"Te,lo percaya gak kalau gue bilang gue uda nikah?" tanya Prilly dengan hati².
Gritte memutar bola matanya dengan malas. "Uda sering gue dengar Prill. Ujung²nya palingan si JB..." jawab Gritte.
Prilly menghela nafas. "Jadi,lo gak percaya kalau gue jujur?" tanya Prilly lagi.
Gritte mengeryitkan dahinya. "Lo ngomong apaan,Prill? Gue gak ngerti sama lo..."
Prilly menarik nafasnya dalam². "Apa lo gak mau nanya lebih jauh soal cincin emas yang gue pakai di jari manis gue ini?" tanya Prilly sambil menunjukkan cincinnya. Cincin pernikahan.
Gritte tak menjawab ia tak tau harus menjawab apa. Apa yang sedang melanda sahabatnya ini? Apa Prilly serius?
"Apa...lo gak mau nanya,kenapa cincin gue sama sir Ali,samaan?"
Diam... Gritte benar² bingung dan pikirannya sedang menyimpan ratusan pertanyaan yang sebentar lagi berhamburan keluar. Tapi seperti ditahan.
"Apa lo gak mau nanya lebih lanjut,kenapa gue barengan mulu sama sir Ali?"
Apa maksud Prilly.
"Apa lo gak mau nanya kenapa selalu sir Ali yang bantu gue?"
Gritte mulai menduga-duga sekarang.
"Apa lo gak nanya,kenapa gue bisa b.Inggris padahal lo tau sampai kapanpun,gue gak pernah mau kursus b.inggris.
"Apa lo gak mau nanya soal foto yang lo liat?"
"Apa selama kita bersahabat,gue pernah bohong sama lo?" tanya Prilly.
Gritte menggelengkan kepalanya. "Maksud lo? Lo..."
"Iya. Gue dan Ali sebenarnya suami istri." jawab Prilly memotong pembicaraan Gritte yang belum selesai.
Gritte membelalakkan matanya dan sedetik kemudian,ia tertawa. "Lo pasti bercanda kan? Hahaha..."
Prilly tak menggubris tawaan Gritte. Prilly serius. Ia ingin jujur. Walau hanya kepada seorang,setidaknya mengurangi bebannya. Gritte,ini serius.
Gritte melihat Prilly yang menatapnya dengan tatapan serius. Gritte terdiam "Prill,lo se-serius?" tanya Gritte.
"Seorang sahabat yang biasanya selalu jujur,apa bisa berbohong karena masalah nyata?" tanya Prilly.
Gritte benar² bingung dengan maksud Prilly. Apa yang sebenarnya ingin dikatakan Prilly? Ali? Prilly? Mereka suami istri? Atau saudara? Atau,Prilly diam² menyimpan rasa pada Ali,sana seperti murid lain?
"Prill,lo jujur sama gue. Lo gak bohong atau,ngarang kan?" tanya Gritte.
Prilly langsung bangkit dan menarik tangan Gritte. Gritte tak menolak,ia hanya mengikuti kemana Prilly akan membawanya. Ternyata,Prilly membawanya ke depan sebuah ruangan dengan pintu kayu jati yang sangat bagus itu. Tertera sebuah tulisan di depannya, April's Room
Prilly memegang daun pintu dan perlahan membukanya.
Setelah terbuka,Prilly masuk. Tapi,tidak dengan Gritte. Ia masih setia berdiri di ambang pintu dengan tatapan tercengang."Ayo masuk." seru Prilly.
Gritte pun melangkah masuk. Matanya menatap keseluruh pelosok kamar ini. Sebuah ranjang king size,sebuah kamar mandi,sebuah sofa,lemari,meja laci,jendela yg ditutupi hordeng. Beberapa boneka doraemon dan spongebob yang diletakkan di dalam sebuah lemari kaca di pojok. Kamar yang besar. Dan yang paling mengejutkan adalah,foto kebesaran. Foto dimana adalah foto pernikahan dan beberapa bingkai foto di atas meja laci dan di dinding. (*Salah satunya,yg ada di media).
KAMU SEDANG MEMBACA
My Teacher Is My Husband
FanfictionKisah cinta antara sepasang suami istri yang berstatus murid dengan guru. Dinikahkan,karena perjodohan. *** (Sudah Diterbitkan)