"Brrakk" husna meletakkan tas nya diatas meja. "Ngapain hus?" aku bingung.
"Mending aku aja, biar ainun tetap disini." ucapan husna membuat kami menganga. Hanum memeluknya, ainun mengunci pintu asrama. "Tenang hus, kita semua tetap disini." kucoba menenangkan.
"Tak apa, kita ketemuan dikantin aja tiap istirahat. Kita kepisah pas tidur aja kok.." husna benar benar ingin pergi dari kamar asrama ini. "Kok gitu hus? Kamu ngga sayang sama kami? Mau ninggalin? Tinggalin aja. Udah mou, hanum, biarin aja dia."
"Dia mau pergi nun!!! Trus dibiarin, kamu anggap husna apa???? Hus udah deh letakkin balik baju kamu.. Ngga ada yang pergi dari sini.." ucap hanum.
"Ngapain juga aku disini, kalian juga sering telat karna aku. Kalian juga ngga bisa ikut kelas seni kan minggu lalu?...."
"Iyyaa!!!! Pergi aja!!! Kami disini kan bukan siapa siapa kamu!!!" ainun memotong pembicaraan husna. Kami semua menangis, husna tetap dengan keputusannya. Akhirnya Kami mengantarnya sampai kantor.
"Ngapain is? Lho ada apa ini?" mba rum melirik lirik mata kami yang berair.
"Mba, saya mau pindah asrama sesuai dengan pintanya ummi huma." ucap husna.
Aku dan hanum merangkul husna dengan satu tangan. Ainun berpaling wajah sambil terisak isak.
"Atas nama siapa?" tanya mba rum.
"Husna mba."
"Husna siapa??"
"Jariyatul Husna Arif.."
"Sekamar sama aisyah ya??"
"Iya mba" husna mengangguk.
Aku memegang erat bahu husna, husna memegang tanganku.
Mba rumanah mengobrak abrik laci dan lemari sekitarnya lalu men check beberapa buku besar yang ia temukan.
"Tapi ngga ada yang kosong asramanya. Penuh semuanya de, saran mba mending tetep diasrama situ saja." ucap mba rum.
"Bukannya ada yang daftar jadi santri baru ya??" tanyaku.
"Entahlah, mungkin nanti datangnya. Saran mba mending balik aja dulu kalian. Nanti mba kasih tau kalo ada kabar ya.."
"Yaa.. Mba rum benar hus. Di surat itu kan ditulis datangnya bulan depan. Kamu jangan gegabah dulu ngambil keputusan." ucapku. Husna mengannguk membenarkan ucapanku. Senyumnya kembali terukir. Wajah kembali sendu dengan bulu mata lentiknya. Kupeluk badan besarnya.
Sesuai saran kami kembali menuju asrama. Setidaknya aku lega husna tidak jadi pindah... Untuk sementara ini.
••••••••••
