Chapter 2

69 4 0
                                    

28 Desember

Ini adalah malam yang dingin. Aku sedang duduk di kasurku dengan secangkir hot chocolate, laptop yang menyala, dan selimut yang melilit tubuhku. Tidak ada alasan mengapa malam ini lebih dingin dari malam yang sebelumnya.

Lalu, hp ku mulai berdering,  menandakan ada yang memanggilku. Aku bergegas melepaskan selimutku dan membiarkannya tergeletak di lantai. Menaruh hot chocolate ku diatas meja tidurku, dan menerima panggilan.

"Halo Edeline"

"ya, ada yang ingin kau bicarakan Lex?"

"tidak, aku hanya ingin mengundangmu besok malam di rumahku?"

"apakah kau ingin merayakan ulang tahunmu?"

"tidak, kau lupa dengan tanggal ulang tahunku ya?"

"lantas?"

"sebentar lagi tahun baru, aku ingin mengajak beberapa dari kalian datang ke rumahku dan merencanakan sesuatu yang bisa dilakukan di malam tahun baru. Lebih tepatnya, aku ingin membuat pesta tahun baru yang dirayakan bersama kalian. Ini bukan pestaku, ini pesta kita. Tapi itu juga jika kau mau"

"ya tentu aku mau, Jam berapa aku harus tiba disana?"

"kau bisa datang kapanpun kau bisa. Besok kita hanya akan merencanakan dan menghias rumahku."

"baiklah sampai jumpa besok, daa"

Aku mematikan teleponku dan menghabiskan hot chocolateku sebelum dingin.

Aku turun membawa gelas kotorku dan menaruhnya di dapur. Aku mencari mom, tetapi aku tidak menemukannya. Mungkin Ia sedang mandi atau mungkin sedang tidur. Aku lagsung menuju kamar mom dan mengetuk pintu kamarnya.

"knock knock, mom! mom!"

tidak ada jawaban, dan aku terus mengulangnya sampai tiga kali. namun tetap tidak ada jawaban. Karena tidak ada jawaban sama sekali, aku langsung membuka pintunya. Aku tidak melihat batang hidung nya. Kemana mom?

Aku melesat ke depan kulkas, siapa tahu ia menempelkan pesan untukku di pintu kulkas. Ternyata tidak ada pesan darinya untukku. Aku membuka kulkas dan menemukan satu kaleng coca-cola. Aku juga sempat membuka pintu lemari di sebelah kulkas tempat mom menaruh makanan ringan. Aku mulai mencari sesuatu untuk dimakan.

Setelah mengacak-acak, maksudku mencari sesuatu untuk dimakan. Aku menemukan satu plastik oreo, entah punya siapa. Saking laparnya aku langsung membuka plastik oreonya dan melahap satu persatu. Aku mengambil oreo dan coca-colaku dan menaruhnya di meja depan tv. Mulai menyalakan tv dan mencari acara yang bagus. aku terus mengulang tombol-tombol yang sama, berharap iklan sudah selesai dan acara tv yang bagus mulai. tapi, semua acara tv nya mebosankan. Karena ya, aku tahu, sudah lewat jam 9, tidak adalagi acara tv yang seru untuk ana-anak seusiaku.

Aku menunggu mom pulang. Entah kemana perginya. Aku sangat mengantuk dan mulai menghabiskan oreo terakhirku dengan mata sayup-sayup. Aku tidak tahu lagi apa yang terjadi sehabis itu. Aku sudah bermimpi, mungkin.










WAITINGTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang