Part #2 Little Accident

36K 1.8K 40
                                    

Part #2 Little Accident

* * * *

Adel yakin semalam ia tidur sendiri di kasur king size dalam kamarnya. Adel juga yakin jika guling yang semalam ia peluk bentuknya bukan seperti yang saat ini tengah ia peluk. Gulingnya terbuat dari bahan kapas yang tentunya lembut. Bentuknya yang memanjang sepanjang dirinya membuat Adel senang dengan guling kesayangannya.

Namun yang saat ini Adel peluk terasa seperti bukan guling kesayangannya. Guling ini bentuknya lebih panjang dari biasanya, dan tak beraturan. Serta terdengar bunyi dengkuran dan napas.

Seperti seseorang.

Pasti Bunda, pikir Adel.

Jadi Adel kini semakin menenggelamkan wajahnya ke sesuatu yang dipeluknya.

Tetapi lagi-lagi ada yang aneh. Jika ini Bundanya ... "Kok rata,ya?" pikir Adel saat meraba benda abstrak tersebut.

Kalo gitu, pasti ini Ayah

Dan Adel sudah bosan beradu pikiran dengan perasaannya.

Bodo amat ah

Adel menyerah dengan pikirannya dan memilih melanjutkan tidurnya yang kini semakin nyaman karena memeluk benda tersebut.

Apapun benda ini, Adel serasa enggan melepas pelukannya. Dan Adel berdoa agar ia bisa memeluk benda ini setiap malamnya. Entah mengapa Adel rasa benda yang sepertinya hidup ini terasa menyenangkan jika ia peluk.

-----------------------------------------

Sebuah teriakan membangunkan dua orang yang sedang terlelap.

Adel yang belum tahu apa yang sebenarnya terjadi ikut berteriak dan menendang cowok yang sejak semalam menjadi gulingnya.

Cowok itu terjengkang ke samping tempat tidur. Dan ketika cowok itu bangkit sambil mengelus keningnya, Adel lagi-lagi berteriak.

"Kamu!! Kenapa kamu bisa ada di kamarku?!!" hardiknya pada Beni yang kini tengah mengaduh kesakitan setelah pelipisnya benjol menabrak nakas.

"Apa? Kenapa?" tanya Beni.

Beni tampaknya belum sepenuhnya sadar dengan apa yang terjadi. Hingga suara benda ambruk di belakang tubuhnya menyadarkan keduanya.

Rudi dan Ayah Adel yang sedang menopang tubuh Bundanya Adel yang pingsan menatap keduanya bingung. Ada Kakek mereka di sana dan anggota keluarga Syahilan yang juga ikut-ikutan menonton kejadian di dalam kamar Adel. Mereka berdiri di depan pintu, masih dengan wajah kusut khas bangun tidur.

Bunda pingsan!!

"KALIAN BERDUA KE BAWAH. SEKARANG!"

Dan untuk pertama kalinya Beni berharap jika ilmu teleportasi memang benar-benar ada di dirinya.

--------------------------------------

Adel menggigil di tempat duduknya sekarang. Tatapan dingin Bundanya begitu menusuk jantungnya hingga Adel yakin ia akan kesulitan bergerak.
Buktinya, sekarang Adel terus saja menundukkan kepalanya tak berani menatap Bunda dan Ayahnya.

"Bunda, maafin Adel. Adel gak tahu apa yang semalam terjadi. Bunda jangan natap Adel gitu dong, Adel kan jadi takut," ucap Adel memberanikan diri menatap Bundanya.

Sedangkan wanita setengah baya yang ditatap Adel enggan bicara. Masih bungkam seribu bahasa. Hanya tatapannya saja yang begitu menusuk.

Adel tahu, Bundanya benar-benar marah padanya.

"Ini semua karena kamu! Kenapa semalam tiba-tiba kamu bisa ada di kamarku?!" ketus Adel melirik Beni. "DASAR MESUM!" Adel berteriak melupakan sopan santunnya.

My Husband Or My Teacher [SUDAH TERBIT]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang