ugh.

614 36 0
                                    

Shansha pov.

Tubuhku sedang tidak fit hari ini, karna dari kemarin aku mengerjakan tuxedo dan dress milik orang gila itu, kalian ingat kan?.

Dan ucapan papa sama mama masih terputar dikepalaku seperti kaset rusak.

Emang harus ya? Aku tuh masih muda, kenapa harus nikah, dan kalaupun nikah aku mau nikah sama siapa?.

Duh kepalaku, sebetulnya hari ini aku hanya ingin dirumah saja karna kondisi tubuhku yang sedang tidak baik untuk pergi kemana mana.

Tapi orang gila itu mengharuskanku keluar untuk menemuinya, tapi aneh, sejak kemarin dan sekarang dia tidak mengirimkanku kabar, hanya terakhir sms darinya, itu juga dia mengirimkan alamat tempat yang harus aku datangi untuk menemuinya, dan sialnya handphoneku tertinggal dirumah.

Apartement 114, disinilah aku sekarang berdiri didepan pintu apartement itu, menunggu sang pemiliknya datang.

Sudah sekitar 3 jam aku berdiri tapi tidak ada tanda tanda dia akan datang.

Ugh kepalaku semakin berdenyut, begitu pula dengan kakiku. Tau gitu tadi gakusah pake heels, nyusahin aja deh nih cowok, udah gila, nyusahin lagi.

Gaktau apa ya, orang bela belain bikin dress sama tuxedo yang detailnya ribet banget dengan waktu yang dia tentuin.

Ugh lama! Kaki dan kepalaku sudah mulai berdenyut, mataku juga sudah mulai berat.

Aku sudah berdiri disini sejak pukul 2 siang tadi, dan sekarang sudah pukul 8 malam, bayangkan, dengan kondisi yang sedang tidak enak aku menunggu disini, berdiri memakai heels, sambil memegang gaun yang sangat berat beserta tuxedonya.

Apa aku pulang aja? Tapi nanti siorang gila itu ribet.

Astaga kepalaku.

Aku merasa ada yang berjalan mendekatiku, sungguh, aku susah untuk membuka mataku karna kepalaku yang pusing ini.

Dan ya! Itu dia!, akhirnya.

"Ini bajunya" ucapku dengan suara serak dan lemas.

"Gak perlu, gue gajadi nikah" ucapnya.

JLEB.

Ucapannya semakin membuat kepalaku berdenyut tidak karuan.

Dan sungguh, aku tidak ingin ribut sekarang, kenapa? Karna untuk bicarapun aku butuh perjuangan.

"Lo sakit?" Tanya cowok gila itu sambil menempelkan punggung tangannya dijidatku.

"Gila, panas banget" ucapnya.

"Gausah pegang pegang" ucapku.

Ugh kepalaku.

Aku berniat pergi dari sana tapi saat selangkah aku menjalankan kakiku, dengan serempak kaki dan kepalaku berdenyut 2 kali lipat lebih sakit.

Dan saat itu juga pandanganku buram, dan tubuhku terhempas kelantai.

Author pov.

"EH!" pekik cowok itu saat melihat shansha terjatuh dan tidak sadarkan diri.

Dengan cepat cowok itu menggendong shansha dan membawa perempuan itu kedalam apartemennya.

Cowok itu menidurkan shansha dikasur miliknya, dan ia langsung menelfon kakaknya yang seorang dokter untuk mengecek keadaan shansha.

"Gimana kak?" Tanya cowok itu.

"Lo tuh gimana sih! Anak orang lo apain?!" Ucap perempuan cantik dengan rambut sebahunya.

"Gue gak tau, emang dia kenapa?" Tanya cowok itu.

"Dia demam, kayaknya sih kecapean, terus, kayaknya dia udah berdiri gitu dalam jangka waktu yang lama, soalnya pas gue buka heelsnya kakinya itu biru biru terus lecet, tapi tunggu, dia kayak gue pernah liat deh dimajalah" ucap kakaknya.

our love story.Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang