TEN

129 9 0
                                    

Hari ini, Na Bi pergi ke Daegu dengan Nam joon. Walaupun hatinya takut dan terbilang nekat, ia berusaha menutupinya dan bersikap biasa di depan Nam Joon. Biasa selayaknya pelajar yang sedang melakukan penelitian.

Tapi, kali ini ia mengubah sedikit tatanan rambutnya dan memakai kacamata untuk sebagai penyamaran. Takut ada yang mengenalinya, mengingat dia adalah incaran sang mafia. Nam Joon saja dibuat terkejut melihat kaca mata dan rambut berponi Na Bi.

Sebelum masuk ke area gedung, Na Bi melihat Joong Rae yang berada di dalam mobil untuk mengawasi mereka. Na Bi meraa sedikit tenang melihatnya.

Nam Joon membawa Na Bi ke dalam Pabrik dengan mudah tanpa adanya penjagaan atau pemeriksaan terlebih dahulu. Itu membuat Na Bi lega.

"Kajja! Kita mulai saja secara langsung. Tapi Oppa, apa kita tidak bertemu seorang perwakilan untuk di wawancarai?"Tanya Na Bi.

"Mwo? Tidak perlu, kita cukup meneliti saja. Kemarin saat meminta izin aku sudah memawancari beberapa pegawai"Jawab Nam Joon.

Na Bi hanya mengangguk mengerti.

Lalu mereka pergi ke sebuah keranjang besar yang berisi mainan pistol-pistolan. Na Bi melihat ada pegawai Pabrik berdiri disana. Ia memasang wajah innocentnya agar tidak dicurigai.

"Annyeonghaseyo Tuan, Nona"Sapa Pegawai itu.

"Annyeong"Jawab Na Bi.

Nam Joon mengajak pegawai itu berbicara.

Lalu ia melihat-lihat mainan itu, dan tatapannya melihat beberapa mainan yang mencurigakan. Ia tahu itu sebuah pistol asli berjenis SIGP250. Tapi untuk memastikannya ia harus memegangnya agar tahu beratnya. Karena bentuknya sangat mirip seperti mainan, hanya berbeda di beberapa bagian yang tak kasat mata.

"Nam Joon-ah, keluarkan kameramu"Ucap Na Bi.

"Untuk?"Tanya Nam Joon.

"Untuk memotretnya. Kita perlu bukti untuk karya tulisnya"Jawab na Bi.

"Mianhamnida Agasshi, kami tidak mengizinkan untuk mengambil gambar demi kenyamanan Perusahaan"Ucap Pegawai itu.

"Oh, Mianhamnida aku tidak tahu"Jawab Na Bi sambil membungkuk.

"Lalu, bolehkah jika aku membawa beberapa jenis? Ah tidak, membelinya disini. Ku pikir ini lebih orisinil dan belum terkontaminasi seperti yang ada di toko"Tanya Na Bi.

Na Bi mengarahkan tangannya dan mengambil sebuah mainan pistol dan mengamatinya. Itu hanya mainan, Na Bi sengaja melakukannya.

"Ne, boleh Agasshi"Jawab Pegawai itu.

Na Bi pun mengedarkan pandangannya seolah mencari yang mana yang ia pilih.

"Yang mana Joon-ah?"Tanya Na Bi.

"Ambil yang mana saja"Jawab Na Bi.

Na Bi pun mengambil dua buah pistol secara acak. Tidak, yang satunya sudah ia incar dari tadi. Bukan pistol jenis SIG250, tapi FN 57 yang membuat investigasinya nyaris gagal karena ia hampir terkejut tadi saat melihatnya.

Lalu mereka pergi ke keranjang besar lain yang berisi mainan mobil-mobilan. Na Bi juga meminta beberapa mainan itu agar tidak menimbulkan kecurigaan.

Hingga akhir, Na Bi membawa enam mainan, satu diantaranya pistol sungguhan. Tadinya ia ingin mengambil sebuah senjata api laras panjang. Tapi ia yakin akan dicurigai jika mengambil itu.

*********

"Kenapa kau membiarkannya kesana? Itu sama saja bunuh diri"Tanya Jay dengan wajah emosi.

War Of LoveTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang