Terlalu kejam untuk bahagia
Bahkan senyum pun kadang tak sesuci yang terlihat
Apa kabar? apa kau baik?
Aku hanya merindu, rindu sampai nafasku menyumbat.
Apa kau bahagia? disana?
Semoga.
Tak terbayang betapa perih jika ternyata kau pula punya air mata yang sama. sepertiku.Aku, bertahan kuat untuk tak ada kata menyesal.
Aku, menyapa kamu sebagai kebahagiaan masa lalu yang akan selalu tersimpan.
Aku, yang mungkin tak mau kembali meski setitik kenangan menjemput di kepalaku.
Aku, akan mencoba berdiri, berlari, terlepas dari pekatnya rasa cinta yang aku punya.Layaknya detik yang pernah ada, sesekali aku akan menangisi.
Seperti tak mau kembali meski satu satunya kebahagiaan hanya kembali.
Seperti tak mau terlepas meski satu satunya kebahagiaan hanya terlepas.Layaknya menit yang pernah terjadi, sesekali aku menyesali.
Kenapa aku pernah memelukmu sangat erat, hingga membuatku kini tak sanggup melepaskan.
Kenapa saat ini aku berpikir untuk kembali, sedangkan hati akan lebih tersakiti jika terjadi.Layaknya tiap hitungan waktu yang pernah terjadi, saat ini aku terjatuh.
Aku tak akan bisa memeluk kebahagiaan lain, karena telah memelukmu terlalu erat.
Aku tak bisa memelukmu kembali, karena aku telah melepaskanmu.Katakan saja, aku sedang tertidur, dimana kamu sebagai mimpi indah yang menyakitkan. Dan menjadikan malam ini diselimuti oleh kerinduan yang menyesakkan.
Esok, aku akan terbangun dengan senyum tawa, seperti tak pernah ingat bahwa aku merindu. Rindu akan kamu.
KAMU SEDANG MEMBACA
WORDS FAIL ME
RandomKatakan saja coretan ini sebuah cerita angan dan realita, atau bahkan sebuah curahan kegundahan hati. Karena sesungguhnya kini luka telah mengalahkan kata-kata. Biar saja.. biar saja coretan ini menari.