#3

159 6 0
                                    

iqbal mengikuti suara yang terus kearah atas itu, betapa kagetnya iqbal di atas bilik dari sebelah terlihat kepala dengan rambut panjang tergurai kedepan, sontak iqbal teriak-teriak sekuat tenaga sambil menggedor dan menendang pintu yang terkunci "Aaaaaaaaaaa, NGGA.....!!!," iqbal terus menggedor-gedor dan berteriak sekuat tenaga.

"Buk.....Buk.....Buk.....!!!"


Pintu terus di gedor-gedor iqbal dengan seluruh kemampuannya, dia menangis ketakutan di iringi dengan teriakannya.

Tiba-tiba saja pintu terbuka dengan sendirinya dan semakin kagetnya iqbal "Bhuahahahahaha" gorilla hitam tepat di depannya memegang bahu kiri dan kanannya, tiba-tiba iqbal langsung pingsan tidak sadarkan diri.


"bal...!!!? Iqbal...!!!?(sambil menepuk-nepuk pipi kiri dan pipi kanan iqbal yang tengah tidak sadarkan diri), oi iqbalnya pingsan nih...!!!". Kata gorilla hitam itu.

"hah...!!!? Pingsan.....!!!? loe sih...!!!". Kata setan yang rambutnya tergurai tadi sambil mengatur dan merapikan rambutnya yang ternyata itu adalah mariana.

"yee....!!! Gw juga nggak nyangka kalau kayak gini ceritanya". Sambil membuka topeng gorilla itu dan ternyata itu adalah odi.

Indah dan Alvin muncul di depan pintu dengan membawa kue ultah buat iqbal, "ada apa?". Tanya indah. Alvin segera menghampiri mariana dan odi melihat kondisi iqbal.

Dan angga pun muncul "gimana?" senyum sesumringah yang di kira keadaan bakal seru dan lucu sambil membawa kamera berniat untuk merekam kejadian iqbal menangis, tetapi iqbal sedang pingsan.


Mereka mengerjai iqbal karena hari ini adalah hari ultah iqbal dan berencana membuat kejutan besar buat iqbal.

Odi dan mariana saling tuduh menuduh karena kejadian bakal seperti itu jadinya.

"sudah-sudah!!!,kalian ini gimana sih bukannya ngurusin iqkbal malah berantem, ayo kita bawa dulu kerumahnya. Udah maghrib ni....!!!" indah menghentikan pedebatan mariana dan odi

Mereka membawa iqbal ke rumahnya, dalam perjalanan tidak ada sepatah katapun keluar dari mulut mereka, karena ada sedikit rasa bersalah, mereka terlalu berlebihan menakut-nakuti iqbal, dan baru kejadian itu yang membuat iqbal pingsan karena ketakutan.

Sesampainya di rumah iqbal, mereka membaringkan iqbal yang masih tidak sadarkan diri ke atas sofa.


"ada apa ini?". Agil keluar dari kamarnya dan melihat kakaknya tengah di baringkan di sofa.

Agil menghampiri kakaknya dan bertanya lagi kepada teman-teman kakaknya.

"maafin kita gil, kita udah ngebuat iqbal pingsan" indah membuka suara.

"ia gil maafin kita ya...!!!" kata mariana kemudian menangis

"kok bisa kayak gini jadinya? Jangan bilang loe-loe pada nakutin kakak gw!!!". Dengan tatapan yang tajam kearah mereka.

"tadinya setelah kami ngerjain dia trus kami pengen ngasi surefrize juga buat dia, eh ternyata sebelum ngasi itu dia pingsan duluan" Alvin berusaha menjelaskan

"kalian ini gimana sih, bukannya bantuin ngilangin rasa takutnya malah memperparah, gw berusaha ngebantu dia buat ngilangin rasa takutnya, please jika kalian sebagai teman baiknya, bantulah dia".

"sekali lagi maafin kita-kita gil, kita tau udah ngebuat salah, dan kita semua menyesali atas kejadian ini" Angga ikut bicara

"kami juga janji akan ngejaga iqbal"

Sambung odi.

Akhirnya suasana menjadi sedikit melegakan sambil berusaha menyadarkan iqbal dengan mengoleskan minyak angin di daerah hidung dan jidadnya.

"Permisi!!!"

serempak mereka menoleh kearah pintu, yang ternyata dina pacar iqbal dengan membawa mangkuk besar yang berisikan makanan.

"ramai sekali, ada pesta yah?" Tanya dina yang belum mengetahui sebenarnya, kemudian melihat iqbal terbaring seperti tertidur di atas sofa tetapi ada sesuatu yang lain dipikirnya.

Dina pun mendekati iqbal, di taruhnya mangkuk itu di atas meja tepat di tengah mereka sedang berkumpul mengelilingi meja itu.

Hal yang sama di lontarkan dina kepada semua yang ada di situ dan ingin mengetahui kejadian sebenarnya.

Dina terus berada di samping iqbal yang masih tidak sadarkan diri, sambil mengelus-ngelus wajah iqbal. Ada sedikit kecemburuan dimata indah melihat dina menyentuh dan mengusap-usap wajah iqbal, dia tidak bisa berbuat apa-apa karena dina adalah kekasih iqbal dan mereka adalah pasangan yang sudah lama menjalin hubungan.

indah juga menyukai iqbal, awalnya indah tidak mengetahui bahwa iqbal sudah berpacaran dengan dina, di saat indah inggin mengutarakan perasaan sukanya.

tidak sengaja melihat iqbal dan dina tengah duduk di ruang tengah saling berpegangan tangan dan sesekali mengecup pipi dina, saat itu sungguh-sungguh hancur perasaan indah melihat kejadian itu, dia salah menebak karena dia pikir dina dan iqbal tidak berhubungan lebih sekedar adik dan kakak saja.

Di saat seperti ini ada sedikit terbesit ketidak sukaan indah terhadap dina.

Sambung ke chapter 4

Sory di chapter ini ato sebelumnya penggunaan kata bahasa tulisan ini berantakan. Saran positifnya saya tunggu

SANG PENAKUTTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang