Why Are You Here

1.7K 70 0
                                    

"Silahkan nona dinikmati hidangannya" kata pegawai di Seminyak yang baru saja mengantarkan pesananku.

"Terimakasih ya" jawabku sambil tersenyum.

Aku menikmati makananku, sesekali kulihat pemandangan lautnya. Apakah akan selamanya aku bahagia? Aku ingin sekali bersenang-senang dengan orang yang kusayangi. Tapi sangat susah. Papa yang selalu sibuk dengan urusannya. Mama yang sibuk dengan bisnisnya. Elreno yang masih SMP juga tak mungkin aku ajak liburan. Pilihan terakhir adalah memang teman-temanku. Aku rindu mereka. Angan-anganku tertuju pada Wischa dan Jaden. Bagaimana rasanya berlibur bersama mereka. Baru kusadari aku pun salah meninggalkan mereka. Tapi mereka pun lebih bersalah dibandingkan denganku. Kuyakin ada saatnya aku dan mereka bersama lagi. Bukan sekarang. Tuhan sudah menyusun waktu yang tepat.

kringgg....

"Dimana Thalia?"

"Aku di Seminyak. Ada apa?" tanyaku pada Sahira yang menghubungiku lewat telfon.

"Cuma tanya saja. Baiklah lanjutkan liburanmu Thalia" Kata Sahira sambil menutup telfonnya.

Kuyakin mereka hanya sengaja memastikan keberadaanku. Mereka pasti akan menghabiskan waktu berduanya. Karena sepulang dari Bali ini pun Sahira akan pergi ke Belanda. Akan sangat susah sekali mereka bertemu. Apalagi seorang Rezy yang gampang merindukan seseorang. Mungkin dia akan menyusul Sahira ke Belanda. Rezy adalah orang kaya. Semua tahu itu.

Aku lelah dan sebenarnya aku ingin di hotel saja. Aku pergi keluar hotel juga karena aku takut aku akan bersama Lana sepanjang hari. Tapi juga pasti tak mungkin. Dia bersikap dingin pada wanita. Apalagi aku. Ku yakin dia tak ingin melihatku juga dalam hidupnya. Tenang saja Lana, aku juga tak mau melihatmu dalam otakku dan hatiku bahkan hidupku. Hidupmu terlalu sempurna untuk kupelihara.

Aku segera pergi dari Seminyak setelah ku membayar semua pesananku di kasir. Aku mencari taksi lagi sambil berjalan. Perlu diketahui aku tak mungkin tersesat. Teknologi sudah maju. Ada GPS yang selalu ada ketika aku membutuhkannya kapan saja. Ku cari jalan menuju Kuta, dan ketemu. Sembari berjalan dan melihat-lihat suasana jalanan di Bali apa salahnya bukan. Aku adalah penikmat suasana apa saja. Mudahlah bagi orang-orang yang ingin mengajakku bertrip bersama. Tak mungkin aku merepotkan. Kulihat banyak juga warga negara asing yang berjalan sesekali ku senyumi mereka. Ku berikan sikap ramahku pada orang lain. Saat ku melewati suatu tempat aku tertarik. Kenapa? Itu seperti toko yang melayani pembuatan scrapbook. Aku suka sekali menghias scrapbook. Tak berpikir panjang aku pun memasuki toko itu. Lumayan ramai. Tak begitu buruk untuk mengisi waktu luang.

"Ada yang bisa kami bantu nona?" sapa pegawai yang ada di sebelah kasir.

"Aku seperti ingin membuat scrapbook." jawabku.

"Silahkan. lewat sini nona. Kau bawa foto-fotonya?" tanyanya.

"Tidak. Tapi aku membawa kabel data untuk memindahkan beberapa foto di ponsel ku ke komputer disini untuk di cetak" jawabku lagi.

"Baiklah. Itu juga bisa dilakukan" katanya dengan sopan.

Ku menunggu beberapa foto yang dicetak. Aku akan membuat 4 scrapbook. Semua itu masing-masing akan ku berikan pada Vania, Vinnie, Sahira, dan Lana. Tunggu, kenapa aku juga membuat untuk Lana. Ya Ampun aku hampir saja memperdulikannya lagi. Kurasa aku juga perlu memberikan ini untuknya. Dia sudah berusaha baik padaku. Mungkin saja ini pemberian terakhir karena sudah kubilang akan sangat susah dan sulit sekali untuk kiga bertemu nantinya. Segera ku hias scrapbook pertama yaitu untuk Vania. Warna utamanya adalah biru. Dia suka sekali warna biru. Katanya seperti berafa di laut. Kedua adalah untuk Vinnie dengan warna Pink. Vinnie bukan suka warna pink. Dia suka warna abu-abu. Kenapa ku beri warna pink karena dia harus berlatih menjadi orang yang pasti dan dia seorang perempuan. Abu-abu itu menurutku seperti labil. Berikutnya untuk Sahira berwarna-warni. Aku tak tahu warna yang jelas ia sukai. Warna-warni ini menjelaskan apa saja hidupnya. Yang terakhir untuk Lana. Hummm kupilih perpaduan biru dan putih yang kurasa juga melambangkan profesinya yang bekerja di langit biru dan awan putih. Perpaduan yang yang pas. Setelah semuanya selesai aku ke kasir untuk membayar semuanya. 156k harga yang murah untuk scrapbook semenarik ini.

You're My PilotTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang