Pelajaran usai...
"Okay all,see you." ucap Ali lalu pergi meninggalkan kelas.
"Aaakghh!!! Ganteng bingitz sir Ali... Makin klepek² deh..."
"Aaaa pesonanya itu loh..."
"Bulu matanya lentik...cute deh!"
"Pokoknya ntar kalo uda lulus,gue mau nikah sama sir Ali deh!"
"Aaa!!! Apa-apaan sih kalian?!! Ribut tau gak?! Norak ya kalian semua?! Tampang kek gitu mah,di tanah abang sih banjir..." Prilly menyelah karena menahan emosi yang sejak tadi di-tahannya.
"Bilang aja deh lo tuh sirik kan? Lo juga palingan suka sama tuh sir.Ali? Alah... Ngaku aja deh Pril..."
"Eh! Gak usah sotoy ya lo!! Lo kira lo tuh siapa?! Dan lo kira tuh si Ali siapa?! Sampai² kalian semua mengagung-agungkan dia,hah?!!" emosi Prilly menyulut.
"Santai dong Prill!!!! Gak usah nyolot!!! Emang nyatanya gitu kan? Turunin gengsi lo deh Pril..."
"Sorry ya tipe gue tuh bukan dia. Mau kalian ambil,bawa pulang,kalian apain kek,itu TERSERAH!" ucap Prilly dengan menekankan kata terserah.
"Santai dong lo!!!" Shena mendorong Prilly.
"Apa²an sih lo?!!" Prilly balik mendorong.
"Lo yang apaan?!! Norak tau gak?!" Shena balik mendorong.
"Lo yang mulai duluan!!! Mikir dong!!! Jangan lo fikir,gue takut sama cabe²an kayak lo?!" Prilly mendorong lagi.
"Eh! Lo sadar diri dong!!! Uda pendek,bogel,sok kecantikan lo!!! Turunin gengsi deh bukk!!"
"Mau gue pendek kek atau tinggi,bukan urusan lo!!!!"
"Jelas urusan gue... Lo itu kayak unggas!!! Nyampah tau gak?!!"
PLAK!
Sebuah tamparan mendarat mulus di pipi Shena cukup kuat.
"Apaan sih lo?!!" Shena menjambak rambut Prilly
"Sakit!!" Prilly memekik merintih kesakitan. Shena benar² menarik kuat rambut Prilly. Bahkan beberapa helai rontok. Kuat sekali dia menarik.
Suasana di kelas benar² sangat ricuh. Para siswa/i menyoraki keduanya dan beberapa berusaha melerai. Tapi,mreka kesulitan.
"Lepasin!!!" Prilly memekik kesakitan lagi. Shena sungguh keterlaluan.
"Apa2an ini?!!!" ntah sejak kapan,Ali sudah berada di ambang pintu dengan wajah yang sangat panik. "Shena!!!" Ali membentak.
Seketika suasana kelas menjadi hening. Shena yang tertangkap basah pun kaget dan mendorong Prilly hingga Prilly jatuh. Jatuh di dalam dekapan seseorang. Prilly jatuh dalam dekapan Farrel dan sudah tak sadarkan diri.
"Hei!" Farrel memanggil Prilly.
Lala sungguh panik dan ia mendekati Prilly yang sedang dalam dekapan Farrel. "Prilly... Hei! Bangun!!!"
"Shena!!! Kamu benar² keterlaluan!" bentak Ali. "Saya tunggu kamu di ruang saya!" Ali langsung masuk ke dalam kelas dan mendekati Farrel.
"Maaf Rel... Biar saya saja yang bawa Prilly." ucap Ali dan beralih membawa Prilly dalam dekapannya lalu menggendongnya dan keluar menuju UKS.
"Mampus lo Shen!!" Lala menyelah.
"Diem lo!" Shena membentak.
