ELEVEN

158 7 0
                                    

Hari sabtu yang indah bagi Na Bi. Hari ini ia pergi ke Apartement Nam Joon diantar Joong Rae. Dia berjanji akan membuatkan makan siang untuk sang kekasih. Joong Rae tadinya ingin ikut campur, tapi Na Bi melarangnya dengan sangat karena tidak ingin moment indahnya menjadi hawa panas yang penuh emosi.

Joong Rae sadar sekali jika Na Bi hanya menyukainya sebagai teman dan seorang kakak. Maka dari itu ia tidak bisa melindunginya secara langsung.

"Aku akan menghubungimu jika akan pulang"Ucap Na Bi lalu berbalik ingin membuka pintu.

Joong Rae menahan tangannya.

"Waeyo?"Tanya Na Bi.

"Aku ingin bertanya padamu. Kau bilang jika kau bertemu Mark kau ingin berterima kasih kan?"Tanya Joong Rae.

Na Bi membalikkan posisinya menghadap Joong Rae.

"Ne. Mungkin juga aku akan memintanya menjadi teman atau Oppaku"Jawab Na Bi.

"Tapi, jika kau tahu siapa itu Mark apa kau masih akan berteman dan menjadikannya Oppamu?"Tanya Joong Rae.

Na Bi menautkan alisnya bingung.

"Memang kau tahu siapa Mark?"Tanya Na Bi.

"Mark adalah orang yang sangat berbahaya. Dia tidak membahayakanmu, tapi dia sangat berbahaya untuk gadis sepertimu"Jawab Joong Rae.

"Maksudmu?"Tanya Na Bi.

"Dia adalah seorang pembunuh bayaran yang bekerja sama dengan Appamu"Jawab Joong Rae.

Na Bi terkejut, ia melebarkan matanya.

Joong Rae mengambil sesuatu di kursi belakang. Sebuah masker dan kacamata, lalu ia memakainya. Na Bi yang melihatnya nampak menyadari sesuatu dari kedua bola mata yang hanya bisa ia lihat.

"Mark?"Tanya Na Bi.

"Ne, aku Mark. Pembunuh bayaran itu yang menyelamatkanmu"Jawab Joong Rae.

Tubuh Na Bi gemetar seketika. Siapa yang tidak takut jika berada sedekat itu dengan seseorang yang baru kita ketahui identitas aslinya.

Joong Rae menarik Na Bi ke dalam pelukannya. Ia bisa merasakan bagaimana bergetarnya tangan Na Bi.

"Tapi kau tidak pelu takut denganku"Ucap Joong Rae.

Na Bi menghirup aroma maskulin tubuh Joong Rae yang semakin meyakinkan dirinya bahwa itu pemilik aroma tubuh yang telah menyelamatkannya. Dengan kata lain, Joong Rae mencintainya. Sama seperti yang dikatakan Mark.

"Jadi sebenarnya kau Joongie Oppa atau Mark?"Tanya Na Bi.

"Aku Joong Rae dengan nama samaranku Mark"Jawab Joong Rae.

Joong Rae membelai rambut Na Bi, membuat Na Bi merasa tenang. Seperti berada di pelukan seorang kakak. Bukan seorang pembunuh.

"Mianhae aku sempat takut padamu. Aku tahu kau tidak akan menyakiti orang baik kan?"Tanya Na Bi.

"Memang kau pikir kau baik setelah lebih memilih Nam Joon?"Tanya Joong Rae.

Na Bi hanya bisa bergidik ngeri mendengarnya.

"Ne, aku tidak akan membunuh orang baik. Aku selalu bekerja untuk para agent NIS. Jadi aku harus mengurus orang yang memang harus diurus"Ucap Joong Rae.

Na Bi bernapas lega.

"Sudah, aku yakin dia menunggumu. Apa kau mau adu mulut lagi dengannya?"Tanya Joong Rae.

Na Bi melepas pelukannya.

"Arasseo. Nan Kkalkhae"Ucap Na Bi kemudian keluar mobil.

********

War Of LoveTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang