Part 6

17 1 0
                                    

Kringgg

Bel pun berbunyi, semua anak kelas IPS2 bersiap untuk munuju kantin. Termasuk Emily dan Luna.

"Em, ayo dong buruan" ajak Luna. Emily hanya diam lalu berdiri mengikuti Luna untuk berjalan ke arah kantin. Sesampainya di kantin, semua mata anak di kantin tertuju pada Luna dan Emily, bukan-bukan tepatnya kebanyakan ke arah Emily.

"EMILY!" panggil James dan Theo dari ujung kantin dan melambaikan tangannya agar Emily dan Luna ikut bergabung di situ. James dan Theo tidak berdua, mereka bersama 4 temannya. Ada Veno, Fero, Kevin dan.. Fandy. Emily melotot melihat Fandy, tapi Fandy terluhat cuek saja melihat Emily. Padahal ia juga sama kagetnya.

"Veno, Fero, Kevin, Fandy ini Emily. Sodara gue dan Luna sekaligus adenya James". Theo memperkenalkan Emily kepada teman-temannya, mereka tersenyum senyum melihat Emily yang cantik menurut mereka. Kecuali fandy, ia terlihat biasa aja. Padahalmah hatinya udah deg-degan.

Emily ingin duduk dan bergabung, tapi kursinya tersisa hanya 1 dan itu samping Fandy.

"gu- gue mmmh.. gue ngga jadi makan ke kantin deh ya, gue beli susu aja. Gue pingin balik ke kelas aja, bye" baru Emily ingin melangkahkan kakinya manjauh Fandy sudah berdiri dan menarik tangan Emily.

"Duduk." Ucap Fandy kemudian menarik tangan Emily untuk duduk.

James yang melihatnya ingin marah karna tidak suka melihat Emily di tarik-tarik dengan kasar, Theo memegang bahunya seolah mengerti apa yang James pikirkan.

Emily pun duduk. "Ekhm, udah main embat-embat aja nih. Nyantai brader." Ucap Kevin, semuanya terkekeh kecuali Emily dan Fandy. Emily masih diam dan sekilas curi-curi pandang ke arah Fandy.

"Nih buat lo" Fandy menaruh ke gelas susu dingin rasa coklat di depan Emily. Emily menatapnya bingung. "itu buat permintaan maaf gue, soalnya tadi gue udah nabrak lo." Ucap Fandy santai.

Emily hanya mengangguk mengerti, "thanks".

Kringg

Bel istirahan telah berbunyi, semuanya bergegas masuk ke dalam kelas masing-masing.

"Em, Fandy ganteng ya" celetuk Luna tiba-tiba.

Emily melihat Luna horor, "biasa aja".

Luna memanyunkan bibirnya dengan wajah bercanda. Ia tau bahwa Emily dan Fandy saling tertarik satu sama lain. Itu keliatan dari sikap mereka berdua.

"hoya, gue pingin ke toilet dulu. Lo kelas aja duluan"

Luna mengangguk dan Emily pun berjalan ke arah toilet. Tiba-tiba..

Plukk

"aww" Emily memegang jidatnya, ia merasakan kalau ada yang melemparnya tadi. Ia segera melihat benda apa yang tadi di lempar ke arahnya. "sukro?" Emily di lempar sukro.

"AHAHAHAHAHAHAH MUKA LO AHAHA"

Emily segera menengok ke sumber suara, ternyata itu Fandy. "brisik lo".

"jangan ngambek dong sayang" canda Fandy.

"sayang sayang, pala lo peyang!" Emily langsung berjalan meninggalkan Fandy, tapi Fandy masih terus mengikuti Emily. Ia senang melihat Emily marah. Menurutnya Emily cantik jika sedang ngambek.

"aduh duhh" Fandy terjatuh. Emily berusaha tidak menengokan kepalanya, tapi saat ia ingin berjalan kembali, Fandy mengiris lagi. "aduh sakit". Mau ngga mau Emily menengok kebelakang, ia melihat Fandy duduk sambil mengusap-usap kakinya, Emily langsung nyamperin Fandy. "lo ngga papa?" satu pertanyaan itu membuat Fandy ber-YES ria dalam hatinya. Tapi Fandy diam saja tidak menjawab Emily.

"Bisa jalan ngga?" tanya Emily lagi. Fandy langsung loncat untuk berdiri.

"Bisa kok, mau kapan? Besok? Minggu ini? Atau sekarang pulang sekolah?" ucap Fandy sambil nyengir-nyengir.

"Yeu, sialan lo. Ini kaki lo ngga papa" Emily menendang kaki Fandy, lalu meninggalkan Fandy.

"dasar cowok gila" ujar Emily dalam hati.

Fandy yang melihat Emily dari kejauhan mengiris ke sakitan saat tadi kakinya di tendang oleh Emily, tapi sesudah itu Fandy malah terkekeh. Menurut Fandy, Emily adalah gadis yang lucu dan cantik. Itu salah satu alasan, kenapa Fandy ingin mendekati Emily. Emily bagi Fandy itu unik. Meskipun baru bertemu 1 hari, Emily sudah sukses membuat Fandy selalu tersenyum saat melihat Emily.


Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Oct 18, 2015 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

Love StoryTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang