Chapter 0.9

517 63 28
                                    

Elizabeth Melling. Tangannya masih mencengkeram bahuku kuat. Wajahnya menatapku penuh dengan kebencian. Dasar Liz. Hanya aku ejek 'murahan' marahnya sampai segitu.

"Tenangkan dirimu," ucapku.

Perlahan-lahan tangannya melemas. Ia pun melepaskan bahuku. Kemudian ia menarik nafas panjang.

"Hi, bitch!"

"How's everything, slut!"

"What did you say?" Kening Liz bertaut.

"Nothing!"

"I've heard you call me..."

"Forget what i say, Melling!"

"Okay,"

"So?"

"So?"

"Why do you come here?"

"I want to meet you,"

"Me?"

"Yes,"

"For?"

"Help,"

"Pardon?"

"Are your ears okay? I need YOUR help,"

"Help? You need my help?"

"Yes bitch! I need your help!"

"Okay. What can i do for you?"

"Stay away from Thomas!"

Menjauh dari Thomas? Aku bingung dengan maksudnya. Suka saja tidak. Bagaimana aku mau mendekatinya? Dasar aneh!

"I didn't approach him and i even didn't like him!"

"Really?"

"Yes! If you don't mind, i want to go!"

Aku pun segera pergi ke kamarku. Kelas selanjutnya akan dimulai dua jam lagi. Aku memutuskan untuk belajar bahasa karena mengingat sebentar lagi ujian.

Bahasa. Bahasa. Ba-ha-sa. BAHASA.

Bagaimana bisa aku lupa?

Ada tugas bahasa. Ilmu. Aku harus bertemu dengan Thomas. Lagipula aku juga harus mengerjakan tugas dengannya.

Aku pun keluar dari kamarku. Aku mencari Thomas ke segala tempat di kampus. Tapi aku tidak menemukannya. Aku berharap ia belum pulang.

Mataku tertuju kepada sekelompok orang yang sedang membaca buku di atas rumput. Mereka pasti sekelompok nerd yang sedang belajar. Aku memutuskan untuk bertanya kepada mereka. Tidak salahkan aku bertanya?

"Permisi, ada yang melihat Thomas?"

Hening. Tidak ada yang menjawabku. Mereka masih sibuk dengan buku masing-masing.

"Thomas siapa?" tanya salah satu dari mereka.

Akhirnya ada yang menjawabku. Dia tampan. Taylor! Berhenti berpikir yang aneh-aneh.

"Thomas Collin." jawabku.

"Oh! Biasanya jam segini dia sedang membaca buku di perpustakaan!"

"Membaca buku di perpustakaan?"

"Ya, dia kan seorang nerd!"

Thomas seorang nerd?

"Terimakasih!" ucapku lalu segera pergi

The Collin's familyTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang