14*

649 44 3
                                    

Ameta P.O.V

Aku membuka mata. Dan melihat ke sekeliling ku. Dimana aku? Tempat ini gelap. Tidak ada sumber cahaya sama sekali. Aku kembali menginggat kejadian sebelumnya. Ah,aku ingat. Mobil ku mogok,dan kepala ku terasa sakit. Astaga,dimana ini? Apa seseorang telah menculik ku?

"Zayn!"
Teriak ku.

Aku ingin beranjak dari kursi yang ku duduki. Tapi sayang,tangan dan kaki ku diikat sangat kuat.

Tiba-tiba pintu terbuka,dan seseorang datang. Aku tak mengenalnya. Dia berwajah menyeramkan,dan ada banyak luka di wajahnya. Ya tuhan,siapa dia?! Dia terus berjalan mendekat. Sesampainya di depan ku,ia langsung mendaratkan pukulan keras di pipi ku.

"Rupanya sudah bangun dari tidur panjang mu nona"
Ujarnya sambil mengangkat dagu ku.

"Apa mau mu! Cepat lepaskan aku!"
Teriak ku.

"Kau berani berteriak heh?!"
Kemudian ia kembali mendaratkan pukulan di dekat bibir ku.

Aku hanya dapat menunduk sambil menahan rasa sakit ini. Ia kembali mengangkat dagu ku.

"Uh,maafkan aku nona cantik. Aku tak bermaksud melukai wajah manis mu itu. Siapa nama mu sayang?"
Ujarnya.

Aku hanya diam.

"Siapa nama mu?!"
Dia kembali membentak.

"Kau tidak perlu tau nama ku bodoh!"

Dan yang ketiga kalinya,dia memukul wajah ku.

Aku yakin wajah ku sudah tak berbentuk sekarang. Rasanya sangat sakit,dan semakin sakit. Aku terus menunduk,sambil menahan air mata dan rasa sakit ini. Hati ku terus memanggil nama Zayn. Dimana dia? Apa dia tak mencari ku?

"Menangislah jika itu dapat menyembuhkan luka mu"
Ujar pria itu.

"Heh,aku tak selemah itu"

"Benarkah?"

Dan lagi-lagi ia memukul ku. Dan ku rasa,sekarang darah sudah mengalir di wajah ku.

"Dimana rumah mu? Ku rasa kau wanita kaya"
Ujarnya lagi.

Aku hanya diam dan terus menunduk.

"Apa kau bisu heh?!"

"Cepat lepaskan aku!"
Aku kembali berteriak.

"Tak semudah itu sayang"

Pria itu mengeluarkan sesuatu dari sakunya. Dan betapa terkejutnya aku saat mengetahui ponsel ku berada di genggamannya.

"Apa kau punya suami?
Oh,iya. Tadi kau menyebutkan nama Zayn. Pasti dia keluarga mu. Aku akan mencari kontaknya"

Pria itu terus menggeser layar ponsel ku. Mungkin dia mencari nomor telfon Zayn.

"Kau simpan kontaknya dengan nama apa heh?!"

Aku hanya diam.

"Jawab aku atau aku akan membunuh mu!"
Ujarnya sambil mengarahkan pisau ke leher ku.

"Idiot Boy"
Jawab ku sedikit ketakutan.

"Idiot boy? Siapa itu Zayn? Kenapa kau menyimpan kontaknya dengan nama seperti itu?!"
Ujarnya dengan pisau yang masih berada di dekat leher ku.

"Dia suami ku"

"Kau adalah istri yang kurang ajar"
Ujarnya sambil tersenyum sinis.

"Ameta? Dimana kau?! Aku mencemaskan mu"

Once In a Lifetime // Zayn MalikTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang