Gabriel termenung di ruangannya, menatap kotak kecil bekal sederhana di mejanya. Dia hanya tercenung menatap makanan di depannya.
Dia sendiri tidak tahu kenapa secara impulsif dia meminta bekal itu dari Selly. Tetapi melihat kotak bekal itu... Mengingatkannya kepada ibunya di masa lalu, ibunya selalu membuatkannya kotak bekal kecil semacam ini ketika Gabriel berangkat ke sekolah....
Mungkin semua ini hanyalah karena dorongan otaknya untuk mengulang kembali kenangan itu, ke masa-masa hidupnya yang tidak rumit, sebagai bocah kecil yang punya banyak impian... Yang kemudian dihancurkan oleh beban kekuatan kegelapan yang menggerogoti hatinya sedikit demi sedikit.
Jemari Gabriel bergerak pelan mengambil sendok dan mencicipi makanan buatan Selly. Dia lalu memejamkan matanya, mengenang....
"Anda memakan masakan perempuan itu?"
Gabriel tersentak, membuka matanya dan menatap tajam ke arah Carlos yang tiba-tiba saja sudah berdiri di pintu. Gabriel tidak pernah terkejut sebelumnya karena kedatangan siapapun, tetapi kali ini dia benar-benar terkejut. Pikirannya tenggelam di masa lalu sehingga tidak waspada.
"Seharusnya kau permisi dulu sebelum masuk, Carlos." Gumam Gabriel tak kalah tajam.
Carlos beringsut, sedikit takut. "Saya hanya ingin menyampaikan kabar penting, tuan."
"Kabar apa?"
"Buku itu sudah sampai ke tangan Rolan, dan Marco sudah menemuinya."
Gabriel langsung tersenyum mendengar kabar itu, senyuman puas yang tampak buas.
"Bagus, berarti waktunya sebentar lagi. Biarkan bocah ingusan itu bermain-main dan berlatih dengan kekuatannya dulu, dan setelah itu dia harus menghadapiku."
***
"Jadi kau ingin merayakan di mana?" Rolan tersenyum, menarik pinggang Selly supaya mendekat dan mengecup dahinya.
Mata Selly berbinar, "Aku tidak percaya kita akhirnya merayakan ulang tahunku di luar."
Besok adalah hari ulang tahun Selly, selama beberapa tahun terakhir ini ulang tahun mereka, baik Selly maupun Rolan selalu mereka rayakan dengan sederhana di rumah sakit. Selly akan membawa kue sederhana dan mereka akan meniup lilin bersama, perayaan yang sedikit membawa kesedihan karena pada waktu itu hari ulang tahun seperti memperingatkan dengan sinis bahwa masa mereka bersama semakin sedikit. Tetapi sekarang tidak begitu lagi, Rolan sudah sembuh, sehat dan bahagia dan mereka akan bisa merayakan ulang tahunnya dengan sepenuh hati, merayakan kebersamaan mereka.
"Ya, dan kita akan membuatnya istimewa. Semuanya. Aku akan memesan makan malam romantis dan kita akan menghabiskan waktu bersama."
"Terimakasih Rolan." Mata Selly berkaca-kaca. Membuat Rolan mengecup pipinya dan mengusap air matanya dengan lembut,
"Hei kenapa menangis. Ayo tersenyum, aku berjanji kita akan banyak tertawa nanti."
Rolan mungkin harus mencemaskan bagaimana melatih kekuatannya sebelum sang pemegang kekuatan kegelapan menyerangnya. Tetapi itu bisa dipikirkannya nanti, sekarang waktunya memikirkan untuk membahagiakan Selly.
***
Gabriel termenung di ruangannya, dia mengingat lagi puisi tentang pengorban sang cinta sejati, dan bertanya-tanya. Benarkah nyawa yang diminta untuk menggantikan 5% kekuatan itu? Jadi bagaimanapun Rolan tidak akan mungkin mengorbankan kekasihnya bukan?
Gabriel yakin Rollan tidak akan membiarkan Selly kehilangan nyawanya. Tetapi bagaimana kalau di saat mendesak nanti, Selly mengorbankan nyawanya dengan kemauan sendiri tanpa seizin dan tanpa sebisa ditahan oleh Rolan....? Hal itu mungkin saja terjadi bukan?
KAMU SEDANG MEMBACA
Another 5%
RomanceBagaimana jika kau bisa mengaktifkan kekuatan otakmu hingga 95% ? Bagaimana jika kau mempunyai kekuatan hampir setara kekuatan Tuhan? Bagaimana jika kehancuran dunia ini ada dalam genggamanmu? dan bagaimana jika pilihannya adalah memiliki kekuatan...