Starts

2.6K 100 0
                                    

Waktu menunjukkan pukul 11 malam. Resto ini hampir sepi tapi masih ramai pengunjung. Aku harap resto ini akan seterusnya begini. Akan sangat menyenangkan ketika bisnis ini sukses dan bisa merebahkan sayapnya ke kota-kota lain. Aku sudah mulai lelah dan mengantuk dengan beberapa kejadian malama ini. Tidak akan kupikirkan lagi orang-orang yang sudah menindasku.

"Balik gak? Aku balik duluan ya sama Vania" kata Vinnie tibatiba.

"Ya, aku pulang sekarang juga deh." kataku menjawab pertanyaan Vinnie

"Besok kabar-kabari ya acara kita mau kemana dan ngapain." kata Vania memperingatiku

Aku menuju mobilku dan mereka menuju mobilnya masing-masing. Aku mengendarai mobilku dengan kecepatan tinggi seperti biasanya. Aku masih menikmati kota pensiun ini dengan baik. Aku belajar hidup disini. Betapa berharganya kota ini bagiku. Orang-orang disini mengajarkan bagaimana aku bersikap tegar dan kuat. Semakin malam semakin tidak ingin pulang. Bintang yang masih berbaris di angkasa selalu membawaku ke suasana yang menenangkan jiwa. Aku tau sekarang. Bahwa dunia bahkan langit tidak pernah tidur untuk menyaksikan kejadian-kejadian di bumi ini yang Tuhan perbuat. Tuhan sangat adil dengan keputusannya untuk para umatnya.

¤¤¤¤¤

Aku tiba dirumah pada 01.15 dini hari. Sudah biasa aku baru dirumah jam segini. Mama memaklumi itu. Papaku tidak di kota ini. Beliau bekerja diluar kota dengan perusahaannya. Saat aku sampai dirumah, Mama masih belum tidur karena masih mengobrol dengan---, hah? siapa mereka? God! Mereka saudara sepupu ku! Aku sialan rindu mereka.

"Kok ga kasih tau aku mau kesini?" tanyaku sambil memeluk mereka.

"Surprise." Kata Sahira, sepupu perempuan yang sangat cantik dengan rambut seperti cleopatranya.

"Emangnya ga seneng nih cowo ganteng kaya aku dateng ke rumah kamu ?" goda Bams yang memang selalu pede dengan apa yg dikatakan.

"Aku rindu kalian! Berapa tahun kita ga ketemu ? Sampai ga kehitung haha"ucapku sambil duduk di sofa dekat mama. Mereka adalah keponakan dari mamaku. Anak dari kakaknya mamaku.

"Halah, kamu tuh ganti baju dulu dong Thalia." perintah mama.

"Nantilah ya. Kita ngobrol disini dulu." jawabku.

"Orang kita dari jam 12 tadi udah sampai. Ini kita ngantuk kali mau bobo." kata Bams. Bams selalu membuatku begitu.

"Bams tidur di kamar Elreno ya" kata mama.

"Iya tante."

"Wah siap-siap aku tidur subuh nih dengerin gossip-gossipnya seorang Thalia Joliesh Vandee Sudjinoro" sindir Sahira

"Kamu masih jahat ya sama aku." ucapku dengan raut sedih.

"Hahahaha yuk deh kita tidur thal" ajak Sahira.

Sangat menyenangkan ketika harus ada ikatan saudara dengan mereka. Entah aku yang beruntung atau mereka yang beruntung. Family comes first. Itu quotes yang selalu terngiang di telingaku ketika aku mengingat tentang keluarga.

¤¤¤¤¤

Pagi-pagi sekali telfon rumah yang ada dikamarku berbunyi. Sebenarnya aku malas mengangkatnya karena ini mengangguku dalam kantukku. Sangat tidak sopan.

kringgg...

"Halo" ucapku lemas dan agak tidak jelas.

"Thal kamu harus tau, resto kita masuk daftar jajaran resto yang menyajikan makanan sehat dan tempat unik yang recommended. Masuk ke sosial media di instagram juga banyak yang ke explore" kata Vinnie yang langsung nyerocos

You're My PilotTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang