life is never flat
Tulisan ini hanya bentuk kekecewaan saya dengan orang-orang yang mengedepan pencitraan sempurna didepan orang-orang tapi tak pernah menghargai perasaan orang lain.Seharusnya sih saya lagi nulis draft atau finishing persentasi hari ini, tapi karena katanya si orang yang brengsek itu mau ngerjain dan finishing dan bilangnya ke orang-orang saya ini orang arogan binti egois yang gag mau menerima pendapat orang lain, jadi disinilah saya. Nulis tentang pendapat saya tentang orang-orang mengedepankan pencitraan sempurna untuk menyembunyikan kebobrokannya sendiri.
Dibuka dengan judul a cup of coffee hari ini, agak sedikit emosional dikarenakan yang nulis juga lagi emosi tingkat dewa, jadi maklumilah , sekali lagi jangan coba kalimat ini dirumah ya bagi pembaca budiman, resiko saya gag nanggung lho.. hahaha
Hidup itu gag pernah mudah, siapa bilang menjalani keseharian itu mudah dan membosankan. yah mungkin ada beberapa pendapat yang menjelaskan bahwa manusia kadang terjebak dengan persepsi pikirannya sendiri tanpa mau melihat dari berbagai sisi, itulah yang membuat dia bosan dengan kehidupannya. Tak sedikit orang lho, yang berkata pada saya bahwa hidupnya membosankan tapi dia sendiri tidak mau keluar dari zona nyamannya. Mengatakan hal-hal buruk pada orang yang berani mencoba tapi selalu mengeluh dengan kehidupannya. Banyak orang tidak sadar akan nikmat yang dia rasakan ketika sehari-hari dia menjalani kehidupan.
Saya ini bukan penulis, saya bukan psikolog, saya hanya pemerhati lingkungan dan orang-orang disekitar saya. Saya merasa miris dengan kenyataan disekitar saya bahwa banyak orang terjebak akan rasa bosan kemudian mulai melakukan hal-hal buruk seperti bergosip dan membicarakan keburukan orang lain, bahkan memfitnah orang. Apa orang-orang tidak ada kerjaan, apa mereka tidak sadar bahwa mereka juga punya kekurangan dimana nanti orang lain pun akan bergosip tentang keburukan mereka. Saya terus terang lebih nyaman membicarakan keburukan saya secara langsung dengan orang yang mau kenal saya dengan tulus dan biarlah mereka yang tahu bagaimana baiknya saya dari interaksi dia dengan saya, tapi terkadang kejujuran kita mengenai diri kita tidak ditanggapi dengan kerelaan hati, kenapa???
Karena manusia itu hanya memandang satu fokus ketika berinteraksi dengan orang lain.
Manusia itu kadang ingin dirinya sempurna dimata orang lain padahal dia tak sesempurna itu
dan manusia itu ingin dirinya dimengerti tapi tidak mau mengerti dengan orang lain.
Itu sih alasan manusiawi menurut saya, ayolah anggap aja manusia itu seperti produk yang akan dipasarkan, ketika produsen membuat produk tentu saja ada survey pasar yang akan menentukan jenis produk apa yang dibutuhkan dan disukai masyarakat, kemudian produk itu dibuat dengan segala kelebihan dan kekurangannya, akan tetapi produsen tentu saja tidak mau memperlihatkan kebobrokan dari produk yang dibuatnya kan, alasannya apa?
Ya, benar. keuntungan. Manusia ibarat seperti produk yang dibuat dan anda tahu siapakah produsennya? media massa, lingkungan. Zaman sekarang banyak orang menganggap orang-orang yang tidak sempurna dalam arti sosial tidak akan dianggap dimasyarakat ini. Banyak orang rela mengubah dirinya menjadi karakter yang bukan dirinya hanya agar diterima oleh orang lain. Untuk apa sih semua itu?
Untuk Rasa Dihargai.
"Manusia terjebak dengan persepsinya sendiri, terjebak didalam ruang kosong hampa udara dan menciptakan topeng sempurnanya untuk sebuah penerimaaan"
Sekali lagi manusia ibarat produk yang dipresentasikan dengan sempurna dengan segala atribut yang melengkapinya dalam hal ini kepintaran, kekayaan, kecantikan dan kekuasaan. Orang hanya ingin melihat kita sebagai individu yang pandai memainkan peran dalam lingkungan sosial, oh anda tak perlu iq jenius untuk dapat berhasil dimasyarakat, cukup citrakan diri anda sebagai pribadi yang hangat, lembut, punya kuasa, uang dan harta dan semudah itulah orang-orang dalam masyarakat menerima anda, memuja anda dan menjadikan anda sebagai role modelnya.
Lalu kemana orang-orang yang jujur tentang dirinya??
dibuangkah atau mengubah wujudnya sebagai bagian dari manusia plastik itu?
Mereka ada diantara kita, mereka segar dengan ide-ide mereka akan harapan dan ambisi. Mereka bergerak dalam diamnya, berusaha menyadarkan manusia-manusia dini agar tidak seperti mereka yang menyaru sebagai orang yang ekstrovert agar diterima masyarakat. Mereka adalah orang-orang yang ada kenal dengan kesinisan mereka terhadap dunia, mereka orang-orang idealis yang pandai menuang idenya dalam tulisan, mereka membuat karakter tidak sempurna mereka yang tidak dapat ditampilkan secara gamblang diruang publik.
Sekali lagi kita ditampar terus menerus dengan pemberitaan buruk seseorang, hal-hal negatif yang membuat kita pesimis mengenai doa dan Tuhan. Banyak orang melupakan peringkat mereka sebagai keturunan adam untuk beribadah pada Tuhan dan menggantinya sebagai peringkat keberadaan sosial yang berindikator pada kekuasaan, harta, dan ketampanan rupa. Mengapa hidup harus sekonyol itu???
Tanyakan dengan diri anda hari ini, sudahkan anda jujur dengan diri anda sendiri, katakan keburukan anda dan kebaikan didepan cermin, lalu tanyakan berapa orang yang mengenal anda sebagai karakter diri anda sendiri?
Tidak ada orang yang suka dengan manusia pengecut, pecundang dan emosional. Dunia menuntut kita harus menjadi manusia sempurna, harus baik rupa, mapan kehidupan, baik budi pekerti, terhormat keluarganya, sehat badannya, sebuah ironi dimana tidak ada manusia yang dilahirkan sesempurna itu dimana kodrat berpasangan akan selalu melingkupi setiap segi manusia, dimana kelebihan dan kekurangan selalu menjadi hal yang dipertentangkan.
Sadarkah kita sebenarnya dipaksa memakai topeng sempurna tanpa kelebihan emosi apapun?
Ketika kamu memperlihatkan emosimu, kelemahanmu, orang lain akan menginjaknya, menjadikannya bahan olokan atau malah bentuk rasa kasihan mereka, kemudian membuangmu dan melabelimu sebagai "manusia gagal abad ini" , itulah dunia saat ini kita tinggal.
Pesan saya, tak usah pedulikan apapun pendapat orang lain padamu, tetaplah menjadi dirimu, jangan ubah dirimu sebagai karakter yang tidak kau sukai, jika banyak keburukanmu bisa diterima baik oleh segelintir orang dengan tulus maka hargai mereka, karena kepercyaan adalah sesuatu yang tidak akan pernah dapat dibeli seberapa kayanya dirimu.
Akhir kata, semoga kamu bahagia menjadi dirimu sendiri!!!!
KAMU SEDANG MEMBACA
Segelas KOPI...
Non-FictionSetiap orang mempunyai keinginan dan cerita yang berbeda dalam hidup ini. Sadar atau gak ada hal sama yg menyamakan kita yaitu pelajaran hidup didalam kesulitan kepedihan. Ini ceritaku... Bagaimana ceritamu????