Chapter 0.5

481 58 14
                                    

Enjoy :)

Still Taylor POV

6 pm

"Hayley," panggilku.

"Ada apa lagi?"

"Jelaskan lagi tentang Collin!"

"Aku kan sudah bilang Tay,"

"Ya, tapi belum lengkap!"

"Maksudnya?"

"Kau belum menjelaskan alasan ia dihormati,"

"Baiklah, aku memang belum menjelaskan semuanya,"

"Ayolah Hayley!"

"Kenapa kau sangat ingin tahu? Kau suka Thomas? Maafkan aku Tay, dia sudah memiliki tunangan,"

"Iya aku tau tunangannya siapa, aku hanya ingin tahu kenapa dia sangat di hormati,"

"Kutukan,"

"Ha? Kutukan?"

"Well, ini memang agak sedikit aneh tapi itu memang karena kutukan,"

"Maksudnya?"

"Setelah lulus high school, momku memberitahu bila kau tidak menghormati mereka maka kau akan kena kutukan mereka,"

"Aku mengejek Thomas,"

"Taylor,"

"Apa kutukannya Hayley?"

"Salah seorang dari keluargamu akan meninggal,"

Saat itu juga ponselku berbunyi. Itu adalah panggilan dari mom. Aku segera mengangkatnya.

"Taylor?"

"Iya, ada apa mom?"

"Kakekmu meninggal tadi siang karena penyakit jantungnya kambuh!"

"Tapi mom sebelum aku kesini dokter bilang kakek akan baik-baik saja bukan?"

"Hiks..iya,"

"Mom katakan yang sebenarnya terjadi?"

"Aku sudah mengatakannya Tay, kakekmu meninggal karena penyakit jantungnya kambuh," lalu telepon terputus.

Aku masih tidak percaya kalau kakek meninggal.

"Ada masalah Taylor?"

"Ya, kurasa kau benar,"

"Tentang?"

"Kutukan Collin,"

"Siapa orang malang itu?"

"Kakekku,"

------

Thomas Collin POV

Dasar Bodoh!

Taylor. Anak baru itu dengan lancangnya mengejekku. Sepertinya ia belum tau kutukan apa yang akan diberikan kepada keluarganya. Aku cukup senang dengan kutukan ini. Dari kutukan ini mungkin Taylor tidak akan mengejekku lagi.

Aku berpapasan dengannya saat mau ke ruang makan. Ia tampak biasa saja seolah hal buruk tidak terjadi dengannya. Aku pun memutuskan bertanya sesuatu dengannya.

"Kau baik-baik saja?" tanyaku. Bukannya menjawab ia malah menunjukkan ekspresi bingung.

Dasar bodoh! Apa otaknya sulit untuk mencerna pertanyaanku?

"Aku bertanya kepadamu,"

"Aku sedikit terkejut mendengar kau bertanya tentang keadaanku, kemarin kita saling mengejek,"

"Iya dungu," ucapku. Tapi entah kenapa ia tidak membalas.

"Kenapa harus kakekku?" tiba-tiba Taylor bertanya.

"Maksudmu?"

"Maksudku adalah kenapa kakekku yang meninggal, kenapa tidak kakekmu saja?" ia kembali bertanya.

The curse do it's job.

"Karena kau yang mengejekku,"

"Kau juga mengejekku, kenapa kakekmu tidak meninggal juga?"

"Dasar dungu! Kakekku lebih berharga daripada kakekmu! Bila tidak ada kakekku, keluargaku tidak mungkin mempunyai perusahaan yang terkenal!"

"Kakekku sama berharga seperti kakekmu!"

"Dungu! Kakekku sangatlah berharga!"

"Iya kakekku juga, kau sangat jahat Thomas! Jahat!"

"Bagaimana bisa?"

"Menurutmu bila kakekmu meninggal kau juga akan sedih kan?"

"Iya sangat,"

"Kita sama,"

"Tidak kita beda, kau di bawah, aku di atas,"

"Dari derajat kau memang diatasku, tapi hatimu sama sepertiku, kau juga akan sedih bila kehilangan sesuatu yang berharga. Karena itu janganlah mengambil sesuatu yang sangat berharga dari anak kecil ini," kata Taylor lalu ia pergi berlalu.

Entah kenapa kata-katanya mengguncang hatiku. Kakekku benar-benar berharga. Aku tidak mau kehilangannya. Ia adalah salah satu orang yang menyayangi setelah nenek meninggal. Orang tuaku, mereka tidak menyayangiku.

------

Hayley POV

Setelah makan malam, Taylor kembali ke kamar dengan lesu. Ia benar-benar terguncang karena kehilangan kakeknya. Tapi setidaknya semangat belajarnya masih ada.

"Taylor," panggilku.

"Ada apa?" tanyanya lemah.

"Aku bisa mengerti perasaanmu,"

"Iya, aku tau kau mengerti perasaan kehilangan seseorang yang sangat berharga di dalam hidupmu tapi kau tidak mengerti perasaan kehilangan seseorang karena kesalahanmu," kata Taylor lirih.

Aku benar-benar mengerti perasaannya. Sewaktu elementary school aku juga mengejek Thomas. Aku mengatakannya tua karena ia selalu memakai pakaian yang formal seperti seorang pria yang bekerja di kantor.

Setelah aku mengejek Thomas, di rumah aku mendapat kabar buruk dari mom. Katanya, kakek meninggal. Namun, saat itu aku tidak tau yang menyebabkan kakek meninggal adalah aku. Setelah lulus high school mom baru memberitahuku tentang kutukan keluarga Collin. Semenjak itu aku tidak pernah berbicara kepada Collin.

"Taylor, aku mengerti perasaanmu karena aku pernah melakukan hal yang sama,"

"Hayley? Kau pernah mengejek Thomas?"

"Iya, tapi itu dulu! Sekarang aku kapok!"

"Siapa orang berharga yang diambil?"

"Sama sepertimu kakek,"

"Kenapa harus kakek ya?"

"Entahlah, semua orang yang pernah mengejeknya juga kehilangan kakek,"

"Apa mungkin Thomas sangat menyayangi kakeknya?"

"Maksudmu?"

"Tidak ada! Lupakan!"

------

The Collin's familyTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang