Part 7: He's insane!

22.9K 1K 17
                                    

Next Morning...

At North West Residences - London

"sshh... perutku...!" aku merintih karena merasa nyeri pada perutku. Seketika aku hentikan sarapanku pagi itu. Jorgha bangkit dan dengan cepat menghampiriku dan memegang kedua lenganku. Wajahnya terlihat takut dan cemas.

"Ada apa honey, apa yang terjadi??" tanyanya penuh kecemasan

"Entahlah, perutku rasanya tidak enak..." keluhku padanya

"Berapa usia kandunganmu?"

"4,5 bulan."

"Kemarilah..." Jorgha lalu menggendongku dengan gaya bridal sampai ke living room, ia membaringkan aku disofa, meluruskan kedua kakiku, kemudian ia berlutut dan tangan kanannya mengusap keningku lembut, sentuhannya berhasil membuatku nyaman dan aman...

"Aku tidak bisa melihatmu seperti ini..." matanya begitu iba melihatku

Aku tersenyum menyentuh wajahnya dengan tanganku. Menatapnya dengan sayang

"mungkin bayi ini protes karena daddy and mommynya sering melakukan 'olah raga' stiap malam.." selorohku diikuti dengan cengiran, kulakukan agar Jorgha tidak khawatir namun yang terjadi malah sebaliknya.

"Itu tidak lucu, Vella... katakan padaku, apa yang telah kau makan? Vitamin atau supplement apa? Apa kau terlalu lelah dikantor? Apa kau yakin masih kuat untuk bekerja, kau bisa berhenti, dan beristirahat dirumah..." cerocosnya panik, bertingkah seperti seorang paranoid, tidak bisakah ia tenang sedikit saja??

"Tidak, kita sudah membahas ini, bukan, Shh... ouch...??" rasa nyeri itu datang lagi, dan kali ini disertai kedutan kecil diperutku, oh Tuhan kenapa dengan perutku? Jorgha mengerutkan alisnya, raut wajahnya semakin khawatir..

"Aku akan panggilkan Dr.Franco...!"

"Hey, tenanglah honey, aku sedang berusaha membuat diriku nyaman disini, kalau kau panik seperti itu sakit ini tidak akan reda...aku harus segera berangkat kerja."

"Oh Tuhan, kenapa kau begitu keras kepala....?" Pekiknya putus asa

"Karena hari ini aku harus menghadiri rapat penting untuk event fashion show summer collection di London...Mr. Stevens akan marah jika aku tak hadir."

"Kau ini benar-benar..." dengan kekesalan yang tertahan aku langsung memotong kalimatnya

"Kali ini kau harus mendengarkanku, hun... aku pernah mendengar kalau keinginan ibu hamil itu harus dituruti, jika tidak, maka akan terjadi apa-apa dengan si baby." ucapku dengan yakin, kurasa ini akan menjadi satu-satunya alasan untuk membuatnya mengikuti kata-kataku dengan sedikit mengorbankan sifat pengaturnya itu

"Baiklah, tapi ingat aku akan melakukan sesuatu..." Jorgha lalu bangkit dan hendak pergi, tapi dengan cepat aku langsung memegang tangannya untuk mencegahnya. Ia terkesiap lalu menoleh kearahku

"Kau mau melakukan apa?" tanyaku ingin tahu

"You'll see!" ia melepas tanganku pelan, lalu segera pergi.

*** ***

At London Magazine - Office

"Hi Claire, ini waktunya kau melapor..." ucapku ditelfon setelah aku tiba dikantor. Robin menunggu dengan sabar didepan pintu ruanganku. Aku sempat menyuruhnya untuk pergi dan menjemputku saat pulang kantor nanti, namun ia tidak mau karena ini adalah perintah dari Jorgha, dan ia tak mau kehilangan perkerjaannya.

"Okay, I'll be right there!"

Sesaat kemudian, Claire sudah berada diruanganku dengan membawa berkas-berkas untuk persiapan event. Ia menarik kursi dan duduk memasang tampang puas.

Love Me Like You Do - The SequeLTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang