Fight

3.1K 239 4
                                    


~Happy Reading~

"Anak-anak yang datang hari minggu itu cantik-cantik ya" kata umma jung sambil tersenyum puas.

Saat ini keluarga Jung minus appa jung sedang makan malam, kejadian hari minggu baru saja berlalu beberapa hari yang lalu. Apakah umma Jung masih menyarankan anaknya sendiri untuk berselingkuh? Jaejoong yang mendengarnya hanya bisa menggerak-gerakan sumpit dengan kesal.

"Umma tolong jangan bertindak sesukanya seperti itu" ujar yunho dengan dingin.

" kenapa Yun?" tanya umma Jung kaget.

" kelakuan umma benar-benar kekanak-kanakkan dan menyusahkan"

" tapi umma hanya mengundang murid-muridmu datang. Dimana letak kesalahan umma, yun?"

" Tentu saja itu sebuah kesalahan. Hanya mengundang anak-anak murid sekolah kerumah saja sudah termasuk sebuah kesalahan. Umma, aku ini seorang pendidik "

" Tetapi yang mengundang mereka umma, bukan kamu. Umma akan bilang bahwa ini semua tidak ada hubungannya denganmu, yun. Itu pun jika pihak sekolah atau orang tua murid yang kemarin mempertanyakan kedatangan anak-anak itu kerumah ini"

" Bukan hanya itu saja yang jadi masalah. Kedatangan mereka cukup menyusahkan Boojae. Apa ibu tidak lihat bagaimana terlukanya dia saat umma menyuruh aku untuk berselingkuh"

" Benarkah seperti itu Jaejoongie? Bukankah kau terlihat senang kemarin? "

" Eh! Ye.. ne" Jawab jaejoong terkejut. Yang di maksud merasa senang disini itu siapa? Jaejoong justru merasa merana dan tersakiti. Apalagi ketika melihat dan mendengar semua murid itu terkejut begitu melihat jaejoong dan berkata dengan nada sinis " Mwo? Orang seperti itu jadi istrinya songsaenim?"

Jaejoong begitu terluka mendengar ucapan mereka semua. Apalagi ketika umma jung bertanya kepada Yeji apakah dia mau berkencan dengan yunho. Tapi apa yang bisa jaejoong lakukan? Dia hanya bisa diam dan tak bisa berkutik.

" Pemilik rumah ini adalah aku, bukan umma. pokoknya Lain kali umma harus bilang dulu sebelum melakukan sesuatu." Tegas yunho kepada sang ibu. Jaejoong bisa melihat betapa kesalnya sang suami melihat perilaku ibunya yang menurutnya terlalu kekanakkan.

" Pemilik rumah yah! Kau sekarang sudah dewasa ya. Umma senang" sepertinya umma jung tidak melihat raut kesal anaknya hingga membuat kekesalan yunho semakin menjadi.

" Keterlaluan! Umma benar-benar sudah sangat keterlaluan" Teriak Yunho sambil menggebrak meja di hadapannya. Suasana makan malam yang dari awal sudah tidak nyaman semakin tidak nyaman ketika kemarahan yunho yang sepertinya di anggap angin lalu oleh sang ibu, jung Junsu.

" Yun, umma hanya ingin tahu seperti apa anak-anak muridmu. Umma kan tidak banyak waktu, makanya umma menyuruh mereka untuk datang. Ibu tidak bermaksud apa-apa" jawab sang umma dengan wajah tanpa dosanya.

" ya..yaa.. sekarang umma puas!" tanya yunho dengan kesalnya.

" Aku sudah selesai" ucap jaejoong tiba-tiba. Jaejoong yang sudah tidak tahan dengan pertengkaran ibu dan anak yang tidak ada habisnya memilih beranjak dari meja makan. " Aku akan membuat teh" sambungnya sambil bangkit dari kursi.

Jaejoong meninggalkan meja makan dan berniat membuat teh, namun ketika sedang menyiapkan teh, jaejoong mendengar sang mertua berkata dengan lirih.

" Yun, umma pikir, ada yang cantik di antara murid-murid mu " Mendengar ucapan sang ibu, yunho hanya diam. Sementara Jaejoong hanya mendengar suara sumpir yang beradu dengan mangkuk. " Namanya Seo Yeji. Dia sangat anggun seperti wanita keluarga Chaebol korea asli. Umma sudah berbincang-bincang dengannya, dan ternyata dia pernah belajar membuat tembikar dan upacara minum teh traditional. Umma sangat menyukainya" lanjut sang umma dengan mata berbinar-binar. Sedang yunho hanya bisa memutar kedua matanya dengan malas. " yun, Kau tidak mendengarkan ku?"

19! An AffairTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang