Part #5 Wedding Kiss

35.8K 1.6K 22
                                    

Part #5 Wedding Kiss

* * * *

Beni sedari tadi tidak dapat menahan senyumnya tatkala melihat penampilan Adel.

Benarkah yang ada di hadapannya itu Adel?

Itulah yang sejak 10 menit lalu ia tanyakan pada penglihatannya. Adel sangat cantik dengan balutan dress berwarna putih salju yang kini ia kenakan. Gadis itu tampak anggun, tidak seperti Adel yang biasanya judes pada semua orang yang baru dikenalnya.

Beni menatap Adel untuk kesekian kalinya. Tetapi bukannya bosan, ia malah semakin kecanduan memandang wajah mungil itu.

Itukah gadis yang dulu dengan lucunya mengajaknya berkenalan? Apa itu gadis yang dulu pernah mengobati luka di lututnya saat ia terjatuh?

Ya. Dia memang gadis kecil itu, Ardela Maharani. Gadis yang sejak kecil Beni sukai.

-------------------------------------------

"Mas namanya siapa?"

Beni yang baru saja duduk manis di ruang tengah keluarga Djamil terkejut. Ia menatap gadis kecil di hadapannya bingung.

Tetapi akhirnya ia menyambut uluran tangan gadis kecil itu. "Beni," ucapnya.

Gadis kecil dengan mata sayu dan rambut kecoklatan itu tersenyum manis.

"Kalo Adel namanya Adel," sahut gadis kecil itu. Namun sedetik kemudian ia menggaruk kepalanya sendiri.

"Eh?" Gadis kecil itu bingung dengan ucapannya sendiri.

Beni terkekeh. Lalu mengacak poni rata gadis itu.

"Oh ... Jadi kamu namanya Adel? Namanya lucu, kayak orangnya," kata Beni.

Adel tersipu, lalu mulai memberanikan diri untuk kembali bertanya. "Mas ganteng deh. Kelas berapa, mas?" tanyanya dengan lucu.

Beni tersenyum. "Kelas 3 SMP," jawab Beni. Adel kecil mengedip-ngedipkan matanya lucu.

"SMP itu apa?" tanyanya polos.

"SMP itu kalo Adel udah lulus SD terus lanjut ke SMP," jawab Beni asal.

Adel mengangguk-anggukkan kepalanya seolah paham.

"Kalo gitu, Adel mau SMP aja ah, biar bisa bareng sama mas ganteng," sahut Adel polos.

Beni tertawa untuk kesekian kalinya. Setelah tawanya reda ia kembali berujar. "Masih kecil udah genit aja ya, kamu harus belajar yang rajin dulu kalo mau bareng sekolahnya sama Mas Beni," tambahnya.

"Iya." Dan dengan polosnya Adel mengangguk.

"Adel, makan dulu nak!"
Meiti menghampiri Adel kecil, lalu tersenyum kearah Beni.

"Kamu juga Ben, udah ditunggu Papa kamu di dalem," sambung Bundanya Adel.

"Bunda udah kenal sama Mas Beben, ya? Kok gak dikenalin sih ke Adel?"
Adel pura-pura marah pada Bundanya. Lalu menghentakkan kakinya berjalan ke arah ruang makan.

Beni terkekeh, dan mengusap keningnya.

Masih kecil aja udah kayak gitu genitnya, gimana gedenya? batinnya.

"Jangan dimasukkin hati ya, Ben. Maklumlah, Adel baru kelas 2 SD, masih kecil, masih suka ngaco kalo ngomong," kata Bunda.

"Enggak apa-apa kok, Bude. Beni udah sering digodain anak kecil," candanya.

My Husband Or My Teacher [SUDAH TERBIT]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang