Jam 12 kurang 5

1.9K 212 20
                                    

Bukan Cinderella By JiiKeiha

Disclaimer By Masashi Kishimoto

-WARNINGG!!!GAJE INSIDE-

Don't Like Don't Read

...

Hari sudah hampir beranjak malam, saat Sasuke masih terlihat asyik memerhatikan pasangan tikus hasil tangkapannya.

Duk...Duk...Duk...

Ketukan di pintu belakang pun tidak membuatnya beranjak dari depan perangkap.

Duk...Duk...Duk...

Duk...Duk...Duk...

Sasuke mulai memasang wajah kesal. Dengan malas, pemuda bersurai gelap itu akhirnya mengalah pada orang yang mengetuk pintu. Ia beranjak dan berjalan menuju pintu belakang yang ada di dapur.

"Kau lama sekali!"

Sasuke melihat kakek tua yang tampak kerepotan membawa beberapa kotak berwarna-warni dikedua tangannya.

"Hn."

Sasuke memutar bola mata malas, tak ada sedikit pun niat untuk membantu si kakek yang kerepotan dengan kotak-kotak yang dibawanya.

"Kenapa tidak datang ke kandang?"

Sasuke membisu.

Krik-krik-krik

Suara jangkrik yang seolah-olah menjawab pertanyaan si kakek terdengar.

Kakek tua itu akhirnya menyerah melihat sikap dingin Sasuke padanya.

"Baiklah,baiklah, setidaknya biarkan aku masuk dan bantu aku membawa kotak merepotkan ini."

"Hn."

Sasuke menjawab ambigu, pun menggeser tubuh agar si kakek bisa masuk ke dalam. Kakek itu memandang Sasuke dengan pandangan sinis.

"Apa?" tantang Sasuke yang tak suka dilihat dengan pandangan seolah-olah ia tertangkap basah sedang menggunjing tetangga.

"Cih, apa begini caramu memperlakukan orangtua?"

Sasuke mencebik. Kakek tua itu menghela napas, pasrah.

"Kau tidak mau membantu?" tanyanya memelas, Sasuke dengan santai menggeleng.

"Baiklah, tidak apa-apa. Aku tidak akan marah sekarang,"

Sasuke mengernyitkan dahi namun masih enggan menjawab, dirinya lebih memilih memerhatikan kakek tua aneh yang langsung menyeret kakinya menuju meja dapur dan meletakkan beberapa kotak bawaanya.

"Kau tidak mau melihatnya?"

Kakek itu menoleh pada Sasuke yang belum beranjak dari tempatnya berdiri. Mau tidak mau Sasuke mendekat, mata onyxnya memerhatikan satu persatu kotak yang dibawa si kakek tadi.

"Bukalah."

Suara si kakek seperti perintah. Meski ragu tapi Sasuke tidak bisa menghiraukan rasa penasarannya, terbukti saat tangannya terulur membuka salah satu kotak yang berwarna kuning.

"Sepatu?"

Sebuah sepatu pantofel mengkilat berwarna hitam yang diyakini Sasuke berharga mahal menyapa indera penglihatannya.

"Kenapa reaksimu begitu? Apa kau mengharap aku memberikanmu sepatu kaca?"

Tanya kakek tua itu ketus, Sasuke menggeleng cepat.

Bukan CinderellaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang