The Night

3.6K 240 4
                                    

~Happy Reading~



" Bagaimana? Apakah yunnie sudah telepon abeoji? Apa reaksinya?"

" Sudah tapi tidak ada yang mengangkatnya"

" Mwo! Masa abeoji juga kabur dari rumah?"

Akhirnya setelah seharian bekerja keras penuh kritikan pedas sang mertua, jaejoong bisa berdua saja dengan yunho di kamar mereka. Mereka duduk diatas tempat tidur sambil berbincang-bincang mengenai kedatangan Umma Jung.

" Entahlah" sahut yunho sambil menggaruk-garukkan belakang kepalanya yang tak gatal. " Waktu Ku coba hubungi kekantor, mereka bilang Appa sedang dinas ke London selama 2 minggu. Dan berangkatnya kemarin."

" Dinas ke London? Dua minggu?"

" Ne, aku juga sudah meminta nomer telepon hotel tempatnya menginap di London lalu menghubunginya tapi sepertinya Appa sedang keluar"

" jinjja?"

" Dasar Appa! Kenapa dia seenanknya saja, dan tidak bilang jika sedang ada dinas ke London? Apa susahnya telepon dan memberi kabar" keluh yunho yang begitu kesal atas tindakan ayah kandungnya sendiri.

'Dua minggu' gumam jaejoong dalam hati. jaejoong tak bisa menunjukkan perasaan yang sesungguhnya di depan yunho. Tetapi, jaejoong langsung terkulai mendengarnya, perasaannya berkecamuk. Umma Jung adalah eomonim jaejoong juga sekarang dan seharunya dia merasa senang karena sebagai menantu satu-satunya jaejoong merasa beruntung bisa dekat dengan sang mertua. Tetapi faktanya, wanita paruh baya yang masih terlihat muda di usianya tersebut sangat tidak menyukai jaejoong dan selalu mengkritik semua yang telah di lakukan jaejoong.


~the night~


" Bagaimana? Apa hubunganmu dengan Umma baik-baik saja, boo?" pertanyaan yunho barusan membuat hati jaejoong berdegup kencang. Hatinya resah memikirkan hubungan dirinya dengan sang mertua yang sebenarnya. Saat ini keduanya tengah menikmati malam sambil berpelukkan di ranjang bermotif pink tersebut.

" Gwenchana, hubungan kami cukup dekat" jawab jaejoong dengan semangat. Jaejoong memutuskan untuk sedikit berbohong, dia tak ingin sang suami tercinta merasa cemas tentang hubungannya dengan sang mertua 'tercinta'.

"Jinjjayo? Aku senang mendengarnya" ujar yunho sambil menatap lembut sang istri dalam dekapnya itu kemudia tersenyum cerah . " Dari awal kan Umma tidak menyetujui hubungan kita. Makanya aku sedikit khawatir dengan hubungan kalian" lanjutnya sambil mendekap erat tubuh ramping sang istri.

" Jangan mencemaskan kami. Kami cukup dekat sekarang, eomonim mengajarinku berbagai macam jenis resep masakan"

" Jinjjayo? Kuharap hubungan kalian semakin dekat" kata yunho sambil tertawa pelan.

" Ishh... Tentu saja Yunnieee.." ujar jaejoong manja. Dia berusaha tertawa di hadapan yunho karena tidak tahu harus bersikap seperti apa agar pria tampan bermata musang itu tidak mengetahui keadaan yang sebenarnya.

" Aku senang umma mendapatkan menantu yang manis dan baik seperti my boojaejoongie" puji yunho yang sesungguhnya berbanding terbalik.

" Tetapi yunnie.."

" Ne?"

" Kupikir eomonim ingin tinggal dengamu disini. Makanya dia datang kesini"

" Jinjja?"

" Hari ini eomonim banyak bercerita kepadaku. Dia senang tinggal di london. Kata eomonim sewaktu yunnie kecil, hubungan kalian sangat dekat dan itu adalah saat-saat yang paling indah dan membahagiakan menurutnya" jaejoong berusaha berbicara tanpa menunjukkan perasaan terganggu dengan kehadiran Umma Jung. Mendengar ungkapan jaejoong barusan yunho langsung menjulurkan lidahnya.

" Aku kan sudah 25 tahun, masa masih tinggal sama orang tua. Umma juga masih memiliki appa, tidak bisa terus menerus bersamaku" ujar yunho sambil tersenyum.

" Aku serius yunnie.." gemas jaejoong sambil mencubit pinggang yunho pelan.

"Ouch... appayo sayang"

" Hhmmm kupikir eomonim kesepian"

"Mwo?"

" Yunnie kan anak satu-satunya eomonim dan sangat penting baginya. Berapa pun usia yunnie, kau tetap anaknya"

" Benar juga"

" Apakah yunnie akan mengajak eomonim jalan-jalan berdua?"

" Akan ku pikirkan, tapi boojae juga mesti ikut jadi kita jalan-jalan bertiga"

" Tidak perlu. Kalian saja, kalian jarang bertemu dan saling berbincang-bincang seperti ibu dan anak. Eomonim pasti senang jika kalian jalan-jalan berdua"

" Oh.. my babyjoongie"

JJ POV

Yunho semakin mengeratkan pelukkannya kepadaku. Setiap dia memelukku, aku merasa seolah-olah ada kekuatan gaib yang menyelubungiku. Dalam sekejap, perasaan lelahku hilang dan berganti dengan ke bahagiaan. Saat bersama yunho, semua perasaan gundah hilang begitu saja. Aku merasakan kelembutannya yang membuatku tenang dan damai.

Jika bersama dengan yunho, aku siap menghadapi apa pun. Makanya aku ingin sekali hubunganku dengan Umma Jung menjadi lebih dekat sehingga di akui sebagai menantu keluarga Jung.

" Boo, gomawo karena kau mau memikirkan umma" ujar yunho lembut sambil membelai rambut hitam legamku.

" Jangan bicara begitu" ujarku tersipu malu.

" My boojae memang istri yang terbaik" puji yunho. Dia mengusap lembut rambutku dengan lembut lalu mendekatkan wajahnya untuk menciumku saat tiba-tiba terdengar teriakan

"KYAAAAA"

Suara yang melengking itu datang dari arah dapur. Aku dan yunho terkejut hingga tanpa sengaja wajah kami saling bertubrukkan satu sama lain dan kami sama-sama mengaduh kesakitan.

" Ada apa?"

" Itu seperti suara umma" ungkap yunho khawatir.

" apakah ada maling?" air muka yunho langsung berubah begitu mendengar perkataanku. Aku tertegun. Dengan cepat kami membuka pintu kamar dan bergegas ke arah dapur.

" Eomonim/Umma" panggilku dan yunho berbarengan.

Umma Jung terduduk di lantai seperti orang linglung. Aku dan yunho sangat khawatir melihatnya, ada apa dengannya?

" umma, ada apa?" tanya yunho sambil memeluk Umma Jung dengan erat karena khawatir.

"yunnie~ah..." wajah Umma Jung sangat pucat dan nampak ketakutan. Sementara mulutnya terus saja bergumam seperti ikan mas yang kekurangan air.

" umma jelaskan apa yang terjadi pada kami"

Umma Jung tetap tak merespon ungkapan kekhawatiran yunho, beliau hanya menunjuk ke arah bawah meja. Aku dan yunho melihat ke arah yang di tunjuk jung umma saat kami mendengar suara dari bawah meja dapur. Ada sesuatu yang bergerak-gerak disana.

' Meong'

Terdengar suara anak kucing dari bawah meja, aku dan yunho saling berpandangan.

" tadi umma haus , tetapi ketika umma memasukki dapur, umma mendengar sesuatu. Dan ketika melihatnya umma terkejut setengah mati" jelas Umma Jung dengan suara bergetar karena terkejut.

" umma membuatku khawatir saja, aku kira ada apa" yunho menghela nafas lega sambil mengedipkan kedua matanya kemudian dia tertawa sambil melirik ke arahku. Ketegangan kami pun mencair seketika, sedang aku terduduk lemas di kursi dengan lega karena sesungguhnya tidak terjadi apapun yang tak di inginkan.


JJ POV End



~ To Be Continue~



Kyaaaa... akhirnya publish juga.. maaf sekian lama menghilang...

19! An AffairTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang