13

833 59 2
                                    

-||-



M o o d
B r e a k e r



-||-



They try to get at me, behind your back.
-Justin Bieber, All bad.



-••-



KEESOKAN harinya aku terbangun dengan kepala yang berat, merasa sangat pusing sekali. Terasa mataku juga perih.

Aku baru ingat, setelah semalam Dane berperilaku seperti itu padaku, aku menangis menahan sakit. Baru jatuh cinta saja sudah dijatuhkan seperti ini. Ck, aku tersenyum miris.

Lalu aku berjalan ke meja rias, ingin melihat bagaimana penampilanku saat ini. Aku meringis merasakan rasa pusing yang lumayan sakit, mungkin ini efek aku menangis semalaman hingga aku akhirnya ketiduran.

Aku melihat penampilanku di depan kaca. Tersenyum getir, lihat, lihat dirimu B. Betapa menyedihkannya kau, mata sembab karena habis nangis semalaman, rambut yang acak-acakan seperti singa, hidung yang sangat merah. Poor you, Bibel.

Bahkan belum tentu Dane memikirkanmu dan kau menangisinya semalaman. Kau hanya membuang-buang waktumu saja, B!

Aku melihat jam di dinding kamarku, jam 5. Waktunya subuh, sebaiknya aku Shalat dulu, untuk menenangkan hatiku.



-••-



Setelah aku shalat, rasa pusing masih menghinggapi kepalaku.

"Sshh, kenapa rasanya sakit sekali." Aku meringis sambil memegangi kepalaku, lalu berjalan ke arah dapur ingin mengambil obat dari kotak P3K disana.

Aku meminum 2 advil, untuk meringankan rasa sakit yang ada di kepalaku. Semoga saja selang beberapa waktu nanti, pusing dikepalaku hilang. Lebih baik aku kembali tidur, lagi pula aku juga tidak tahu apa yang ingin aku lakukan hari ini. Malas sekali rasanya.



-••-



"Urgh, silau sekali." Kataku sambil merenggangkan tubuh.

Aku terbangun karena merasa sesuatu menyilaukan mataku. Sepertinya sudah siang, tapi sungguh, saat ini tempat tidur, selimut, dan ruangan ber-AC sangat nyaman sekali. Rasanya aku tidak ingin bangun dari tempat tidur, ingin terus bergelung di dalam selimut yang sangat nyaman ini.

Pantas saja cahaya yang masuk ke kamarku sangat silau, bagaimana tidak. Sekarang sudah jam 10.

Sudah berapa lama aku menghabiskan waktuku disini ya? Aku kangen Mama dan Papa. Lalu aku mengambil ponselku yang terletak di atas nakas.

"Loh, kok mati ya? Sepertinya baterainya habis." Aku beegumam pada diriku sendiri, lalu bangun dan men-charge ponselku.

Kira-kira 10 menit ponselki di-charge ponselku baru menyala.

Belum lama ponselku menyala sudah banyak pesan, e-mail, dan panggilan tidak terjawab di notifications.

Aku cek satu persatu, kebanyakan e-mail dari kantor yang mengirimkan aku pekerjaan. Papa tidak tahu tentang ini. Aku menyembunyikannya dan berkompromi dengan sekretarisku, dia terus memgirimiku e-mail pekerjaan dan aku sangat senang dengan itu.

Kalau aku tidak berkompromi dengannya bisa mati kebosanan aku disini. Ck, Papa belum tahu saja anak semata wayangnya ini benar-benar cerdik. Aku tersenyum bangga pada diriku sendiri.

A DestinyTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang