Perjalanan hidup seseorang itu layaknya kita membuat kopi semua hal butuh proses, butuh perjuangan, butuh tamparan buat kita maju. Meski itu berat pengalaman yang akhirnya membuat kita kuat, bukan dendam, bukan cinta tapi kepantasan kita sebagai manusia lah yang mengharuskan kita berjuang untuk mendapatkan apa yang kita mau. Dua puluh enam tahun hidup ku mengajarkan itu semua bahwa apa pun yang kita inginkan tidak akan mungkin jatuh dari langit. Bahkan, setelah kita mendapatkan apa yang kita inginkan Tuhan malah menunjukkan bahwa apa yang kita inginkan kadang bukanlah apa yang butuhkan.
Tangisan, Kebahagiaan, dendam, cinta semuanya hanya lah rasa dalam hidup. Yang penting bagaimana kita memaknainya. Aku disini untuk menceritakan kisahku bahwa dalam sebuah pahit kopi terdapat kenikmatan , bahwa hitam adalah kumpulan dari berbagai macam warna dan bahwa hidup bukan hanya soal kesedihan tapi akhir yang bahagia.
Kadang kita perlu getirnya rasa untuk tahu betapa nikmatnya sebuah kemanisan, usia dan keegoisan masa muda mungkin menutup keinginan kita untuk merasa bersyukur atas apa yang kita miliki. Manusia baru menyadari salah khilafnya di dunia ketika Sang Pencipta memberikan cobaan kesedihan pada kita. Kita bahkan terlalu dungu untuk menganggap bahwa kebahagiaan material juga termasuk cobaan dari Sang Pemilik Raga, hahhh...
Orang-orang yang terbiasa hidup dengan rasa pahit. Beberapa orang yang menyukai kopi mungkin beralasan bahwa kopi memberikan efek kafein yang bisa memacu adrenalin dalam darah agar mereka siap untuk berjuang setiap harinya...
Mungkin tanpa kita sadari bahwa kenikmatan dalam sebuah kepahitan pun harus disyukuri...
KAMU SEDANG MEMBACA
Segelas KOPI...
Non-FictionSetiap orang mempunyai keinginan dan cerita yang berbeda dalam hidup ini. Sadar atau gak ada hal sama yg menyamakan kita yaitu pelajaran hidup didalam kesulitan kepedihan. Ini ceritaku... Bagaimana ceritamu????