Raviola's pov
Degh.......
Jantungku berdegup kencang. Sangat kencang. Aku takut!!
YaTuhan, mimpikah aku?? Siapa laki laki ini? Mengapa dia berbicara seperti itu??? Sungguh dia membuatku takut!
Tak terasa air mulai memburamkan pandanganku. Entahlah, aku hanya merasa sakit ketika dia membentakku seperti itu. Dan tangannya yang mencengkram wajahku, sungguh! Itu menyakitkan sekali !
"Maaf tuan, tolong lepaskan saya. Tolong jangan sakiti saya. Saya takut" ucapku lirih. Sangat lirih.
"Tidak! Jangan pernah minta aku untuk melepasmu! Aku tidak bisa!" jawabnya dingin. Namun lebih lembut dari sebelumnya.
Aku menundukkan kepalaku. Sudah tidak ada harapan. Sepertinya hidupku memang akan berakhir tragis ditangan lelaki arrogan ini. Air mataku terus turun menangisi kesialanku. Pertama ibuku pergi meninggalkanku dan ayah. Setelah itu ayah mati bunuh diri. Setelah itu aku harus berjuang mengumpulkan kardus setiap hari demi menyambung hidup. Setelah aku mendapat pekerjaan, aku malah bekerja di tempat sialan itu. Dan sekarang? Aku harus diculik tanpa alasan oleh seorang pria yang bahkan aku tidak kenal? Astagaaaa!! Bunuh saja aku! Aku tidak kuat lagi !
Cengkramannya melemah. Aku mendongakkan kepalaku dan mendapati rahangnya semakin menegang. wajahnya terlihat frustasi dan khawatir(?) matanya semakin menggelap seakan ingin menelanku masuk kedalamnya. dilepasnya cengkramannya dari wajahku, lalu dia kemudian memelukku erat sekali seakan takut aku akan meninggalkannya.
"Aku.. aku minta maaf sayang~ aku tidak bermaksud untuk membentakmu seperti itu, aku hanya takut untuk kehilanganmu. Aku mohon sayang jangan pernah tinggalkan aku." bisiknya lirih.
Entah mengapa, tangisku semakin pecah. Perasaanku begitu aneh saat ini. Aku bingung, aku marah, aku kesakitan, tapi disisi lain aku merasa tenang, aman dan nyaman bersama laki laki ini. Dia semakin mengeratkan pelukannya padaku, mengelus lembut rambutku dan menciumi puncak kepalaku bertubi tubi. Kali ini aku tidak menolak. Aku sudah terlalu lelah untuk memberontak. Tenagaku benar benar telah terkuras habis.
"Sssstttt... aku mohon berhentilah menangis! Sungguh itu akan amat sangat melukaiku!! Aku bersumpah akan melakukan apapun agar kau tetap disisiku. Agar kau bahagia bersamaku. Agar kau menerimaku sebagai matemu! Sungguh aku mencitaimu. Sangat!!" Pria ini terus memelukku, dan terus mengusap punggungku hingga aku mulai merasa tenang. Semakin lama aku makin merasa nyaman. Mataku terasa amat berat karna tangisan ini. Dan akhirnya aku tertidur dalam pelukan lelaki ini.
Rando's pov
Sungguh, rasanya mau mati saja ketika melihat wanitaku menangis akibat ulahku. Betapa bodohnya mulut ini!!
'Bodoh! Kau apakan mate ku? Lihat! Kau membuatnya menangis! Kalau sampai dia merejectku, akan ku pastikan kau tidak akan hidup tenang'
Ah, serigala bodoh itu lagi~ kenapa dia selalu saja mengganggu kehidupanku? Apa dia pikir aku tidak tersiksa ? Aku juga merasa tersiksa karna ulah mulut bodohku ini !Ku putuskan mindlinkku dengannya sebelum dia membuatku lebih pusing lagi dari ini. Aku harus menenangkan wanitaku.
"Sssstttt... aku mohon berhentilah menangis! Sungguh itu akan amat sangat melukaiku!! Aku bersumpah akan melakukan apapun agar kau tetap disisiku. Agar kau bahagia bersamaku. Agar kau menerimaku sebagai matemu! Sungguh aku mencitaimu. Sangat!!" Aku terus berusaha menghentikan tangisnya itu. Aku terus memeluknya, membisikan berbagai hal padanya, mengusap punggungnya hingga pada akhirnya ku dengar suara nafas yang mulai teratur dari wanitaku ini. Syukurlahh~
Aku mengubah posisinya agar dia berada di pangkuanku, tanganku terus memeluknya sampai pada akhirnya aku dan wanitaku ini tiba di mansionku, mansion kami.
Aku menggendong gadisku ini dengan gaya bridal. Entah perasanku saja, atau memang tubuhnya ringan sekali? aku bersumpah, setelah ini Aku harus memberinya banyak makan sampai dia gemuk! Aku tidak mau memiliki mate yang kurus seperti ini. Sungguh!
aku menurunkan gadisku diranjangku, ranjang kami. Kuperhatikan setiap inchi di wajahnya. Cantik! Betapa cantiknya wanitaku ini~ mata, hidung dan astaga, bibirnya itu sungguh menggodaku untuk segera melumatnya sampai dia kehabisan nafas! Dia terlalu menggemaskan buatku, astaga!!
'Cepat tandai dia!! Aku tidak mau unmated wolf lain datang dan mengambilnya dariku!!'
ah! Aku menyesal membuka mindlinkku dengan Gazelle-wolfku-. Serigala tua bawel itu bisa mengoceh sepanjang hari kalau begini caranya. Dan lagi, dia terus mendesakku agar aku segera menandai mateku, dan mengklaimnya menjadi miliku. Namun aku menolaknya. Aku ingin mengklaimnya ketika sudah sampai waktunya nanti. Ketika dia siap melakukannya denganku. Ketika dia tau dan bisa menerimaku dengan keadaanku.Gazelle terus meraung raung dan memaksa agar aku menandai mateku, namun dengan sekuat tenaga, aku menguncinya. Aku memutus mindlink ku dengan serigalaku itu (lagi). Kemudian Aku bergegas membersihkan diri dan merebahkan tubuh disebelah gadisku. Aku memeluknya erat. Amat sangat erat. Aku sangat takut saat aku terbangun nanti, dia sudah meninggalkan tempat tidur ini dan pergi lari dariku. Sungguh aku tak akan pernah mau itu terjadi.
Raviola's pov
Aku mengerjapkan kedua mataku ketika sinar matahari menerobos masuk dari jendela dan menerpa wajahku. Aku merasakan sakit pada seluruh persendianku karna semua perlawanan yang aku lakukan semalaman. Dan lagi, pinggangku terasa kebas karena ada sebuah lengan yang kekar melingkar disana. Demi neptunus, lengan itu berat sekali !!
Hey tunggu, apa tadi kubilang? Lengan? Kekar? Lengan siapa itu???
Spontan aku menoleh, dan mendapati pemilik lengan itu tengah tertidur pulas. Aku berusaha melepaskan diri, menggeliat dan mencoba melepaskan lengan kekar itu dari pinggangku."Hey! Berhentilah bergerak atau aku akan memasukimu sampai kau lemas! Kau telah membangunkan sesuatu dibawah sana!" Ucapan laki laki itu sontak membuatku berhenti dari aktivitasku tadi.
"Dimana aku? Siapa kau?" Ucapku tanpa menggerakan tubuhku. Sungguh aku takut akan ucapan vulgarnya itu. Dia sangat menakutkan!
"Kau berada di rumahku, rumah kita. Dan aku adalah kekasihmu. Sekarang kembalilah tidur!" ucapnya sarkastik.
"Maaf, tapi seingatku, aku tak memiliki kekasih. Dan ini bukan rumahku. Bisakah kau melepaskanku? Aku ingin pulang!" Aku merasa rengkuhan di pinggangku semakin erat setelah aku mengucapkan kalimat itu. Oh Tuhan~ ada apa dengan laki laki ini?
"Aku kekasihmu! Ini rumahmu! Dan aku tidak akan pernah membiarkanmu pergi kemanapun!" Desis laki laki itu.
"Aku bilang aku tidak punya kekasih! Aku menolak diperlakukan seperti wanita murahan!"
"Dan biar ku ulang sekali lagi. Aku adalah kekasihmu. Lelakimu. Dan kau adalah milikku! Sekarang kembali tidur atau aku bersumpah kau tidak akan tidur lagi seharian karna aku akan memasukimu sampai kau lemas dan tak ingat lagi cara untuk tertidur karna kau akan kelelahan dengan permainanku yang tidak akan pernah berakhir!"
Sontak aku menoleh ke arahnya. Mataku membulat total melihatnya dan dada bidangnya yang tidak tertutup kain lengkap dengan seringai mesumnya. Aku kembali memalingkan wajahku darinya. Ini gila!! Oh astaga! Bagaimana aku bisa keluar dari rumah ini? Otakku terus berfikir keras bagaimana caranya untuk melepaskan diri dari orang ini, pergi jauh se jauh jauhnya sampai dia tidak bisa menemukanku lagi.
"Hey! Jangan pernah berfikir hal hal konyol didalam otak cantikmu itu! Aku sudah bilang kan kalau aku tidak akan melepaskanmu? Kau tidak akan pernah pergi kemanapun. Ingat itu!"
Ucapannya membuatku telak. Mengapa dia bisa mengetahui isi kepalaku?? OhTuhan! Bantulah aku!!!
__wolf's mate__
#edited
![](https://img.wattpad.com/cover/53207654-288-k397997.jpg)
KAMU SEDANG MEMBACA
Wolf's Mate
Manusia Serigalapertemuan seorang alpha dari dark pack dengan seorang gadis bermata biru laut membuat kehidupannya berubah drastis. WARNING!!! CERITA INI MENGANDUNG BANYAK UNSUR KEKERASAN, FIKSI DAN KHAYALAN, DAN BANYAK ADEGAN 18+ MOHON BIJAK DALAM MEMBACA!