24

926 117 0
                                    

"Kemari lah" suruh si curly itu lagi. Kutatap satu persatu wajah mereka. Lihat! Niall terus-terusan menggigit bibir bawahnya. Pipinya memerah. Dia kenapa?

Perlahan body guard mereka membuka jalan untukku. Mengajakku untuk menaiki panggung megah itu.

Aku ragu kalau aku naik. Aku demam panggung. Bisa-bisa aku mengompol.

Kuputar balik badanku, yang tadinya ingin menaiki panggung menjadi ingin kembali ke tempatku tadi.

"Shea, please come here" deg! Itu suara Niall.

Menarik nafas panjang sebelum akhirnya aku kembali menaiki panggung itu.

Canggung. Itu yang kurasakan. Mengahadapi ribuan pasang mata yang tatapannya mengintimidasiku. Aku tidak suka berada di posisi seperti ini.

"Wow, jadi ini gadis yang selama ini kau ceritakan pada kami?" Liam tersenyum lebar melihatku berada di samping mereka.

"Ceritakan bagaimana kalian bisa berkenalan? Dan kenapa kau memilihnya" sambung Louis

"Uh--aku--tidak sengaja menekan tombol follow di profilenya. Tidak seperti yang kalian tau, awalnya dia tidak mengenal siapa aku. Berkali-kali dia bertanya hal yang aneh tentang siapa aku, kenapa aku memfollownya, bahkan jumlah followersku. Sampai-sampai dia bilang kalau aku membeli followers. Gadis seperti apa dia?

Tapi kekonyolannya, kelemotannya, dia melakukan hal-hal memalukan yang menurutku itu sangat lucu. Dia tidak peduli siapa aku, dia selalu bertingkah konyol di hadapanku. Itu yang membuatku menyukainya" Niall menatapku tajam.

Tunggu, tadi dia bilang dia menyukaiku? Apa selama ini perempuan yang dia suka aku? Aneh-aneh saja.

"So, kalian sudah berapa lama hubungan kalian?" Tanya Liam.

"Hubungan? Kami hanya sekedar teman" aku mengelak

"Hanya teman. Tapi, saat ini aku harap hari terakhir kau menjadi temanku, Shea. Aku ingin kau menjadi kekasihku. Mungkin aku tidak hebat dalam hal yang romantis. Tapi kita bisa membuat hal-hal konyol yang biasa kita lakukan menjadi romantis. So, would you be my girlfriend?"

Seseorang beri tau aku, apa yang harus ku jawab. Aku tidak mungkin menjawab iya, walaupun aku memiliki rasa kagum padanya. Kagum, bukan cinta.

Tapi, kalau aku menolaknya, aku tau apa yang akan terjadi. Mereka yang ada disini pasti akan berpikiran "perempuan itu seakan-akan bisa menaklukkan hati Niall. Seenaknya saja menolak cinta Niall"

Sial. Apa yang harus ku jawab.

Harry datang memberikan mic padaku. Ah sial.

Dia menatapku seperti "cepatlah jawab".

Kupejamkan mataku. Otakku mulai bekerja dengan keras. Mencari alasan yang kuat untuk menerimanya.

Aha!

"Aku akan memberikan jawabannya 3 hari lagi"

Niall tersenyum pasrah mendengar ucapanku.

Belum saatnya untuk membalas cintamu Niall.

Vomments

DIRECT MESSAGE // N.HTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang