Part 9: Gift from God

17.8K 970 11
                                    

Suasana hangat dan kekeluargaan mendadak mencekam saat Natalie dan Brian hadir diantara kami. dari semua anggota keluarga, hanya dad and mom yang memberi salam ramah pada mereka, wajar karena orang tua mereka memang telah bersahabat sejak dulu. Sementara yang lain hanya saling melirik jengah satu sama lain, menunjukan ketidakantusiasan mereka.

Pelayan dengan sigap segera menghidangkan makanan dimeja Nat dan Brian. Mereka berdua tersenyum pada pelayan itu mengucapkan terima kasih... Brian memberikan senyuman ringan padaku dan Jorgha.

"Ada apa denganmu Jo, kau seperti melihat Alien begitu kami datang.." ucap Brian sambil menyendokkan soup itu... "Mr. Robert apa kami menganggu acara kalian?" lanjut Brian mengalihkan pandangannya dari Jorgha ke ayah Jorgha.

"Oh, of course not, this is Jorgha's birthday, and everybody should be here... " jawab ayah Jorgha santai, diikuti senyuman ramah ibu Jorgha.

"Thanks, Mr. Robert." Brian tersenyum melihat sekilas ke Jorgha dengan senyuman menyeringai. Natalie terlihat sangat canggung. Ia masih terlihat cantik, mungkin berat badannya sedikit turun, ia terlihat kurus dari tulang pipinya. Dan rambut hitamnya yang indah itu, dibiarkan terurai seksi, oh God... how can I handle this...

"Natalie, bagaimana kabarmu, dear..." Tanya ibu Jorgha.

"aku baik-baik saja mrs. Grace... aku telah menyelesaikan treatmenku, dan semua akan kembali normal." Nat langsung melihat kearah Jorgha diakhir kalimatnya. Ia terus menatapnya. What the F***

"treatment?" Tanyanya lagi

"Um.. yeah, ke salah satu psikiater di London..." akhirnya tatapan Nat beralih ke ibu jorgha yang kembali bertanya, baguslah.

"Oh... okay... jadi kau melakukan recovery itu...?"

"Yup... dan disinilah aku sekarang... happy birthday Jorgha..." Natalie mengangkat gelas anggurnya, sambil melihat Jorgha disertai senyum manisnya. Nat ingin meyakinkan bhawa ia sudah sepenuhnya normal, dan sehat, dan tak ada yang perlu dikhawatirkan. Brian mengikuti langkah Natalie, mengucapkan ulang tahun pada Jorgha, walaupun awalnya ragu, namun Jorgha menyambut mereka dengan ramah. Mereka pun bersulang.

Aku tersenyum tipis menanggapi sikapnya, Nat terlihat berubah, itu bagus memang, tapi.. aku ingin tahu, bagaimana ia bisa melewati semua ini dengan mudah, maksudku, kenapa aku tak begitu yakin akan sikapnya itu.

Makan malam kami berlangsung begitu cukup baik, dan mengesankan. Walaupun tak kupungkiri kehadiran Nat dan Brian ditengah-tengah kami telah membuat atmosphere mendadak mencekam... tapi semua mengerti karena ini hari ulang tahun Jorgha, dan mereka tak ingin merusak suasana bahagia ini...

*** ***

Entah kenapa setelah makan malam selesai ayah Jorgha membawa aku, Jorgha, Nat dan Brian ke ruang kerja dan mengumpulkan kami disana, hm... apa yang sebenarnya ingin disampaikan oleh ayah Jorgha pada kami semua? Ini sungguh membuatku gugup setengah mati.

"Okay, dad mengumpulkan kalian disini, karena ingin meluruskan satu hal..."

"Apa itu dad..." Jorgha bertanya begitu antusias. Sementara aku dan yang lainnya berharap-harap cemas. Semoga ini bukanlah hal buruk

"Dad mengerti apa yang sudah terjadi diantara kalian, khususnya pada Jorgha, Nat, dan Vella."

Kami bertiga sontak saling melirik ketika dad menyinggung nama kami. sementara Brian tetap berada disamping Nat mengamati dengan seksama.

"Dad hanya ingin Merjer antara Jorgha's enterprise dan Eternity dapat segera direalisasikan, jika kalian memiliki masalah maka selesaikan sekarang juga, supaya kita bisa segera mulai bekerja.."

Love Me Like You Do - The SequeLTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang