1*

2.1K 63 1
                                    

Hay ! Nama ku Zayn malik,aku tinggal bersama orang yang selalu berisik,suka marah-marah gak jelas,yang tak lain adalah istri ku. Walau begitu,dia adalah gadis yang tidak manja,tidak cengeng,dan yang jelas dia mencintai ku setulus hati,walau dia malu mengakuinya. Lupakan gadis bodoh itu. Sekarang akan ku jelaskan dimana aku bekerja. Aku bekerja di kantor Dady ku,yang berjarak sekitar 2 meter dari rumah ku. Biasanya aku berangkat pukul 7 pagi,dan pulang pukul 9 malam,itu pun kalau tidak rapat. Kalau ada rapat,biasanya aku pulang pukul 11 malam.

"Zayn! Cepat sarapan!" Kenapa dia terburu-buru sekali! Baru saja aku selesai mandi,sudah di ajak sarapan saja.

"Zayn?! Kenapa kau lama sekali?! Apa kau memakai make up" Tiba-tiba dia sudah berada di depan ku. Bahkan dia mengejek ku sambil tertawa.

"Kau tau aku baru selesai mandi bodoh! Kenapa kau terburu-buru sekali?!"

"Aku tidak bodoh Malik! Dan aku punya nama! Jadi jangan panggil aku bodoh!"

"Baiklah nona Ameta! Tapi,lebih baik kau bersabar dulu! Aku masih memakai baju!"

"Tapi kau lama sekali Zayn! Sini ku kancingkan kemeja mu!"

Lalu dia berjalan mendekati ku dan mengancingkan kemeja ku dari bawah sampai atas. Setelah sampai kancing terakhir,aku langsung menarik pinggangnya sampai tak ada lagi jarak antara kami.

"Zayn! Lepaskan! Sekarang sudah siang,dan kau ha-"

Tak ingin dia melanjutkan ocehannya,aku langsung mencium bibirnya kasar. Awalnya dia terlihat kaget,namun lama-kelamaan dia membalas ciuman ku. Semakin lama ciuman kami pun semakin panas,gusar,dan tak terkendali.

"Cukup Zayn! Sekarang kita sarapan" Ucapnya sambil mengatur nafasnya.

"Baiklah sayang" Lalu kami pun keluar kamar beriringan. Menuruni tangga,dan menuju meja makan yang terletak di dapur. Aku duduk di kursi yang bersebrangan dengan Ameta.

Selesai sarapan,aku pun keluar rumah bersama Ameta. Asal kalian tau,Ameta juga bekerja. Dia bekerja di rumah sakit milik Dadynya dan dia menjadi salah satu Dokter disana. Maka dari itu,dia bisa mencukupi kebutuhan hidupnya tanpa meminta pada ku.

"Aku berangkat"

"Hati-hati Zayn" Aku hanya mengangguk dan berjalan menuju mobil,begitu juga dengannya.

***
"Selamat pagi Zayn"

"Selamat pagi dady"

"Kau selalu berangkat pagi sekali Zayn,apakah kau tak ingin menghabiskan pagi mu bersama istri mu heh?" Kenapa Dady bilang seperti itu? Bahkan dia tau bahwa aku tak menginginkan pernikahan ini!

"Kau bilang semua karyawan harus berangkat tepat waktu bukan? Dan aku juga karyawan mu dad"

"Tapi kau karyawan special ku Zayn. Jadi kau boleh datang terlambat jika itu untuk istri mu"

"Dady! Kau tau kalau aku tak mencintainya! Jadi untuk apa membuang waktu ku hanya untuknya?"

"Zayn! Jaga sikap mu! Dia adalah istri mu! Dan kalian sudah menikah 1 tahun yang lalu! Kau harus belajar mencintainya!" Aku sudah biasa di bentak Dady hanya gara-gara gadis sialan itu.

"Aku tau" Aku langsung pergi meninggalkan Dady di teras kantor,dan berjalan menuju ruangan ku.

Kenapa Dady selalu membanggakan gadis itu?! Apa hebatnya dia? Dia hanya bisa berteriak setiap pagi,dan itu tak perlu di banggakan! Tapi setiap kali aku bertanya pada Mom kenapa Dady sangat sayang pada gadis itu,Mom hanya menjawab "Zayn,dia gadis yang baik jadi sudah sepantasnya dia mendapatkan kasih sayang dari Dady mu" Apakah mengomel setiap hari itu di bilang baik?

Once In a Lifetime // Zayn MalikTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang