Mentari begitu menyeruak dibalik celah hordeng. Prilly mengeryipkan matanya dan meraba sebelahnya. Kosong. Gak ada siapapun. Akhirnya Prilly memutuskan membuka matanya lebar. Suaminya tidak ada di sebelahnya.
Oh ...
Hampir saja ia lupa bahwa mentari sudah bangun dan bertugas. Sekarang gilirannya yang bertugas untuk mandi dan segera mempersiapkan dirinya.Prilly segera beranjak dari tempat tidurnya dan berangsut pergi ke kamar mandi. Ia harus cepat jika tak ingin mendapat masalah hari ini. Bisa saja pak guru nyebelin itu kasih hukuman untuk kesekian kalinya.
Jangan heran kalau semisalnya kalian mendengar bahwa Prilly telah berstatus sebagai seorang istri. Sebenarnya Prilly baru berumur 17-18 dan ia dijodohkan oleh alm. Kakeknya,Renggar Latuconsina kepada sahabat kakeknya. Ini adalah adat dan turun temurun dari lelulur mereka bahwa setelah 17 tahun,putri Latuconsina harus menikah.
Tapi ini secara diam-diam. Nyatanya,Prilly masih bergelut dibangku SMA.Prilly menemukan secarik kertas yang dilipat menjadi dua bagian. Ia penasaram dan membukannya.
"Pagi sayang...
Kamu uda bangun? Hehehe... Jangan ditekuk gitu dong muka-nya. Jelek tauk! :p
Uda ah! Kamu harus semangat yaa buat sekolahnya. Uda... Aku uda siapin sarapan buat kamu. Roti dengan isi selai kacang,kan? Dimakan ya...
Aku uda berangkat duluan nih. Kamu jangan sampai telat ya. Kalau tidak....kamu tau kan apa hukumannya???""Dasar!!! Seperti ini saja terus! Ciss!!" Prilly meremas kertas dan membuangnya ke tong sampah. Tapi melihat sepotong roti dengan isi selai kacang,mood Prilly setidaknya membaik. 'Huuh! Daripada gue harus mikirin ntuh pak guru,mending gue makan. Sayang kan kalau di-angguri.' Prilly membatin
Tak ingin membuang waktu,Prilly segera berangkat kesekolah. Ntah kenapa hari ini,ingin sekali menunggangi sepedanya yang sudah sangat lama dibiarkan di perkarangan rumahnya. 'Baiklah,sepertinya sepeda juga bagus.' Prilly membatin lagi.
***
"Pagi pak..."
"Morning sir..."
"Hy sir..."
"Hy sir,i think we should go to the school together next time."
"Ouh... My handsome teacher..."
"Moodbooster"
"Ouhh sir,hy..."
Begitulah selalu sama setiap harinya. Bukan hanya guru² tapi siswa/i selalu berusaha menebar pesona pada Ali Percy Ando,guru B.Inggris berumur 20 tahun yang 1 tahun lalu pindahan dari luar negri. Ia emang Indonesian asli,tapi lulusan Inggris dan bisnis(dunia perkantoran) dari Oxford. Sarang para jenius.
Ali selalu membalas sapaan mereka dengan senyuman sekalipun tak masuk akal. Hanya sekedar senyum sepertinya bukan masalah yang besar hanya saja,ia masih inget akan statusnya yang sebagai seorang suami.
Ali baru saja tiba di ruang guru,ia menuju mejanya. Masih pagi. Belum ada batang hidung lain yang terlihat. Ali duduk di tempatnya dan menyiapkan bahan² yang mau di ajarkan di kelas nanti. Ali selalu ingin tampil maksimal saat mengajar. Masih lama.
Tiba² sekelebat bayangan memenuhi ruang fikirannya. 'Apa istriku sudah baca surat dariku? Ntah kenapa aku jadi rindu padanya. Padahal nanti juga ketemu.' Ali membatin dan tampak berfikir 'Apa lebih baik,ku lihat aja dia uda datang atau belum?' Ali bangkit dan berjalan keluar menuju danau di belakang sekolah.
KAMU SEDANG MEMBACA
My Teacher Is My Husband
FanfictionKisah cinta antara sepasang suami istri yang berstatus murid dengan guru. Dinikahkan,karena perjodohan. *** (Sudah Diterbitkan)