VII

15.4K 937 18
                                    

Serigala itu masih ada di atas tubuhku. Dia menyeringai. Menampakkan gigi gigi taringnya seakan menunjukan kalau dia bisa memakanku kapanpun dia mau. Oh Tuhan tolong aku!!! Aku mohon!!! Aku sungguh sangat takut saat inii !

Aku menutup mataku. Merasakan Tubuhku yang mulai bergetar hebat. Aku takut. Sungguh aku sangat amat takut. setitik air mata mulai menuruni pipiku. Semakin lama air mataku semakin deras membanjiri wajahku. Aku takut. Aku takut kalau hidupku akan berakhir tragis. Bahkan lebih tragis dari ayah yang meminum cairan pencuci piring. Bagaimana kalau aku dimakan, dilumat, dihancurkan, dan kepingan tubuhku tidak lengkap saat aku ditemukan? Bagaimana kalau aku hidup tapi dengan tangan atau kaki yang tak lengkap akibat dimakan serigala? Bagaimana iniiii????

Kudengar suara geraman yang ku yakin berasal dari serigala di hadapanku ini. Dia menggeram seolah menunjukan kuasa. Dia seperti tidak menyukai tangisku. Pelan tapi pasti, kupaksakan tangisanku berhenti. Aku takut kalau aku terus menangis, serigala ini akan kesal dan mencabik cabik tubuhku dengan sadis.

Perlahan, Kurasakan deru nafas hangat mulai menyapu wajahku saat ini. Serigala itu mulai menciumi setiap inchi dari wajahku. Aku semakin menegang. Air mataku semakin deras mengaliri wajahku.

"Ssssttttt~ ku mohon berhentilah menangis! Aku benci melihat itu!! Ku mohon Jangan takut! Aku tidak akan pernah menyakitimu! Aku sangat mencintaimu!!"

Suara itu...... suara bariton yang berat. Suara yang mulai familiar ditelingaku yang ku yakin adalah milik laki laki itu. Laki laki yang telah membawaku kesini dan memenjarakanku disini. Tapi apa aku tidak salah mendengar?? Suara itu benar benar berasal dari serigala dihadapanku ini. Dan entah kenapa Suara itu terdengar begitu lirih dan.......memohon (?)
Ku beranikan diri untuk membuka kedua mataku. Mataku bertemu dengan bolamata abu abu itu. Dia menatapku dalam, kemudian mencium keningku. Lalu turun ke kedua mataku yang mulai membengkak akibat tangisanku. Lalu turun menuju pipiku. Mengecupnya satu persatu dengan amat lembut. Perlahan kurasakan bulu bulu di tubuhnya mulai menghilang. Aku kembali menghirup aroma mint yang menguar dari mulutnya sedang dia terus melanjutkan kegiatannya. Dia terus menciumi setiap inchi dari wajahku. Entah setan mana yang merasuki ku, aku terpenjam dan menikmati setiap sentuhan bibirnya yang begitu memabukkan. Ciumannya mulai beralih menuju bibirku. Dia berhenti sejenak seakan meminta izinku. Aku diam seolah mengizinkan. Hingga akhirnya dia melanjutkan ciumannya di bibirku. Ciuman yang dalam dan lembut. dia memainkan bibirku dan menggigitnya kecil. Aku tersentak dan membuka sedikit mulutku. Dia memanfaatkannya dan mulai memasukan lidahnya kedalam mulutku, Menyesap lembut bibirku dan mengabsen setiap inchi dari mulutku. Aku mulai merasa kehabisan nafas. Ku dorong dada bidangnya yang menempel pada tubuhku agar dia melepas ciumannya.
Oh tidak!!! Apa itu??? Aku merasakan sesuatu benda keras tengah menekan pangkal pahaku. Aku semakin mendorong tubuhnya dan berhasil. Dia melepas ciumannya padaku dan menatapku intens.

"Kau rasakan itu? Hanya dengan memikirkanmu saja milikku menjadi sekeras batu. Apalagi jika aku menciummu dalam keadaan seperti ini? Aku bersumpah bahwa setengah diriku mulai kehilangan kendali saat ini!" Lelaki itu berbisik didepan wajahku membuat wajahku merah padam. Dia kembali mencium bibirku seakan tak ada hari esok. YaTuhaan~ mengapa laki laki ini begitu vulgaar???
Aku memberontak dan berusaha melepaskan diri dari bawah tubuhnya. Aku mendorong kuat tubuhnya namun nihil. Badannya seperti balok kayu yang berat namun lembut. Aku terus berusaha menyingkirkannya sampai aku tersadar sesuatu. aku menatap kebawah dan mendapati bahwa Laki laki itu, Dia... dia... DIA TIDAK MENGENAKAN PAKAIAN APAPUUN!!!!

aku mematung. Tubuhku membeku seketika. Yang aku rasakan hanya panas yang mulai menjalar di pipiku.
Kudengar tawanya mulai menggelegar. Dia tertawa lepas dan mulai beranjak dari atas tubuhku. Dia lalu berjalan menuju walk in closet tanpa merasa malu. Laki laki itu mengambil sepotong boxer dan mengenakannya tepat dihadapanku. Aku bersumpah wajahku saat ini sudah pasti lebih merah daripada tomat!!! Apa dia tidak merasa malu?? Dasar laki laki mesum!! Dia kembali menghampiriku yang masih diam mematung lalu duduk disampingku. Aku perlahan beringsut menjauh. Namun lagi lagi tangan kekarnya merengkuh pinggangku. Menahanku agar aku tetap diam ditempat.
"Begitulah keadaanku setiap aku kembali dari wujud serigalaku." Ucap laki laki itu. Aku semakin terpaku atas ucapannya. jadi benar tadi dia berubah? Jadi laki laki ini adalah siluman?? Oh Tuhan!! Dosaku apa sampai aku harus disini bersama siluman yang menakutkan ini??? Aku terdiam tak mampu berkata apapun. Aku takut. Aku malu. Dan aku bingung harus berbuat apa.

"Hey! Aku bukan siluman! Kau tau? Aku ini adalah werewolf. Makhluk yang mungkin hanya akan kau dengar dalam dongeng dongeng pengantar tidur. Tapi aku bersumpah bahwa aku ini nyata. Ada. Dan bukan hanya sekedar hayalan liar remaja."

Aku masih diam. Setengah dari diriku mengatakan bahwa ini adalah ilusi. Tapi ilusi mana yang terasa begitu nyata? Dimulai dari tragedi penculikanku yang mengharuskanku terjebak di tempat ini, sampai laki laki siluman serigala yang mengaku dan mengklaimku sebagai miliknya. Ah! Kepalaku!!!

Tiba tiba laki laki disebelahku ini menyentuh lembut daguku, kemudian mengarahkan wajahku menghadapnya.

"Maukah kau mendengarkan penjelasanku?" Katanya lembut.

Entah apa, aku merasa seperti terhipnotis. Aku hanya mengangguk dan kemudian kembali diam. Jangan tanya mataku. Mataku yang tak bisa diajak berkompromi ini terus terpaku pada mata abu abu miliknya. Indah. Sangat indah. Aku bahkan tidak pernah membayangkan ada bola mata lain yang lebih indah dari itu.

"Mau kah kau berjanji? Berjanji untuk tidak takut padaku? Berjanji untuk tetap bersamaku saat kau sudah mengetahui tentangku?" . Aku hanya diam. Bagaimana aku bisa berjanji untuk tidak takut padanya sedangkan saat ini aku tengah merasa takut??
Dia mencium bibirku sekilas dan mulai bercerita.

"baiklah, aku mulai. Namaku Laurentius Caesarando. Aku adalah Alpha dari pack ini. Dan yang kau lihat tadi Adalah benar diriku. Aku adalah werewolf. Aku bukanlah siluman seperti yang kau fikirkan. aku memiliki serigala didalam diriku. Dan kau barusaja bertemu dengannya. Dia juga memiliki nama. Namanya adalah Gazelle. Dia wolfku. Dan kau? Kau adalah Lunaku. Kekasihku. Milikku. Seseorang yang telah ditakdirkan moon goddess untuk selalu bersamaku. Aku akan lemah tanpamu. Jangan pernah takut padaku. karna aku bersumpah bahwa aku tidak akan pernah menyakitimu dan tidak akan pernah membiarkan seseorang menyakitimu. Aku bersumpah akan merobek jantung siapapun yang menyakitimu. Jika kau tersakiti, aku juga merasakan itu. jika kau pergi meninggalkanku, aku bisa gila dan pack ini sudah bisa kupastikan hancur seketika. Dan jika kau mati aku adalah orang pertama yang akan segera menyusulmu. Karna aku tidak akan pernah mau kehilanganmu. Aku sungguh mencintaimu."

__ wolf's mate__

#edited

Wolf's MateTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang