Truth revealed 2 (Wendy's POV); chp 5

487 45 5
                                    

"Kamu kenal Daeun?"

Tubuhku langsung menegang saat Joshua menanyakan hal itu. Aihhh apa dia mau mengaku dia yang membunuh Daeun? Dia tidak sadar ini diperpustakaan? Aku bisa saja melempar Joshua ke lemari buku yang berderet rapih itu.

Aku hanya mengangguk dan sepertinya Joshua menyadari kalau wajahku memucat.

"Aku ingin memberitahumu yang sebenarnya, percaya atau tidak percaya, aku akan memberitahukannya padamu."

Joshua menghela nafas sejenak. "Yeri itu juga pembunuh bayaran."

"Apa?"

"Yeri itu pembunuh bayaran."

"Joshua tolong jangan bercanda, aku pasti salah dengar, masa Yeri pembunuh bayaran."

"Aku tidak bohong."

Perutku sakit, aku harap saat ini telingaku tuli dan tidak mendengar apa yang diberitahukan Joshua.

"Kalau soal hal itu, aku tidak bisa mempercayaimu. Kamu sudah keterlaluan."

"Aku serius."

Tatapanku kosong, otakku blank.

Joshua melanjutkan. "Sebenarnya, aku sudah mengenal Yeri sebelumnya."

Argh sialaaan, tebakanku salah, aku malu rasanya mau mati saja.

"Gak usah gitu mukanya, udah lecek tambah lecek." ejek Joshua.

Maaf, tapi aku sedang tidak ingin meladenimu, malah aku mau membunuhmu sekarang ini.

"Apa kamu kenal keluarga Yeri? Apa kamu tau latar belakangnya? Kamu tau dia sekolah dimana? Kamu tau teman-temannya?" tanya Joshua beruntun.

Aku tersadar, aku tidak mengetahu apa-apa tentang Yeri. "Dia bilang, orang tuanya bekerja di luar negeri, Dia pernah memberitahuku tentang sekolahnya tapi sepertinya aku lupa."

"Kamu bilang kalian berteman baik."

"Memang, tapi belakangan ini dia jarang terlihat makanya waktu itu kami bertemu dan dia mengajakku untuk makan kue di apartemennya. Saat aku datang, kamu sudah membunuhnya" jawabku datar dengan menatap lurus ke kedua mata Joshua.

Mungkin tatapanku seram jadi Joshua langsung membuang muka lalu menjawab dengan agak gemetar. "Ya, kan sudah dibilang aku itu disuruh."

Joshua cepat-cepat menjelaskan. "Orang tua Yeri adalah klien dari seorang pembunuh bayaran yang sudah ahli, lebih tepatnya orang itu adalah gurunya Nahyun dan Minhyuk."

Aku tetap mendengarkan, percaya tidak percaya.

"Orang tua Yeri sering menggunakan jasa pembunuhan, peneroran dan penyadapan pada orang itu lalu seiring berjalannya waktu, mereka memutuskan untuk meminta orang itu sebagai gurunya Yeri agar Yeri bisa melakukan hal-hal seperti itu dan mereka bisa menyuruh Yeri yang melakukan tugas untuk membunuh ataupun meneror orang-orang yang masuk blacklist orang tuanya."

Aku menahan nafas, kenapa Yeri tidak pernah menceritakannya?

"Lalu, saat Yeri memulai tugas pertamanya saat umur 12 tahun. Dia akhirnya membunuh seseorang."

"Be-berarti, Yeri baru saja menjadi pembunuh bayaran?"

Joshua mengangguk. "Tapi dia melakukan kesalahan."

Aku menahan nafas, rasanya sesak.

"Dia salah membunuh orang dan orang tuanya kecewa padanya. Pihak orang yang terbunuh itu adalah adik dari rival bisnis orang tua Yeri. Mereka ternyata tau dan berusaha membunuh orang tua Yeri."

Death the kidTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang