#1 kejutan

337 10 0
                                    

Iqbal sangat kuatir, waktu sudah menunjukan pukul 5 sore, beberapa kali ikbal memohon kepada teman-temannya agar dia di bolehkan temannya untuk melanjutkan tugas besok saja, tetapi teman-temannya yang satu kelompok itu tetap protes dan Manahan-nahan iqbal untuk tetap fokus dan mengerjakan tugas kelompok yang begitu sulit dan tidak sedikit bahan-bahan yang menjadi resensi tugas kelompok mereka itu.

"guys, kita udahan yuk?!!!, udah jam berapa nih" Iqbal kuatir

"nggak!!!, kita mesti selesaikan tugas ini hari ini juga". Bentak rangga sambil fokus mengetik di laptopnya.

"bener banget, soalnya besok gue masih banyak tugas yang mesti gue kerjakan, baru jam 5, pokoknya tugas ini harus selesai hari ini" tegas indah.

Alvin, odi, dan mariana mengangguk-angguk tanda setuju dan masih kelihatan sibuk mencari-cari dan membolak-balikkan halaman dan beberapa buku yang tertumpuk di atas meja.

" aduh...!!! Udah sore nih! Anak-anak lain juga pada mau pulangan tuh. Perpustakaan ini kan angker." Jawab iqbal dengan mimik kuatir.

"Bodo...!!!" jawab angga dengan cuek

"disini tuh banyak setannya monyet!!!" kata iqbal dengan nada kesal ##@##@@@@@#@##

Angga dan teman-teman yang lain tidak memperdulikan omelan iqbal dan masih tetap sibuk dengan tugas mereka masing-masing.

Wajah iqbal semakin kusut melihat teman-temannya yang masih terlihat tidak ada ekspresi takut sama sekali dan masih tetep fokus dengan buku-buku. Beberapa kali terlihat iqbal berpindah-pindah mengganti posisi duduknya karena terlihat sangat kegelisahan, derik suara bangku beberapa kali berbunyi-bunyi karena tingkah iqbal yang sedang resah.

Braaaak..........!!!! Suara buku di hempaskan indah ke atas meja hingga mengagetkan semuanya, termasuk iqbal yang langsung terperenjap kaget dari tempat duduknya.

" apa-apaan sih loe? Tingkah loe tuh bikin kita nggak konsen tau nggak!!!" indah kesal

Mariana menahan ketawanya karena melihat tingkah iqbal yang langsung duduk manis dan tidak berisik lagi.

Iqbal pun berusaha membantu mencari-cari data resensi yang akan di gabungkan, walaupun masih dengan ekspresi takut-takut. Di saat semua pada sibuk, mariana menyenggol odi yang duduk di sebelahnya dan menunjuk kearah iqbal dengan memanyunkan sedikit bibirnya sambil menahan tawanya. Odi melihat iqbal memegang kepalanya terlihat seperti orang yang sakit kepala, wajah iqbal terlihat sekali menahan ketakutannya. Mereka semua tau sifat iqbal, dan sedikit terhibur karena sipatnya.di saat seperti ini iqbal bisa dengan mudah menjadi sasaran empuk buat di kerjai. Pikir odi tersenyum licik

"ehm......!!!, eh gw denger tiga tahun yang lalu di perpustakaan kita ini ada cewek di temukan mati gantung diri. Dan katanya sering terlihat penampakan wanita yang bunuh diri ntu." Langsung menatap iqbal dengan senyum jahilnya.

Ekspresi iqbal terlihat berubah menjadi tegang dan berusaha menyembunyikan ketakutannya dengan menaikkan buku yang ia pegang sehingga wajahnya tidak terlihat oleh teman-temannya.
Teman-temannya berusaha menahan tawa masing-masing melihat tingkah iqbal yang berusaha menutupi wajahnya, iqbal berusaha tidak berisik dan ingin menyelesaikan tugas itu secepat mungkin agar secepatnya bisa pulang, karena mereka tau iqbal tidak berani pulang sendirian dan memang dari pertama berangkat ke kampus iqbal tidak menggunakan mobilnya karena sedang ada di bengkel dan akhirnya berangkat dengan rangga.
"mar, di!!! Temenin gw yuk beli makanan ringan, laper gw!!! hehehe" Alvin membuka suara.

Mariana dan odi menjawab bareng-bareng " yuk" sambil beranjak dari tempat duduk mereka.

Bersambung ke chapter 2

SANG PENAKUTTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang