Part 1

45 1 0
                                    

"ketikaku mendengar bahwa,

kini kau tak lagi dengannya,

dalam benakku timbul tanya.

masih ada kah dia?

di hatimu bertahta?

atau ini saat bagi ku untuk singgah di hatimu."

Lagu HiVi - Siap Kah Kau 'Tuk Jatuh Cinta Lagi pun terdengar dari kamar yang terletak di atas paling ujung.

Seorang gadis cantik tengah beracting ria di depan kaca seolah-olah ia lah yang menyanyikan lagu tersebut, ia sangat senang acting dan menyanyi.

cklek.

Gadis itu buru-buru duduk di atas kasurnya dengan handphone di tangannya.

"Em?"

Dia menoleh, menoleh ke arah pintu. Raut mukanya ia ubah se- 'stay cool' mungkin. Ia sebenarnya terganggu. Ia akan refleks duduk atau diam ketika ada yang melihatnya atau masuk ke kamarnya pada saat ia acting seperti tadi.

"oioioioit?"

Emily Chararta Pitaloka.

Gadis yang mempunyai paras cantik sekaligus manis, rambutnya yang panjang dengan gelombang di bawahnya, bodynya yang seperti model, berkulit putih dengan bulu mata yang lentik, dan tidak lupa pipinya pink. Kadang membuat gadis ini menjadi pusat perhatian semua orang. Banyak yang mengaguminya karna ia sangat cantik.

"apaan lo oi oi oi oit, di kata lagi nonton JKT48 apa?" celetuk James.

James adalah kakak laki-laki Emily, ia sangat tampan. James sangat sayang pada adiknya itu. Bahkan jika ada yang berani menyakiti Emily, James bisa saja langsung turun tangan.

"yeu garing lu, Bego."

Emily kembali fokus dengan handphone yang ia genggam, membuka sosmed dari instagram line, line askfm, askfm path, path line lagi dan begitu seterusnya.

"Sok-sokan lu cek-cek hp, kayak ada yang ngabarin ae".

"sutttt suttt, berisik lu. Ngapain lu kesini?" Emily masih fokus dengan handphonenya, tanpa menoleh ke kakaknya.

"di panggil bonyok (bokap nyokap) tuh di meja makan, sekalian dinner already. yuk turun." ucap James kemudian menutup pintu kamar adiknya. Yang penting ia sudah menyampaikan amanah.

Emily melongo melihat sikap kakaknya yang kadang-kadang menyebalkan.

"ngga bisa apa dia kayak abang yang di secret secret itu, yang sayang banget sama adeknya. Bujuk kek, ngga ada romantisnya sama sekali. bwahhh payah." celetuk Emily dalam hati.

Gadis itu langsung turun ke bawah untuk dinner, tentunya. Ia menarik kursi kosong di samping kakaknya itu, dan segera duduk.

"Em?"

Emily yang sedang mengalaskan nasi dan lauk untuk dirinya sendiri pun menoleh ke mamanya yang memanggilnya tadi dengan tatapan, "apa?"

"kamu besok sekolah ya, udah mama masukin ke SMA punya papa. Kamu sekolah di situ sama kakakmu. Besok langsung ke ruang kepsek aja, bilang kamu anaknya mama. Btw, kepseknya Ua Lenny kok."

Emily dan James mengangguk setuju.

"Mom, berarti kita bakal ketemu Theo sama Luna?" ucap Emily dan mendapatkan anggukan dari mamanya.

'YESSSS!!!' Emily berteriak senang dalam hati karna akan bertemu saudaranya itu, Theo dan Luna. Mereka anak dari Lenny, yaitu kakak dari papanya Emily sekaligus Kepsek SMA yang didirikan oleh papanya. Theo dan Luna juga sama seperti James dan Emily, mereka adik kakak. Theo kakaknya, kelas 12 sama seperti James. Sedangkan Luna kelas 11 sama seperti Emily.

-------------

Holla! Maaf ya kalau ceritanya atau bahasanya acakadut.

Soalnya ini pertama kalinya aku bikin cerita yaang aku unggah ke media sosial.

maklumi yup! jangan lupa vote sama comment nya, mangga.


Love StoryTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang