Untitled

141 16 1
                                    

Holla readers!!
Udah lama banget ya gak update kelanjutan cerita cinta Jrace ini.

Are you waiting for the new chapter?
Okey langsung aja, happy reading guys! Maaf kalo ceritanya terlalu pendek. Dont forget to vote and give comments, please dont be siders. Loveyaaaaa mwaaaa!!

---------------------------------------


'No, no. It's okey. Dont cry, please. I got you Grace, I got you.' Ucap Justin kemudian langsung membalas pelukan Grace. Lelaki itu memeluk Grace dengan sangat erat.

Mendengar ucapan Justin, tangis Grace malah semakin memuncak.

Justin mengusap-usap punggung Grace singkat, kemudian melepasnya perlahan.

'Lihat aku Grace.' Ketika tidak mendapatkan respon, Justin langsung meraih wajah Grace agar menatapnya.

'Kau belum menjawab pertanyaanku, katakan siapa yang melakukan ini?.' Justin menatap Grace teduh tetapi Grace terus membalasnya dengan gelengan kepala.

'Baiklah, jadi berhentilah menangis atau aku akan memaksamu mengatakan siapa pelakunya.'

Grace pun kemudian menghentikan tangisnya.
'Pakai ini' Ucap Justin sambil memakaikan Grace jaket miliknya.

'Hmmp-mpp' Grace refleks melingkarkan kedua tangannya ke tengkuk Justin ketika lelaki itu menggendongnya secara tiba-tiba.

Kedua mata mereka pun saling bertemu.
'Apa yang kau lakukan Jus?.'

'Tentu saja menggendongmu bodoh.'

Wajah Grace berubah masam. Ia memilih untuk diam dan membiarkan Justin menggendongnya.

Justin pun kemudian menurunkan Grace tepat di depan motornya.

Alis Grace bertaut
'Mengapa kau membawaku kesini?'

'Tentu saja aku ingin mengantarmu pulang bodoh.'

'Tapi, bukankah kita masih ada kelas?' Tanya Grace polos.

'Apa kau masih ingin memasuki kelas dengan keadaanmu yang seperti ini? Dimana otakmu Grace?' Seru Justin, ia benar-benar tidak menyangka Grace akan sebodoh itu.

'Tapi...'

'Sudahlah, pakai ini.' Justin memberikan Grace helm miliknya.

'Bukankah kau tidak pernah mengizinkan siapapun menaiki motormu?'

'Aku sudah berubah pikiran. Sekarang cepat naiklah.' Ucap Justin dingin.

Grace akhirnya mematuhi ucapan Justin, ia segera mengenakan helm dan menaiki motor kesayangan Justin.

Justin pun mengantar Grace pulang kerumahnya.

'Terima kasih banyak, Jus.' Ucap Grace begitu mereka tiba di halaman depan rumahnya, sementara Justin hanya membalasnya dengan anggukan singkat.

Grace mengembalikan helm milik Justin. Tak lama kemudian, Justin pun berlalu.

'Aku tidak tahu bagaimana kau menilai diriku Jus. Aku pun juga tak mengerti akan perasaanku terhadapmu. Aku hanya tidak ingin jauh darimu, itulah alasan mengapa aku berjuang untuk tetap berada di dekatmu sekalipun mereka memperlakukanku seperti itu. Terima kasih Jus... terima kasih.' Batin Grace dalam hati begitu sosok Justin telah menghilang dari sudut jalan.

The Endless Love ( Justin Bieber's Love Story)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang