[PEKERJAAN INI DIBUAT UNTUK MEMENUHI TANTANGAN AHAW]
===================
Dahulu, aku pernah menjadikanmu matahariku, mengukir beribu-ribu senyum hangat dalam hidupku, yang nyatanya hanyalah sebuah drama pembuka tangis pilu.
Dahulu, aku kerap sekali berserah diri pada-Nya, tanpa lupa menyelipkan sebuah nama manusia senjaku. Tapi nyatanya, kau hanyalah sebuah pisau belati yang berkali-kali menyayat hati.
Dahulu, aku pernah menyembunyikanmu dalam setiap irama lagu, yang diam-diam membuatku kembali membatu, menyadari bahwa aku sedang merindu. Tapi nyatanya, kini kau hanyalah debu yang selalu menutupi jendela hidupku.
Dahulu, aku pernah melukis sebuah kisah diantara begitu banyak kisah di dunia, yang nyatanya hanyalah sebuah kisah malam kelabu dengan rinai hujan mengobar sendu.
Dahulu, aku kerap sekali menulis dirimu dalam bait-bait puisi saat bintang temaram menemaniku dikala kelam, membuatku termenung berkali-kali membaca rima pasi yang kucipta untukmu.
Dahulu, aku pernah menjadikanmu melodi suasana pantai saat senja bertandang, menjadikanmu irama lantunan syahdu kicauan para burung saat sore datang.
Tapi itu dulu, saat kau masih menjadikanku bayanganmu, dalam diam sekaligus menjadikanmu benda untukku.
Tapi itu dulu, saat bulir air mata ini masih terlukis ketika aku menyebut namamu di setiap doaku...
Tapi itu dulu.
-
-
-Untukmu yang dulu kucinta: Raka Venta Satria.
KAMU SEDANG MEMBACA
Under The Cherry Blossoms
PoetryPekerjaan ini bukan apa-apa, hanya tulisan di kala senggang dan imajinasi liar sedang bekerja. Saya pecinta bunga sakura, walaupun tak pernah sama sekali melihat dengan langsung, maka dari itu saya hidupkan mereka ke dalam kisah ini. Selamat membaca...