•28•

774 70 1
                                    

-Lena's pov-

Kalau boleh jujur aku masih tidak menyangka Calum akan melakukan ini pada ku, karena Calum masih sangat muda dan begitu juga aku. Ini benar-benar jauh dari ekspetasi ku selama berpacaran dengan Calum, dan kali ini Calum mulai memperjuangkan ku dengan serius.

"Calum temani aku ke tempat orang tua dan adik ku"

Ia mengangguk dan mengajak ku kembali ke mobil. Perjalanan menuju kesana mungkin membutuhkan waktu 30 menit, jadi selagi Calum menyetir aku membuka aplikasi twitter dan mengupload foto cincin yg ku pakai [mulmed].

@Lenaselle14: Thankyou for this babe. I love you Calum!

Setelah mengupload foto aku mengecheck beberapa mention yg masuk, mereka banyak yg mendukung hubungan ku dengan Calum tapi banyak pula yg tidak mendukung.

@eleacliff69: whoah I love this couple!
@jetblackash: back off! Or i'll make you cryin everyday lil girl!!!
@calthoodbutt: I like your ring but I don't like you
@hemmingsluke: cute couple ever x

Kurang lebih seperti itu komenan mereka, tapi aku berterima kasih pada mereka karena telah mendukung hubungan ku dengan Calum dan juga menyuruh ku untuk putus dengan nya, tapi aku tidak bodoh memutuskan orang yg ku cintai.

"Hey, what's wrong with you babe?"

Pertanyaan Calum membuat ku mengalihkan pandangan ku pada nya, mungkin ia menyadari aku yg terkekeh sendiri sambil memegang handphone ku.

"Tidak ada, aku hanya sedang membaca mention yg masuk karena aku mengupload cicin yg kau beri untuk ku" ucap ku sambil tersenyum lebar

"Kau ada-ada saja, sebentar lagi kita sampai sayang"

Aku mengangguk dan kembali melihat jalanan yg ada di depan ku setelah log out akun twitter ku.

Tak lama kami pun sampai di makam orang tua dan adik ku. Kami berdiri tepat dI depan pusara papa ku yg di apit oleh pusara adik dan mama ku.

Rasa rindu kini berdatangan dengan sendiri nya dan air mata ku mulai bercucuran perlahan, aku selalu berharap saat nanti aku dan Calum di depan altar bisa di saksikan orang tua ku terutama adik ku Amanda yg sangat amat menyukai sosok Calum.

Aku yg sudah membawa bunga untuk mereka secara bergantian ku taruh di atas pusara mereka, aku yakin mereka senang di kunjungi oleh ku dan Calum.

"Mr. Demian Chaniago, Mrs. Angelica Francessa Chaniago dan adik ku tersayang Amanda Rose Chaniago. Aku Calum Thomas Hood meminta izin pada kalian untuk menikahi anak kesayangan Mr dan Mrs Channiago beberapa tahun lagi. Aku sudah melamar anak kalian dan ia menerima lamaran ku. Aku harap kalian juga mengizinkan ku untuk menjadikan ku sebagai suami nya untuk selamanya"

Apakah aku mimpi? Calum mengatakan itu pada orang tua ku? Ah betapa serius nya dia sampai melakukan itu. Mungkin Calum memang sudah mengenal baik orang tua ku terutama adik ku Amanda.

"Calum. Terima kasih"

Kalimat itu ku ucapkan dengan tersenyum dan juga terharu saat ia sudah meminta izin pada orang tua ku. Mungkin ini yg membuat Calum berbeda dari pria-pria lain, walaupun saat sedang bekerja ia tampak seperti bad boy tapi dalam hal seperti ini ia sangat manis.

Ia memeluk ku erat dan mencium puncak kepala ku. "Tidak perlu mengucapkan terima kasih, karena itu sudah kewajiban ku sebagai calon suami mu nanti"

Aku tersenyum mendengar ucapan nya dan membayangkan saat nanti kami sudah berumah tangga. Hari sudah mulai panas dan kami kembali ke mobil. Saat di mobil Calum tidak langsung menyalakan mobil nya, ia hanya terdiam sambil memandangi ku.

A Little Thing Called Love [ c.t.h ]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang