yang kita lewati pasti diberi tanda dengan kapur, agar tidak tersesat. Saat salah ambil jalan kita hapus tanda kapur tadi dan menandai di jalan yang baru.

Hingga kita sampai di jalan buntu.

"Jean jalan buntu lagi...." teriak Aris. "Mana...???" Gue berjalan menuju Aris yang sudah berdiri mematung di jalan itu.

"Oke....kita sudah 4 kali bertemu jalan buntu jadi ini yang ke 5 kalinya? huh....." Gue terduduk di jalan buntu tadi.

Karena lelah gue menegadah ke atas dan melihat ada lubang besar di atas kepala gue.

Gue spontan menyorot ke atas dan terlihat jejeran pijakan tangga dari paku.

"Aris ini bukan jalan buntu tapi jalan keluar...." Gue dengan semangat menyoroti lubang tadi dengan senter.

"Aris gue naik dulu dan coba membuka lubang yang tertutup itu." Kata gue sambil mencoba naik.

Tutup itu terbuat dari kayu jadi tidak terlalu sulit untuk di geser.

"Aris....pintunya sudah terbuka." Gue melangkah naik disusul Aris.

"Ah......akhirnya bisa merasakan hangatnya matahari." Kita meregangkan tubuh.

Srut.........tiba-tiba mulut kita dibekap dengan kain dan kita pun terlelap.

Apa sebenarnya benda itu? Siapa yang telah membekap Aris dan Jean ? Apa yang akan terjadi dengan mereka? Baca dan tunggu kelanjutannya......

     
                       ~@@~

Tolong bantuan vote dan komentarnya jangan jadi silent reader dong...... *Author nangis*

masih pemula maklum ceritanya hancur lebur kayak bubur *eh...* makasih yang rela baca cerita abal-abal ini. ^^ bye...bye....

Mendadak DetektifTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang