Matahari mulai menyusup masuk ke dalam kamar Clarisa.Azriel dan Danu tertidur di lantai akibat semalam mereka bertiga menonton beberapa film hingga subuh,bungkus makanan berserakan di lantai kamar Clarisa terlihat sangat berbeda pagi ini.Kamar Clarisa yang biasanya bersih dan rapi berubah menjadi kapal pecah akibat Azriel dan Danu
Saat masa-masa SMP-SMA mereka bertiga jarang bertemu,Azriel bersekolah di Bandung sedangkan Clarisa dan Danu di Makassar.Walaupun di kota yang sama tapi Clarisa dan Danu jarang bertemu alasannya karena sibuk,mereka baru bisa bertemu saat masuk ke jenjang perkuliahan.Azriel dan Clarisa memilih untuk kuliah di kota Bandung sedangkan Danu di Jogjakarta,Azriel sering mengunjungi Danu di Jogja namun tidak dengan Clarisa ia jarang ke Jogja karena setiap ia ingin bertemu dengan Danu pasti ada saja halangannya tapi bukan berarti ia sama sekali tak pernah mengunjungi sepupunya itu.Clarisa pernah 3x mengunjungi Danu bersama Azriel.
"hoamm..."
Ketiganya kompak terbangun dari tidur mereka.Danu,Azriel dan Clarisa merenggangkan tubuhnya lalu bangkit dari tempat mereka tidur
"Jam berapa sih ini?" tanya Clarisa pada Azriel dan Danu
"paling jam 7" seru Danu
"Ini udah jam 1 siang kali"
"WHAT?YAHHH GUE KAN MAU JALAN-JALAN SAMA FEBRI IHHH" seru Clarisa sambil melompat dari tempat tidurnya lalu berlari tak jelas di dalam kamarnya,bahkan ia belum melihat siapa pemilik suara bariton yang bersandar di pintu kamarnya
"gak usah lebay gitu deh,i'll wait you"
"Febri?!sejak kapan loe di sini?kok bisa?loe tau password kamar gue?" tanya Clarisa
"Lebay sih loe,sana minggir gue mau mandi" kata Azriel dengan sengaja menyenggol pundak Clarisa lalu meninggalkan Febri,Clarisa dan Danu
"AZRIEL RESEEEE!" teriak Clarisa,Febri dan Clarisa kemudian menatap Danu yang masih berdiri di tempatnya
"Yaelah ngapain sih loe berdua natap gue gitu amat tenang aja gak ngintip gue,Sa gue tidur di kasur loe yah.Sana lanjutin,gue tau gue jones gak usah manas-manasin deh loe pada bukan gas" kata Danu sambil menghempaskan tubuhnya di kasur milik Clarisa
"Kita bicara di taman belakang aja" kata Clarisa sambil menarik tangan Febri
***
"Pertama maafin gue karena udah telat bangun dan akhirnya kita gak jadi jalan salahin tuh Azriel sama Danu yang ngajakin gue begadang nonton film sampe subuh,kedua gue mau nanya gimana caranya loe masuk kamar gue?loe tau password kamar gue?sejak kapan loe di kamar gue?" tanya Clarisa pada Febri
"yang pertama gue maafin,nah cara gue masuk ke kamar loe itu yah karena gue tau passwordnya awalnya cuma nebak-nebak ternyata bener dan gue di kamar loe sejak pagi tapi kalian semua belom bangun jadi gue makan snack yang masih ada dan Azriel Danu kebangun karena denger suara orang lagi makan snack samping mereka dan orang itu gue,terus abis itu gue tidur sama mereka kemudian abis itu gue kebangun eh udah jam 12 nah pas banget gue udah laper terus nyokap loe manggil nyuruh makan akhirnya gue turun terus makan abis itu baru naik eh kalian semua bangun.Cerita selesai" kata Febri panjang lebar
"Gayakin gue loe tau password kamar gue paling Ayah yang ngebuka" tutur Clarisa
"kalo gue tau?" goda Febri dengan sengaja mendekatkan wajahnya ke wajah Clarisa sambil menaikkan salah satu alis tebalnya
"gak mungkin"
"gue tau"
"loe gak tau"
"tau"
"gak"
"tau,password kamar loe itu AB6195 iya kan?" kata Febri
"loh kok loe tau?dasar stalker" tanya Clarisa sambil melipat kedua tangannya di depan dada
"kan gue udah bilang gue nebak-nebak aja eh bener hehe" kata Febri sambil tersenyum pada Clarisa dan mengusap kepala gadis itu
"nah sebagai gantinya mending sekarang loe mandi terus kita jalan-jalan" kata Febri kembali
***
Febri melirik Clarisa yang kini tengah tertidur di mobil Febri,mereka berdua akan pergi ke suatu tempat yang sudah di rencanakan sebelumnya oleh Febri
Febri POV
"Feb daripada nunggu yang gak pasti mending loe cari yang pasti aja,ada salah satu quote yang bilang kalo mencintai orang yang tidak mencintai kita itu sama aja kaya nunggu kapal berlabuh di bandara it's mean itu gak akan terjadi"
"bisa aja kapal berlabuh di bandara jadi kalo misalnya bandaranya ada lautnya kaya bandara apa itu gue lupa bandaranya letaknya dekat laut,bisa ajakan?misalnya jarak antara landasan pesawat sama tempat buat kapal berlabuh kaya 50 meter gitu di buatnya.It can be happen Lan"
"oh c'mon Feb mana Febri yang cerdas?you're so stupid men,di luar banyak banget cewek yang ngantri buat dapetin loe jauh lebih cantik jauh segala-galanya dari dia"
"yang lebih cantik emang banyak,yang lebih pintar emang banyak,yang lebih tinggi emang banyak,yang lebih segala-galanya dari Clarisa emang banyak tapi gue nyamannya cuma sama dia cintanya cuma sama dia sayangnya cuma sama dia andai gue bisa milih gue gak mau cinta sendirian kaya gini tapi sayangnya cinta gak mandang orang buat tempat dia berlabuh cinta gak mandang umur,tinggi,berat badan dan lain-lain cinta itu dari hati sob bukan dari mata apalagi nafsu"
"up to you,semoga usaha loe buat deketin dia gak sia-sia yah Feb.Gue ke lapangan,gue tunggu di sana" kata Fadlan berlari ke arah lapangan basket
"fokus sama satu orang,usaha,jangan main-main.Dan semuanya gak bakal sia-sia" batin Febri
Memori masa-masa SMA kembali terputar di otak Febri,Febri kembali mengingat bagaimana pertemuannya dengan Clarisa untuk pertama kalinya bagaimana mereka bisa dekat dan menjadi sahabat bagaimana sedihnya Clarisa saat Febri memutuskan kuliah di luar negri tepatnya di Camridge University.Febri masih ingat saat ia harus menenangkan Clarisa di bandara karena gadis itu terus menangis sambil memeluk Febri
"Ngapain ke Cambridge sih Feb di Indonesia kan banyak kampus yang bagus jauh banget kuliahnya" gadis itu masih bertahan dengan posisinya sejak 8menit yang lalu
"Cambridge itu kualitasnya jauh lebih bagus daripada University yang lain nih bayangin deh kalo gue ke Cambridge terus lulus abis itu punya perusahaan kan loe kena enaknya juga bisa gue traktir kapanpun,udah dong nangisnya loe buat gue tambah berat buat ninggalin loe" Febri masih mengusap rambut Clarisa
"loe jelek ih kalo nangis sekarang hapus air mata loe" kata Febri sambil menangkup wajah Clarisa dan menghapus air mata di pipi gadis itu,"5menit lagi gue masuk janji sama gue loe harus bisa lulus dengan nilai yang muasin janji sama gue jangan pernah biarin airmata loe jatuh cuma garagara cowok janji sama gue loe bakal nungguin gue sampe gue balik and i just want you to know" Febri kembali menangkup wajah Clarisa kemudian perlahan ia mencium kening gadis itu
"i love you Sa"
"hoamm" Clarisa membuka matanya perlahan gadis itu menggeliat layaknya seorang bayi
"Udah sampe belon sih Feb?" tanya Clarisa sambil mencoba menegakkan badannya
"belom tunggu bentar lagi biasalah macet" jawab Febri
"tidur lagi aja semoga macetnya gak macetmacet banget" lanjut Febri kembali
"gimana mau tidur orang gue udah bangun gini kaya gak tau gue aja loe Feb eh apa emang loe lupa kalo gue udah kebangun gue gabisa tidur lagi?" tanya Clarisa sambil melipat kedua tangannya di depan dada
"ngambekan banget sih yah gue tau lah,siapa tau loe mau tiduran kan udah ah gue gak mau berantem sama loe" kata Febri
'Cinta itu bukan tentang status tapi tentang hati,percuma punya status tapi tak cinta lebih baik cinta tapi tak punya status' - Calzoum Febri P.
•••
Vote and comment
Sorry bagian akhirnya agak nggak nge-feel dan gantung,tibatiba badmood parah.Maaf yah,happy reading(:
Love,S
KAMU SEDANG MEMBACA
C L A R I S A
RomantikTerkadang kita harus berjuang begitu keras untuk mendapatkan apa yang kita mau. Terkadang kita berada di posisi dimana kita tidak memiliki hak atas hal itu. Terkadang ada saatnya kita lelah akan semuanya. Lelah akan segala hal dan berharap semua aka...