***
Ali membaringkan Prilly di ranjang yang ada di UKS. Ali menutup kembali pintu uks lalu menuju Prilly. "Bangun Prill...bangun sayang..." Ali mengusap wajahnya kasar. Bagaimana bisa???"Permisi..."
"Dok. Silahkan dok masuk. Tolong dokter periksa Prilly." ucap Ali pada dokter uks.
"Baik. Tapi sebaiknya bapak keluar dulu. Biarkan saja bekerja sesuai kinerja saya." ucap dokter sopan.
"Baiklah dok." Ali pun keluar meninggalkan uks menuju ruang guru.
Shena sudah berada disana. Berdiri tepat di depan meja Ali. Tak ada siapapun disana. Hanya ada Shena dan Ali. Ali menarik nafas dalam dan menghembusnya perlahan. Berusaha menahan amarah dan emosi.
"Shena. Bisakah kamu menjelaskan kejadian beberapa menit yang lalu?" tanya Ali.
Shena menjawab dengan suara yang di lembutin,dan gayanya yang centil. "Itu sir... Semua yang sir lihat,semuanya hanya salah paham. Aku tadi hanya kesal karena Prilly menamparku secara tiba². Jadi,aku refleks menjambak rambutnya. Udah. Itu aja." jelas Shena bohong
"Tidak mungkin. Pasti ada alasannya Prilly menamparmu."
"Benar sir. Saya tak mungkin berbohong. Saya juga tidak mengerti dengan Prilly yang mendadak menamparku dengan alasan yang pasti."
"Kamu silahkan kembali ke kelasmu."
***My Teacher Is My Husband***
"Gimana dok?"
"Saya tidak bisa membantu banyak untuk kamu. Kamu bisa bawa istrimu ke rumah sakit untuk diperiksa secara lanjut. Apalagi lagi karena peralatan medis disini tidak lengkap. Kalau di sana kan,bisa di ct-scan. Takutnya ada saraf yang ketarik atau kejepit." jelas dokter Surya.
Dr.Surya Amanah sebenarnya ialah sahabat papanya Ali. Jadi,jangan heran kalau dr.Surya tau rahasia Ali dan Prilly. Karena saat resepsi,dr.Surya hadir bersama keluarga di tempat.
"Begitu ya dok. Baiklah kalau begitu terima kasih ya dok." ucap Ali
"Sama-sama Li... Saya permisi dulu ya." ucap sang dokter dan dibalas dengan anggukan dan berlalu dari uks.
Ali segera berlalu dari uks dan menuju ruang Kepsek.
"Permisi bu..." sapa Ali dengan ramah.
"Ouh. Bapak Ali? Ya...ada apa pak? Silahkan duduk." balas kepsek sembari mempersilahkan Ali duduk.
"Makasih bu." ucap Ali lalu duduk.
"Jadi ada apa?" tanya kepsek.
"Begini bu,saya minta izin untuk pulang dan membawa Prilly,murid kelas 3 ke rumah sakit bu." ucap Ali.
"Prilly?" bu kepsek tampak berfikir. "Prilly Latuconsina maksud-bapak? Memangnya kenapa dia?" tanya bu kepsek.
"Ada sedikit masalah tadi yang menyebabkannya tak sadarkan diri tapi semuanya sudah teratasi. Lagian saya tidak enak dengan kedua orangtuanya. Saya sangat dekat dengan mereka,jadi saya harap ibu dapat memakluminya."
"Baiklah. Saya izinin. Saya akan menyuruh guru lain mengantikan bapak hari ini."
"Terima kasih bu atas pengertiannya."
"Sama-sama."
***My Teacher Is My Husband***
Bersambung
Next??? Vote dan comment dulu yaaa guyssss biar semangat ngetiknya nih
KAMU SEDANG MEMBACA
My Teacher Is My Husband
FanficKisah cinta antara sepasang suami istri yang berstatus murid dengan guru. Dinikahkan,karena perjodohan. *** (Sudah Diterbitkan)