Part 16: Forever Ending

16.1K 729 25
                                    

Heyy guyss.. Author mohon maaf karena baru update sekarang, dikarenakan tugas kantor dan berbagai urusan penting lainnya. Terima kasih sudah sabar menunggu.. Mudah2an update kali ini tidak mengecewakan.. Amin.. oiya, ini part terakhir ya guyss...

******

Author Pov

"Kenapa kau terus memandangi ku? Apa kau tidak paham apa yg aku ucapkan barusan?" Ujar Nat begitu melihat Brian yang hanya diam ditempatnya tanpa mengucap satu kata pun.

Brian mengerakkan sedikit kepalanya... "Apa kau sedang bergurau?" Jawab Bri dengan raut yang penuh keraguan dan tanda tanya. Ajakan Nat yang ingin agar Brian bercinta dengannya memang sungguh menggiurkan, namun Brian memiliki alasan yang lain untuk tidak melakukannya saat ini.

"Brian, kita sudah sering melakukannya bukan, bahkan sudah ada hasilnya sekarang..." ujar Nat sambil mengelus pelan perut ratanya yang kini sedikit membuncit. Ia agak memprotest atas penolakan Brian yang tidak seperti biasanya.

Brian lalu menggeleng "Tidak, Nat.. kau sedang hamil muda, sebaiknya kita tidak melakukannya resikonya sangat tinggi bagi si bayi..." kilah Brian menanggapi ajakan Nat.

"Kita bisa melakukannya pelan-pelan.." bujuk Nat mencari cara agar Brian memberikan apa yang diinginkannya..

Brian tersenyum.. tanpa membalas ucapan Nat, ia melangkah ke pantry, ia menuang segelas juice lemon.

"Lemon juice?! tawar brian  menyodorkan juice itu ke Natalie seraya menoleh kearah kolam renang yang berada di rooftop apartment mereka.

Brian sengaja mengajak natalie untuk bersantai disana... ia berfikir mungkin berbincang sambil menikmati pemandangan kota italy dari atas sini dapat menekan keinginan Nat untuk bercinta.. sungguh, ini bukan karena Bri tidak ingin.. ia hanya menghawatirkan si junior, itu saja.

Dengan mulut mengerucut seperti anak kecil yang tidak diberi ice cream, Natalie mengambil gelas juice itu dari tangan Brian lalu melangkah keluar dengan sedikit kesal diwajahnya.. Brian mengkikutinya dari belakang..

"Kuharap ini bukan karena kau mulai bosan padaku Bri.." Natalie mengecap sedikit juice lemonnya dan mendesah pelan.. ia menghirup udara malam ini lalu memejamkan mata.

"Maaf tadi aq sedikit emosional.." ucap nya tanpa melihat Brian.

"Tidak apa-apa Nat.. aq juga tidak seharusnya bicara seperti itu padamu.." jawab Bri

"Entah mengapa, sejak aku mengandung, emosiku menjadi kacau Bri.. aku merasa tidak layak diberi anugerah ini.. aku bahkan tidak tau apa yang harus kulakukan saat aku tau aku hamil, sungguh menyedihkan.." Nat terlihat putus asa.. Dan Brian tidak menyukai ini. Brian harus berbuat sesuatu untuk meredakan emosi Nat..

"Heyy.. Nat.. apa kau tau, saat kau menjaadi wanita hamil, kau akan lebih terlihat cantik dan sexy kau tau itu??" Puji Brian dengan wajah sumringah.. mencoba untuk meningkatkan kepercayaan diri wanita sekelas Nat tidaklah mudah, karena Nat super duper keras kepala.. but at least, he tried..

"Brian.. apa kau tau aku kehilangan dua orang dalam hidupku.. jorgha dan ayah.. dan aku hampir kehilangan perusahaanku Eternity.. oh, satu lagi, aku juga hampir kehilangan akal sehatku.. aku pecundang bri, aku jauh dari cantik dan sexy.. jangan mencoba menghiburku.. aku bukan wanita seperti itu.." ujar Nat lagi..

Brian menghela nafas menyerah.. sungguh ia tidak tau apa yang harus ia lakukan menghadapi Natalie. Ia tidak bisa di beri nasihat atau semacamnya.. ia adalah ia.. karakternya hampir sama dengan sahabat baiknya Jorgha.. karakter kuat yang menganggap hanya ia sendirilah yang tau dan tidak terima saran apapun...

Love Me Like You Do - The SequeLTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang