Hari pertama
You jung pov.
Ctak!!!,,,seketika mr.kim memukul mistarnya ke bagian atas piano saat aku salah untuk kelima kalinya dalam memainkan not- not lagu yang tadi di ajari mr.kim.
"Youjung kau ini bagaimana sih,ini sudah kelima kalinya kau salah memainkan not itu.Masa not sependek itu saja kau tidak bisa,ayo coba lagi."ucap mr.kim dengan nada tinggi padaku.
"Baik mr.kim,mianhae aku akan mencobanya lagi",jawabku sambil berusaha mengingat not-not yang tadi sudah di ajari oleh mr.kim.
Baru saja aku ingin menekan tuts piano,tiba-tiba handphone mr.kim berbunyi.
"Youjung aku akan mengangkat telpon dulu,saat aku kesini lagi kau harus sudah bisa memainkan notnya dengan baik",ucap mr.kim lalu pergi untuk mengangkat telpon.
Saat aku ingin menekan tuts,tiba-tiba aku menyenggol mangkuk yang berisi permen yang ada di bagian pinggir atas piano.Akupun turun dari kursiku dan meraba lantai untuk mencari permen-permen yang tak sengaja ku jatuhkan.Xiumin pov.
Ctak!!
Seketika aku mendengar suara mistar yang di pukulkan dari ruang piano.
"Astaga,suara apa itu?",ucapku sambil bergegas ke ruang piano.Di sana aku sedang melihat gadis itu dimarahi ayah,dari apa yang kudengar ayah memarahinya karena ia tidak bisa nemainkan not-not lagu yang diajarkan ayah.
Saat ayah sudah pergi aku duduk di kursi yang tak jauh dari piano,aku memperhatikan gerak gerik gadis itu.Ia tidak sengaja menjatuhkan permen-permen yang ada di bagian pinggir atas piano,anehnya ia tidak memungut langsung permen-permen itu melainkan meraba-raba lantai untuk menemukannya.Baru aku sadar ternyata gadis itu tidak dapat melihat,ia buta.setelah memungut permen-permen itu gadis itupun melanjutkan permainan pianonya.Karena merasa kasihan melihatnya salah terus dalam memainkan not-notnya,akupun menghampiri gadis itu.***
"Hai!",sapaku sambil duduk di dekat gadis itu.
"Hai juga,maaf anda siapa?",jawabnya
"Aku kim min seok tapi kau bisa memanggiku xiumin,aku adalah anak gurumu.Apa aku boleh tau siapa namamu?"
"Namaku kim you jung,panggil saja youjung.Namun kau bisa memanggilku noona jika aku lebih tua darimu,aku 16 tahun"
"Baiklah aku akan memanggilmu noona saja,karena aku lebih muda setahun darimu."
"Ada hal apa kau menghampiriku?"
"Aku hanya ingin mengajarimu noona,karena dari tadi aku dengar kau salah terus tapi itupun jika kau tak keberatan"
"Oh tentu saja tidak,silahkan jika ingin mengajariku"Youjung pov.
Seketika lelaki yang bernama xiumin itupun mengajariku not-not yang benar,namun mr.kim menyadarinya.
"Youjung apa itu kau yang memainkannya?,teriak mr.kim.Karena merasa heran,ia pun bergegas menghampiriku.
"Astaga,ayahku menuju ke sini",seketika xiumin kaget mendengar suara ayahnya iapun bersembunyi di belakang piano sebelum ayahnya datang.
Mr.kim kaget saat ia telah berada di ruang piano,di sana hanya terdapat youjung.Berarti yang tadi memainkan piano benar-benar younjung,ucap mr.kim dalam hati.
"Baiklah youjung pelajaran hari ini sudah selesai,kita lanjutkan besok."ucap mr.kim sambil pergi meninggalkanku.Xiumin pov.
"Huft,,,untung tidak ketahuan",ucapku saat ayah pergi tanpa mengetahui kalau aku bersembunyi di belakang piano.Akupun kembali duduk di samping youjung noona.
"Argghhk,,,,".Tiba-tiba dadaku terasa sangat sakit,akupun mulai merasa sesak dan langsung mengambil obatku lalu meminumnya.
"Xiu,,,apa kau baik-baik saja?"tanya youjung setelah mendengar aku merintih kesakitan.
"Ah tidak ada apa-apa noona,ini aku hanya memakan permenmu.AA,,coba buka mulutmu."
Setelah youjung membuka mulut,akupun memasukkan permen ke mulut kecilnya.Namun tidak sengaja jari telunjukku menyentuh bibirnya,seketika jantungku kembali berdetak sangat cepat namun aku mengabaikannnya karena aku terpaku oleh wajah manis noona itu.
"Xiumin,,,",tiba-tibaa aku mendengar namaku di panggil oleh ayah.
"Maaf noona aku harus pergi ayah memanggilku,sampai bertemu lagi"
Akupun langsung menuju tempat ayah memanggilku,ruang makan.
"Nde appa,ada apa memanggilku?"
"Tidak apa-apa xiu,ayah hanya,,,".Belum sempat ayah melanjutkan kata-katanya,ayah langsung memegang tanganku.
"Xiu,,,apa kau baik-baik saja,mengapa wajahmu sangat pucat dan tanganmu banyak keringat?"
"Aku tidak apa-apa ayah,sungguh",jawabku sambil tersenyum agar ayah tidak khawatir.
"Baiklah kalau begitu,ayo kita makan",ajak ayah
"Nde",jawabku sambil berjalan di samping ayah menuju ruang makan.Vote,vote,vote dong