#14 perubahan

82 5 0
                                    

Akhir-akhir ini iqbal sering melamun, dan terkadang sering kaget saat di panggil . agil, dina dan teman-temannya menyadari perubahan iqbal yang biasanya sering tertawa dan bercanda.


"bal...? apa loe punya masalah ya?" Tanya angga saat, saat mereka berdua duduk di kantin kampus.

"BAL....!!!" angga memanggil agak keras sehingga iqbal. "hah...ada apa ngga?"


"hadeh... loe denger nggak sih tadi gw nanya?"


"nanya apaan ngga?"

"loe punya masalah?"

Bukanya menjawab iqbal malah tertunduk, matanya kembali terlihat sayu dan lagi-lagi pandangannya terlihat kosong.

"Bal..!!! Kalo loe punya masalah, mending loe ceritain ke gw" sambil menepuk pundak iqbal.

Iqbal memegang kepalanya sendiri seperti sedang pusing, tetapi terlihat oleh angga matanya seperti berkaca.


"Bal.... loe nggak papakan? Sebenarnya apa yang loe lamunkan akhir-akhir ini" angga jadi kuatir melihat iqbal yang terlihat kalut dan sedih

"sory ngga... gw mau pulang aja sekarang,gw ngerasa nggak enak badan aja" iqbal langsung berdiri dan beranjak meninggalkan angga dengan langkah terburu-buru.

"Bal......!!!" angga hanya berdiri tidak mengejar dan kemudian kembali duduk.

Sepertinya ada sesuatu yang di sembunyikannya, apa yang sebenarnya dia alami?


Angga terlihat melamun akibat memikirkan iqbal yang tiba-tiba pergi, tidak berapa lama odie dan Alvin datang menghampiri angga.

Dengan heran mereka memperhatikan angga yang sedang melamun "WOI....kenapa loe?" Tanya odie heran.

"eh kalian..."

"tumben ngelamun di siang-siang gini" kata Alvin heran

Sambil terkekeh

"hmmmm... gini bro, loe-loe menyadari nggak kalo iqbal sekarang lebih banyak diam dan sering ngelamun?"

"iya juga sih, belakangan ini tuh anak sering gitu, trus kalo dipanggil kayak kaget gitu bro" kata odie mengingat-ingat

"mungkin dia punya masalah kali?" kata Alvin

"gw juga mikirnya gitu, tapi pas gw Tanya dia langsung pergi" kata angga heran.

"biarin ajalah dulu bro... mungkin dia belum bisa cerita ama kita-kita, kita liat-liat aja dulu" kata Alvin.

"ia bro, kita liat-liat aja dulu tuh anak gimana nantinya, gw juga kuatir sih." Odie menambahkan.

"eh laper gw, gw pesen makan dulu ya" kata Alvin

Angga hanya diam setelah mendengar saran dari kedua temannya, teman-teman iqbal sangat peduli terhadapnya karena mereka tau iqbal adalah teman yang berharga bagi mereka.

_

Maafkan aku kawan-kawan! Aku tidak bisa menceritakan kejadian-kejadian yang telah terjadi padaku.


Aku hanya tidak ingin kalian menjauh. Jika aku menceritakan semua ini, aku takut kalian tidak percaya dan tidak lagi mengganggap aku sebagai sahabat kalian.

Iqbal berjalan menuju ke arah parkiran dan berhenti di samping gedung sebelum tempat area parkir. Dia menyapu kedua matanya, terdengar isak tangisnya pelan masih berlanjut.

"hoooo sangat kebetulan sekali" suara perempuan

Dengan terburu-buru iqbal menyapu kedua matanya dan melihat ke arah sumber suara itu. Betapa terkejutnya iqbal ternyata alice berdiri sudah begitu dekat dengannya.

"sekarang saatnya, aku sudah bilangkan urusan kita belum selesai haha" alice menyeringai.

Dengan cepat alice memegang tangan kiri iqbal "aaargh" iqbal meringis karena alice memegang tangan iqbal yang memar.

"IQBAL....!!!" Seseorang memanggil dari kejauhan.

"Tchhhh....!!! Dasar pengganggu, ini belum berakhir acut, ingat itu" Alis mengeluh dan bergegas beranjak pergi melepaskan iqbal tanpa menoleh.

"Bal... Loe nggak papa!" Tanya mariana dan di sampingnya ada indah sedang memperhatikan iqbal heran.

"nggak papa kok" tersenyum yang terlihat di paksa

"itu tadi alice kan?" Tanya indah dengan wajah terlihat kesal

"bal, pokoknya kamu jangan dekat-dekat ama mereka" mariana terdengar serius.


"ia mar... in... aku tau, tadi tidak sengaja aja bertemu, aku pulang duluan ya" jawab iqbal yang masih terlihat menahan sakit di tangannya, dan hendak beranjak.

"tapi loe nggak papa kan?, wajahmu pucat sekali" kata indah kuatir

"nggak papa kok, udah ya, gw pulang dulu" sambil tersenyum

Indah dan mariana terlihat kuatir dengan iqbal yang terlihat pucat.


Akhir-akhir ini indah terlihat semakin kesal melihat akitvitas alice,itha, linda dan susan sering memantau iqbal.

~
Suasana remang dan beberapa lilin tersusun di depan perapian kecil yang mengeluarkan bau menyan yang sangat tajam.

Alice dan ketiga temannya sedang duduk berkonsetrasi sambil merapal bacaan yang membuat mulut mereka berkomat-kamit.
Tiba-tiba saja munculah sesosok mahkluk besar terlihat wajahnya seperti singa bertaring panjang, mata merah menyala dengan tatapan yang sangat tajam mengerikan, kaki dan tangannya memiliki sisik seperti sisik ular yang terlihat beberapa sedikit terkelupas, dan memiliki kuku panjang yang mampu merobek kulit manusia dengan sekali cakar.

"Hhhh....apakah kalian sudah menemukan pemuda itu, aku sudah bosan kemunculanku hanya berkisar ruangan ini saja"

"Mohon zongka, kami sudah menemukannya" kata alise bersujud di hadapan makhluk besar itu dan di ikuti ke tiga temannya

"Bagus, cepatlah kalian bawa pemuda itu kepadaku, darahnya mampu membuat segel yang tertancap di jantungku akan hancur. Dengan begitu aku akan terlepas bebas dari jasat mumi yang mengecil ini. HAHAHA"

"Baiklah zongka, secepatnya kami akan membawanya" jawab alice yang masih bersujud tunduk

"Hahaha, kalian memang pengikutku yang setia hahaha, tetapi kalian harus berhati-hati pemuda itu ada yang melindungi"

"Jadi kami harus berbuat apa untuk menyingkirkan pengganggu-penggangu itu zongka?" itha ikut bertanya

"Hmmmm, kalau begitu aku akan memberikan kekuatan ke kalian dengan begitu kalian akan menjadi sakti dan sangat kuat hahaha" tawanya membuat ruangan itu bergetar

>>#15

Note:
Di banding dengan agil,odie,Alvin maupun angga, iqbal agak sedikit terlihat lebih kecil dari mereka. Wajahnya berkesan imut bagi wanita, akibat pobianya terhadap hal-hal yang berbau mistis maupun tempat gelap, iqbal sering jadi bahan candaan anak-anak kampus yang sudah mengenalnya. Karena itu membuat iqbal terlihat semakin lucu di mata mereka, dari kebanyakan malah menjadi suka dengan iqbal.

>> #15

SANG PENAKUTTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang