Chapter: SIX

205 8 0
                                    

“Kau sudah dengar jika dua hari lagi akan ada pertandingan Sepakbola team sekolah kita dengan Seoul High School?”Tanya Hyerim.

“Bukankah minggu depan ujian?”Tanya Na Bi.

“Untuk itu, ini pertandingan akhir sebelum semuanya vacum untuk konsentrasi menghadapi ujian”Jawab Hyerim.

“Pasti akan sangat ramai. Aku harus menyiapkan banner atau karton penyemangat untuk Chae Won Oppa”Ucap hyerim lagi.

Na Bi hanya menggelengkan kepala mendengar ucapan Hyerim.

“Seharusnya kau juga membuatkan tulisan penyemangat untuk Nam Joon Oppa”Ucap Hyerim.

“Mwo?”Balas Na Bi dengan suara kencang.

“Choi Na Bi, apa ada masalah?”Tanya Kim Seonsaengnim.

“Aniyo. Mianhamnida Seonsaengnim”Jawab Na Bi.

Hyerim tertawa karenanya.

Bunyi bel tanda pulang pun berbunyi. Nam Joon segera menghampiri Na Bi yang masih membereskan bukunya.

“Kajja!”Ucap Nam Joon.

“Kalian mau kemana?”Tanya Hyerim.

“Belajar”Jawab Na Bi singkat.

Setelah selesai, Na Bi berdiri.

“Aku duluan ne, Annyeong”Ucap Na Bi.

Yang kemudian tangannya segera Nam Joon tarik.

“Kau ini tidak bisa sabar sedikit eoh?”Tanya Na Bi.

“Jika tidak kutarik, kau pasti bisa lebih lama”Jawab Nam Joon.

Lalu mereka segera ke parkiran dan melesat menuju Apartement Nam Joon dengan motor Nam Joon.

Sesampainya di Apartement, Nam Joon segera pergi kedapur dan membuka kulkas untuk sebotol air mineral.

 “Kupikir kau sudah mengerti karena soal yang kau jawab kemarin benar semua. Untuk itu, aku akan mengajarkan materi yang lain”Ucap Nam Joon.

“Arasseo”Jawab Na Bi.

“Gomawo untuk makanannya kemarin”Balas Nam Joon.

Na Bi menoleh ke Nam Joon.

“Cheonma”Jawab Na Bi dengan senyumannya.

Setelah itu mereka mulai belajar untuk menghemat waktu yang masih siang hari ini.

Satu setengah jam mereka belajar, Kriuuukk…….

“Kau lapar?”Tanya Nam Joon.

Na Bi hanya tersenyum kikuk karena suara perutnya terdengar.

“Kajja! Kita buat makanan untuk mengganjal perut. Aku juga lapar”Ucap Nam Joon lalu pergi ke dapur.

Na Bi mengikutinya. Nam Joon mengeluarkan beberapa bahan dari lemari es untuk membuat ramen.

“Kau bisa memasak kan?”Tanya Nam Joon.

“Sedikit”Jawab Na Bi.

“Kau yang memotong sayuran, aku yang memasak air”Balas Nam Joon lalu meraih panci ukuran sedang yang tergantung di dinding kitchen set.

Na Bi mulai mencuci sayuran yang akan menjadi bahan pelengkap ramen.

“Kau tinggal di Los Angeles dengan keluargamu? Aku juga pernah kesana saat berumur 15 tahun untuk berlibur disana”Tanya Nam Joon.

“Jinja? Aku tinggal dengan kedua kakakku. Tapi, untuk beberapa tahun aku tinggal sendiri sebelum akhirnya kembali ke Korea”Jawab Na Bi.

“Wae? Pasti mereka meninggalkanmu karena sikapmu yang buruk itu”Balas Nam Joon.

War Of LoveTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang