4*

868 53 1
                                    

Aku membuka mata ku dan melirik jam yang menggantung di dinding. Pukul 06.45 . Astaga! Apa aku tidak salah lihat?! Sekarang sudah pukul 06.45 ?! Aku harus segera pergi ke kantor.

"Ameta! Kenapa kau tak membangunkan aku?"

Aku bergegas menuju kamar mandi dan meninggalkan Ameta yang masih tertidur. Aku tak ingin membuang waktu ku,jadi aku hanya mandi sekitar 10 menit saja. Saat aku keluar dari kamar mandi Ameta masih dalam posisi semula. Ya,tidur di kasur sambil memunggungi ku.

Aku mengenakan celana,kemeja,kemudian jas ku. Setelah kurasa sudah rapi,aku berjalan mendekati Ameta di tempat tidur.

"Me,apa kau tidak kerja hari ini?"

Tapi dia hanya diam. Aku menyentuh tangannya,dan tangannya sangat dingin. Astaga apa yang terjadi? Apa dia demam? Aku menyentuh keningnya yang juga dingin. Dan baru ku sadari kalau seluruh tubuhnya sudah menggigil sekarang.

"Z-zayn"

Dia menyebut nama ku,tapi matanya tetap terpejam. Tak ingin berlama-lama membiarkannya kedinginan,aku segera mengangkat tubuhnya menuju halaman rumah.

Setibanya di halaman aku mencari keberadaan Mr. Sam. Dia adalah supir ku.

"Tuan? Ada apa ini?" Akhirnya Mr. Sam datang.

"Cepat siapkan mobil ku! Dan bawa kami ke rumah sakit keluarga Alan!"

Mr. Sam hanya mengangguk dan berlari menuju garasi.

***

Saat ini aku sedang menunggu dokter keluar dari kamar perawatan Ameta. Aku sangat binggung,khawatir,takut. Aku khawatir kalau Ameta kenapa-napa. Aku takut Dady tau kalau Ameta masuk rumah sakit. Dan aku binggung harus bilang pada siapa sekarang.

Aku mengambil ponsel dari saku celana dan mencari nomor telvon Harry. Ya,mungkin dia dapat membantu ku sekarang. Karena dia adalah adik ku yang sangat mengerti bagaimana diri ku.

"Har,kau dimana?"

"Aku ada di kantor Zayn. Kenapa kau belum datang juga sampai sekarang?"

"Apa kau bersama Dady?"

"Tidak,Dady sedang berada di ruangannya sekarang"

"Syukurlah! Kau harus ke rumah sakit keluarga Alan sekarang!"

"Rumah sakit keluarga Alan? Untuk apa? Bukankah itu rumah sakit milik Dady-nya Ameta?"

"Nanti akan ku beri tau! Sekarang cepat ke mari!"

"Baiklah Zayn"

Aku menutup sambungan telvonnya. Sekarang aku sedikit lega karena akan ada yang membantu ku. Tapi bagimana kalau Dady dan Dady David tau kalau Ameta masuk rumah sakit? Ya tuhan,aku sangat takut sekarang.

"Zayn?"

"Harry! Akhirnya kau datang!"

Aku langsung memeluk Harry,dan segera melepasnya.

"Siapa yang sakit Zayn?"

"Ameta" Jawab ku singkat sambil menunduk.

"Astaga! Kakak ipar sakit?"

Aku hanya mengangguk.

"Kau harus tenang Zayn. Tak perlu khawatir"

"Terimakasih Har. Apa Dady tau kalau kau kemari?"

"Tenang saja Zayn,Dady tidak tau"

Tak lama kemudian Dokter dan 2 orang susternya keluar dari ruang perawatan.

Once In a Lifetime // Zayn MalikTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang