8

656 66 18
                                    

Kira-kira apa ya?

-

Setelah spaghettiku habis, aku meminta izin kepada mam dan daddy untuk naik kekamarku dulu, dan mereka mengizinkannya.

Aku langsung naik kekamarku dengan amplop ditanganku yang katanya Brandon dari Martin.

Sesampainya dikamar, aku duduk dikursi meja riasku, membuka amplop itu, dan mengambil secarik kertas didalamnya.

Laur,

Aku tidak tahu nomor ponselmu, jadi aku memutuskan untuk menulis surat ini, karena aku yakin kamu pasti tidur tadi, hehe. Begini, besok malam, kita kan ingin pergi, oh iya, kamu pasti bertanya, kenapa aku tidak memberitahumu disekolah saja, karena kalau aku menunggu esok hari, aku pasti akan lupa, hehehe. Oh iya td sampai mana? Oh! Besok malamkan kita ingin pergi, aku hanya ingin memberi tahumu bahwa, pakailah baju serba putih esok hari, jangan membawa tas dalam bentuk apapun, kalau bisa jangan membawa handphone, tapi kalau kamu ingin membawanya, ya boleh-boleh saja, asal kamu siap bila handphone itu nantinya akan hilang, yaa aku tidak ingin handphone milikmu dan milikku hilang, tapi fyi, besok kita ingin ke daerah yang ya bisa dibilang rawan perampokan, jadi, aku sudah bilang padamu dari sekarang.

Ingat yaa, pakaian serba putih, sampai sepatupun putih, dan jangan bawa tas dalam bentuk apapun. Oh iya! Pakai celana panjang, aku tahu kamu punya celana panjang warna putih, jadi kalau kamu membawa handphone, taruh saja di kantung celanamu, ok?

Ternyata suratku sudah sangat panjang ya, hahaha. Ok deh, besok aku jemput kamu jam..7? Nah iya jam 7 aja:) Seee you besok yaaaa. Iloveyou.

M.

Uh? Ini beneran Martin? Aku merasakan pipiku sudah sangat merah seperti tomat matang yang siap di panen. Sebenarnya tak yakin kalo itu Martin yang menulis, duh.

Tapi tunggu, kok, dia bisa tahu kalau aku tidur tadi? Huh? Apa dia menulis surat ini saat dia sudah sampai dirumahku dan mengatakan kalau aku sedang tidur? Entahlah, Martin ini ajaib.

Tapi, kenapa juga ya besok dia mau membawaku ke daerah yang rawan perampokan? Kenapa dia menyuruhku memakai baju serba putih? Dan yaTuhan, kenapa dia tahu aku punya celana panjang warna putih?

This is out of my mind.

Martin Garrix, anak ajaib? Duh kok kayak yang di film-film itu sih, aku jadi takut berada disekitar Martin. Mungkin aku bisa bercerita kepada Julian soal ini.

FlossyLaurrrr Heeeeyyy Julllyyy

Aku memang memiliki nomor ponsel Julian, kami bertukar nomor ponsel saat '12 hari tanpa Martin'.

Ting!

JulianJordan Hey Laur! What happened? xx

Julian memang sangat cepat membalas pesanku. Thats why i like him so much.

FlossyLaurrrr Aku ingin bercerita...

JulianJordan Shoot;)

FlossyLaurrrr Jadi, tadi saat aku makan malam, daddy memberikanku amplop, kata Brandon, amplop itu dari Martin, saat aku membaca suratnya, Martin menuliskan disitu kalau ia tahu aku sedang tidur tadi sore, dan aku memang benar sedang tidur, lalu Martin menuliskan disitu kalau ia tahu aku mempunyai celana panjang berwarna putih, dan aku besok malam ingin pergi bersama Martin, ia menuliskan kalau besok aku dan dia akan pergi ke daerah rawan perampokan. Aku rada merasa aneh sama dia, like, kenapa dia mau membawaku ke daerah rawan perampokan, dan kenapa juga dia bisa tau kalau aku mempunyai celana panjang putih dan aku sedang tidur?

Psycho [Martin Garrix fanfiction]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang